Semarang – KeSEMaTONLINE. Dewasa ini, resistensi mikroorganisme patogen terhadap senyawa antibiotik semakin meningkat. Peningkatan ini telah menimbulkan masalah besar bagi dunia kesehatan, sehingga mendorong penelitian untuk terus mencari senyawa antibiotik baru yang mampu mengatasi mikroorganisme patogen yang resisten tersebut. Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk mendapatkan senyawa antibiotik baru, misalnya mencari senyawa baru dari bahan-bahan alami baik hewan maupun tumbuhan.
Tumbuh-tumbuhan yang terdapat pada hutan mangrove telah diketahui banyak digunakan sebagai obat-obatan dan dimanfaatkan pada bidang industri farmasi dan kesehatan. Selain tumbuhan mangrove itu sendiri, benalu yang menempel pada mangrove dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, obat lambung, dan obat cacing. Salah satunya adalah benalu mangrove jenis Cassytha filiformis.
Beberapa penelitian yang ada menunjukkan bahwa C. filiformis dapat menghasilkan senyawa anti trypanosoma. Namun, upaya penelitian yang mengarah pada pemanfaatan senyawa bioaktif C. filiformis sebagai anti bakteri belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang kandungan bioaktif dari C. filiformis.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas anti bakteri dari ekstrak batang benalu mangrove (C. filiformis).
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel C. filiformis adalah metode sampel purposif. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental dengan metode analisis data secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak benalu mangrove (C. filiformis) mempunyai aktivitas anti bakteri terhadap bakteri Vibrio harveyi, V. anguillarum, dan Eschericia coli. Fraksi VII merupakan golongan senyawa yang paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi dengan rerata diameter zona hambatan 5,64 mm, fraksi V paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri V. anguillarum dengan rerata diameter zona hambatan 4,97 mm dan fraksi IV paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dengan rerata diameter zona hambatan 0,55 mm.
Kata kunci: benalu mangrove, C. filiformis, anti bakteri. Peneliti: Fitria Ningrum. (ADM/ALCHETRON).
2 thoughts on “Studi Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Batang Benalu Mangrove (Cassytha filiformis L.)”