Semarang – KeSEMaTONLINE. KeSEMaT kembali kedatangan tamu, kali ini ADRA Indonesia yang diwakili oleh Bpk. Yohanis dan Sdr. Rio dengan tujuan untuk berkunjung ke lokasi warga binaan KeSEMaT di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng), yang berada di Mangkang (20/2/19). Studi banding ADRA ke Pusat Jajanan dan Batik Mangrove Semarang ini dalam rangka persiapan kegiatan mereka yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada bulan Maret mendatang.
“Kami akan melaksanakan workshop yang dihadiri oleh beberapa cabang ADRA dari berbagai negara dan kami ingin mengangkat satu tema, salah satunya tentang pemanfaatan mangrove dengan segala produk turunannya. Untuk itulah, kami berkunjung guna studi banding ke warga binaan KeSEMaT di Semarang,” tutur Bpk. Yohanis.
Beliau juga menambahkan bahwasanya ADRA juga sedang mengembangkan proyek Hybrid Engineering (HE) yang telah dilakukan di Karawang, dan mendiskusikannya kepada KeSEMaT terkait permasalahan yang sedang dihadapi.
“Saya sudah mencari tahu tentang HE ini, dan saya menemukan bahwa KeSEMaT ternyata juga telah melaksanakan program ini di Demak bersama Wetlands International Indonesia Programme. Saya lihat, ini dapat dijadikan bahan acuan dan contoh bagi ADRA,” tambahnya.
Studi banding ADRA ke warga binaan KeSEMaT di SMC Jateng.
Sdr. Aditya Sukma Bahari (IKAMaT) yang turut mendampingi KeSEMaT menjelaskan mengenai HE kepada ADRA.
“Permasalahan HE dapat diatasi dengan diadakannya program Monitoring dan Evaluasi (MONEV) secara berkala, dan juga eksperimen terkait penyebab permasalahan yang terjadi,” jelasnya. “Karena setiap daerah memiliki topografi yang berbeda, maka penanganannya juga berbeda,” lanjutnya.
Selanjutnya, bertempat di SMC Jateng, ADRA bertemu dengan Ibu Mufidah, selaku Koordinator Batik dan Jajanan Mangrove KeSEMaT. Dalam kesempatan ini, ADRA mengajukan beberapa pertanyaan, seputar pra produksi, produksi dan pasca produksi pengolahan mangrove menjadi produk yang bernilai ekonomis sehingga berhasil meningkatkan perekonomian Ibu-ibu istri nelayan di pesisir Semarang.
ADRA juga mengulik peranan Ibu Mufidah sebagai seorang pelopor di desanya sehingga dapat mengajak warga di sekitarnya untuk bergerak bersama dalam meningkatkan produktivitas kerja dan mengembangkan inovasi produk mangrove.
Studi banding ditutup dengan rencana kerja sama kegiatan antara ADRA dengan KeSEMaT. Selain itu, ADRA juga memborong beberapa produk mangrove Mas Bamat dan Mbak Jamat, yaitu syal dan stik mangrove untuk dijadikan buah tangan. Di akhir kegiatan, ADRA tak lupa mengucapkan terima kasih kepada KeSEMaT atas pendampingan ke SMC Jateng dan diskusi mengenai HE. (RKA/ADM).