Semarang – KeSEMaTONLINE. Pada tanggal 18 Juli 2019, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) secara resmi menandatangani kerja sama dengan PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Semarang untuk Proyek Pemberdayaan Masyarakat melalui Keanekaragaman Hayati dan Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Pesisir Desa Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Penandatanganan MoU dilakukan di Kantor PT Indonesia Power UP Semarang.
“Dalam proyek ini, untuk tahun pertama akan difokuskan pada Kajian Potensi dan Kesesuaian Lahan Rehabilitasi dan Keanekaragaman Hayati,” terang Sdr. Ababil (MENWEBNET) yang turut hadir pada saat penandatanganan MoU. “Setelah didapatkan hasil kajiannya yang melibatkan tim riset ahli mangrove dan biota, maka nantinya akan dilakukan program penanaman mangrove di Desa Mangunharjo, Semarang,” katanya lebih lanjut.
Riset mengenai potensi kesesuaian lahan dilakukan dengan cara memetakan daerah yang berpotensi untuk dilakukan upaya rehabilitasi dan keanekaragaman hayati mangrove yang tersebar di beberapa titik.
“Alhamdulillah, KeSEMaT kembali dipercaya oleh PT Indonesia Power UP Semarang untuk mengerjakan Proyek Rehabilitasi Mangrove di Kawasan Pesisir Semarang,” terang Presiden. “Kerja sama sebelumnya sudah dimulai sejak tahun 2012 yang lalu, dimana kami berhasil membentuk warga binaan yang memproduksi jajanan dan batik mangrove dengan label Mas Jamang dan Batik Bakau yang masih eksis sampai sekarang,” tambahnya.
Sebagai informasi, KeSEMaT dan PT Indonesia Power UP Semarang, sebelumnya juga sudah melakukan survei lapangan untuk melihat lokasi proyek penanaman mangrove di Desa Mangunharjo, Semarang.
“Proyek direncanakan akan berjalan selama lima tahun. Di tahun yang pertama, kami mencoba melakukan konsep penghijauan untuk pengkayaan spesies mangrove di pesisir dengan penanaman Rhizophora, Avicennia, Sonneratia dan lain-lain,” kata Sdr. Ilham. “Di tahun kedua dan seterusnya, kami akan mengembangkan konsep pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan mata pencaharian dan perekonomian warga dengan cara mengolah SDA mangrove yang ada di sini,” pungkasnya. (IK/ADM/AP).