Demak – KeSEMaTONLINE. Pada tanggal 17 Agustus 2019, untuk kesekian kalinya, KeSEMaT kembali sukses menyelenggarakan program tahunannya, yaitu Mangrove Merdeka (MMK) 2019 yang kali ini mengambil tema “Lestari Negeriku, Bangkitkan Gelora Mangroveku.” Tujuan pelaksanaan MMK 2019 adalah untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 dengan acara inti Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Hutan Mangrove di Desa Bedono, Demak, Jawa Tengah.
“Upacara di Lumpur Mangrove ini benar-benar dilaksanakan di lumpur mangrove dengan kedalaman air hingga se-dada orang dewasa,” kata Sdri. Faradian Nurul Hapsari (Staf MENSETSI), selaku Ketua Pelaksana MMK 2019. “Tahun lalu, kami upacara di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) di Teluk Awur, Jepara, namun kali ini, kami melakukannya di lokasi yang berbeda,” tambahnya.
Serunya, aksi penanaman 74 bibit mangrove sebelum upacara.
Sdri. Faradian menjelaskan bahwa konsep perpindahan lokasi pelaksanaan upacara memang sengaja dilakukan, hal ini bertujuan untuk mengenalkan potensi hutan mangrove di Jawa Tengah pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya kepada masyarakat luas.
Foto bersama selepas penanaman mangrove.
“Upacara di Demak tahun ini berlangsung khidmat dan meriah,” terang Sdr. Gagas Tri Pamungkas (Staf MENKEU), selaku petugas pengibar bendera. “Saya sangat senang dan juga terharu mendapat kepercayaan menjadi pengibar bendera, juga karena upacara ini diikuti oleh warga Desa Bedono dan Tim KKN Tematik UNDIP, serta Karang Taruna setempat,” terangnya terharu.
Sehari sebelum berjalannya acara, panitia melakukan briefing terlebih dahulu sebelum berangkat menuju ke Desa Bedono dari Kantor KeSEMaT. Sesampainya di lokasi, pantia disambut oleh Tim KKN Tematik UNDIP dari Bedono dan Karang Taruna serta warga Desa Bedono.
Walaupun terendam air hingga se-dada, para peserta tetap khidmat mengikuti upacara.
“Alhamdulillah, acara tapat dimulai pukul 08.00 WIB. Sebelum melakukan upacara, peserta melakukan penanaman 74 bibit mangrove sebagai simbol HUT RI ke-74 tahun, lalu dilanjutkan dengan gladi kotor dan gladi resik Upacara di Lumpur Mangrove,” kata Sdr. Raditya Ananta (MENPORSI). “Kami bersyukur tidak ada hambatan yang berarti selama upacara bendera dan keseluruhan acara berlangsung. Semuanya bahu membahu menyukseskan acara,” jelasnya lebih lanjut.
Beberapa wartawan yang datang meliput, juga tak sabar mendokumentasikan MMK 2019. Tak hanya rekan pers, antusiasme warga juga sangat terlihat ketika sedang mempersiapkan barisan di bantaran sungai. Bahkan, salah satu warga mengaku bahwa dia baru pertama kali ini melakukan upacara di lumpur mangrove.
Warga Desa Bedono nampak antusias mengikuti jalannya MMK 2019.
“Ini pertama kalinya, saya melakukan upacara yang unik di lumpur hutan mangrove seperti ini. Semoga di tahun selanjutnya, saya bisa terus ikut, dan dapat terlaksana lagi upacara seperti ini di desa kami. Terima kasih kepada Mas dan Mbak KeSEMaT yang sudah menginisisasi,” kata salah satu warga.
Acara diakhiri dengan foto bersama dan penyampaian kesan dan pesan oleh KeSEMaT, Kepala Desa, Tim KKN Tematik UNDIP dan Karang Taruna Desa Bedono.
Sang Merah Putih berkibar di hutan mangrove Desa Bedono, Demak.
“Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang sudah menyukseskan MMK 2019 ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Terima kasih sekali,” kata Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) dalam sambutannya. “Semoga dengan semangat Kemerdekaan RI yang ke-74 ini, kita dapat terus bersemangat dalam menyelamatkan hutan mangrove di Indonesia dan dunia,” pungkasnya. (ADM/ABL/AP).
Bagaimana serunya Mangrove Merdeka: Detik-Detik Pengibaran Sang Merah Putih di Hutan Mangrove Demak? Saksikan videonya di bawah ini. Selamat menyaksikan. Jangan lupa like, comment, share dan subscribe, ya.