Semarang – KeSEMaTONLINE. KeSEMaT kembali menghadiri lokakarya konservasi mangrove. Kali ini, dalam rangka memenuhi undangan dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan The Nature Conservacy (TNC). Dilaksanakan di Desa Mangunharjo, Semarang, lokakarya bertema “Diskusi Kelompok Bersama Pemangku Kepentingan Pengelolaan Mangrove di Semarang.” (19/9/19).
Kegiatan ini, dilaksanakan dengan tujuan untuk membangun kesepahaman dan kesepakatan bersama pelaksanaan program konservasi dan rehabilitasi mangrove dengan para pemangku kepentingan pengelolaan mangrove di Kota Semarang.
Lokakarya dihadiri oleh institusi terkait pengelolaan mangrove di Semarang, yang terdiri dari instansi pemerintahan, swasta, akademisi dan lain-lain, diantaranya SKPD pemerintah, Camat Tugu, kelompok masyarakat peduli lingkungan, akademisi dan praktisi di bidang pelestarian lingkungan, yayasan dan stakeholder terkait serta masyarakat Mangunharjo.
Suasana lokakarya.
Acara yang dilaksanakan di Aula Kelurahan Desa Mangunharjo, Semarang ini, dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga siang hari, yang diawali dengan sambutan-sambutan dari Lurah Mangunharjo, Camat Tugu dan perwakilan dari YKAN.
“Dalam mengembangkan konservasi dan rehabilitasi mangrove di Indonesia, YKAN dan TNC bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya, melalui proyek Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA),” ujar Presiden. “Hal ini, guna mewujudkan visi dan misi secara bersama dalam rangka mengkonservasi mangrove. Untuk implemenasi proyeknya, mereka juga bekerjasama dengan KeSEMaT dan yayasan kami, yaitu Yayasan IKAMaT,” jelasnya lebih lanjut.
Pihak YKAN menjelaskan bahwa mereka dan TNC melalui MERA, bekerja sama dengan Djarum Foundation, berencana akan melaksanakan program Promosi Ekosistem Berbasis Adaptasi Melalui Restorasi Pesisir Terpadu di Semarang, Jawa Tengah.
Pada diskusi ini, KeSEMaT sebagai perwakilan dari kalangan akademisi turut mendukung keberjalanan program yang diinisiasi oleh YKAN dan TNC.
“Saya berharap, melalui program ini, maka para pemangku kebijakan terkait mangrove dapat berkolaborasi dan bersinergi,” kata Presiden. “Hal ini, tentunya agar makin memperkuat dan mempercepat pemulihan ekosistem mangrove, khususnya di Semarang dan Jawa Tengah,” pungkasnya. (IK/AP/ADM).