Semarang – KeSEMaTOLINE. Dengan ini, diberitahukan kepada masyarakat Indonesia bahwa KeSEMaT kembali akan menyelenggarakan program konservasi mangrove tahunannya, yaitu Mangrove Cultivation (MC) 2019 yang mengangkat tema besar “Mangrove in 4.0: Social Network for Disaster Mitigation” berupa Seminar Nasional, Talk Show, Stand Fair, Workshop, Coaching Clinic Pembibitan, Penanaman dan Penyulaman Mangrove dan Field Trip serta kegiatan lainnya.
Kegiatan akan diselenggarakan di Semarang dan Jepara pada tanggal 21 – 22 Desember 2019. Bagi yang berminat mengikuti MC 2019, dipersilakan mendaftarkan dirinya. Silakan mencermati informasi di bawah ini.
LATAR BELAKANG
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan dengan luasan terbesar yang berhabitat di daerah pesisir pantai dan muara sungai. Hutan mangrove Indonesia mengisi 25% dari total luas hutan mangrove yang ada di dunia. Hutan mangrove ini, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dan memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda.
Keberadaan hutan mangrove sangat penting, mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat pesisir dan lingkungan di sekitarnya. Hutan mangrove memiliki bermacam manfaat, diantaranya berfungsi secara ekologis, berupa feeding ground, spawning ground dan nursery ground.
Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi laut, serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah, mempercepat perluasan lahan, melindungi daerah di belakang mangrove dari hempasan gelombang serta angin kencang.
Poster MC 2019.
Hutan mangrove mampu meredam energi arus gelombang laut. Keberadaan hutan mangrove juga dapat memperkecil gelombang tsunami yang menerjang daerah pantai. Rumpun bakau (Rhizophora spp) memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun tersebut.
Selain itu, mangrove juga berfungsi secara ekonomis, yaitu tumbuhan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami berbahan dasar mangrove dan buah mangrove dapat diolah menjadi bahan dasar pangan.
Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman jenis mangrove yang tinggi, yaitu Jepara. Secara umum, hutan mangrove di Jepara memiliki karakteristik unik, salah satunya di Teluk Awur yang memiliki arboretum dengan keanekaragaman tinggi, sekaligus sebagai tempat penelitian.
Arboretum tersebut adalah MECoK (Mangrove Education Center of KeSEMaT), merupakan hutan mangrove percontohan yang pembangunannya diprakarsai oleh KeSEMaT. MECoK terdiri dari berbagai macam jenis mangrove yang digunakan oleh KeSEMaT sebagai pusat pendidikan dan informasi mangrove ke masyarakat Teluk Awur, Jepara pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Latar belakang didirikannya MECoK adalah berdasarkan studi penelitian salah seorang KeSEMaTER yang menemukan fakta bahwa potensi ekosistem mangrove di Teluk Awur dapat dikembangkan sebagai wilayah ekowisata mangrove berbasis pendidikan dan penelitian.
Jenis flora yang terdapat di MECoK, yaitu (1) Komponen Mayor terdiri dari Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, B. cylindrica, Nypa fruticans, Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal dan C. decandra. (2) Komponen Minor terdiri dari Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha dan Acrostichum aureum. (3) Komponen Asosiasi terdiri dari Vitex ovata, Thespesia populnea, Terminalia catappa, Spinifex littoreus, Sesuvium portulacastrum, Scaevola taccada, Pandanus tectorius, Ipomoea pes-caprae, Hibiscus tiliaceus, Calotropis gigantea dan Acanthus ilicifolius.
Ilmu pengetahuan mangrove di Indonesia masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari kurang tanggapnya masyarakat terhadap kerusakan mangrove yang terdapat di Indonesia dan masih kurangnya komunitas yang bergerak dalam bidang konservasi ekosistem mangrove.
Hal tersebut di atas dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem mangrove di Indonesia yang semakin meningkat. Sebagai contoh, Provinsi Bengkulu memiliki luasan hutan mangrove sebesar 920.964 ha, 394.414,1 ha telah mengalami kerusakan. Penyebab utama kerusakan hutan tersebut diduga karena illegal logging, perambahan, penambangan, konversi hutan dan lain-lain, baik oleh pengusaha, masyarakat maupun oknum masyarakat.
Kurangnya pengetahuan generasi muda terhadap kelestarian ekosistem mangrove di Indonesia dikarenakan minimnya informasi mengenai fungsi dan manfaat ekosistem mangrove bagi kehidupan manusia. Hal ini seharusnya tidak terjadi pada era sekarang dengan tingkat kemajuan teknologi yang tinggi.
Apabila perkembangan era digital dapat diselaraskan dengan tumbuhnya jiwa konservasi untuk mencegah terjadinya bencana dan keinginan untuk menyebarkan informasi dengan mengajak masyarakat, khususnya kaum muda untuk ikut berkontribusi dengan konsep pemberdayaan masyarakat pesisir dan pelestarian ekosistem mangove yang berkelanjutkan, maka masyarakat akan dapat memanfatkan mangrove dengan optimal.
Sinergisitas dalam penyebaran informasi mengenai mitigasi bencana melalui media sosial dan konservasi hutan mangrove tentunya harus melibatkan berbagai pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Untuk itu, diperlukan peran serta generasi muda dan media massa sebagai sarana publikasi dalam upaya penginformasian penyelamatan ekosistem mangrove kepada masyarakat luas.
Berdasarkan dasar pemikiran di atas, maka KeSEMaT memandang perlu diselenggarakannya suatu program tahunan bertajuk MC 2019 yang bekerja sama dengan para pegiat mitigasi bencana dan media sosial di Indonesia.
Melalui penyebaran informasi di media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hutan mangrove dalam mitigasi bencana, maka tema Mangrove in 4.0: Social Network for Disaster Mitigation dirasa akan dapat diimplementasikan ke dalam bidang media sosial dan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah solusi bagi peningkatan konservasi mangrove dan mitigasi bencana di Indonesia.
TUJUAN UMUM
Sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mangrove dalam mitigasi bencana kepada generasi muda.
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai kondisi hutan mangrove di Indonesia dan dunia.
2. Memberikan gambaran kepada peserta mengenai tingkat kerusakan hutan mangrove yang sudah terjadi dan proses rehabilitasinya.
3. Menyelenggarakan talk show mengenai pemanfaatan platform mangrove digital, keselamatan kerja dan mitigasi bencana.
4. Menyiapkan bibit mangrove sebagai modal untuk penanaman mangrove pada program Mangrove REpLaNT 2020.
5. Memberikan gambaran mengenai kekuatan media sosial untuk mengkampanyekan konsevasi mangrove dan meningkatkan kesadaran sosial akan mitigasi bencana.
6. Mengikutsertakan komunitas mangrove dan lingkungan terkait untuk bersama-sama mengkampanyekan pelestarian mangrove di Indonesia dan dunia.
7. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pemanfatan mangrove sebagai olahan bahan makanan.
8. Mengkampanyekan mangrove melalui penyelenggaraan “Fashion Show Batik Mangrove Mas Bamat.”
ACARA, WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Seminar Nasional
Hari, Tanggal: Sabtu, 21 Desember 2019
Waktu: 12.00 – 16.00 WIB
Tempat: Anjungan Kabupaten Magelang, Grand Maerakaca PRPP, Semarang
2. Stand Fair
Hari, Tanggal: Sabtu, 21 Desember 2019
Waktu: 15.00 – 20.00 WIB
Tempat: Grand Maerakaca PRPP, Semarang
3. Talk Show: “Pemanfaatan Platform Digital, Keselamatan Kerja dan Mitigasi Bencana”
Hari, Tanggal: Sabtu, 21 Desember 2019
Waktu: 15.20 – 16.20 WIB
Tempat: Grand Maerakaca PRPP, Semarang
4. Workshop: Memasak Jajanan Mangrove Mbak Jamat
Hari, Tanggal: Sabtu, 21 Desember 2019
Waktu: 16.20 – 17.20 WIB
Tempat: Grand Maerakaca PRPP, Semarang
5. Coaching Clinic: Pembibitan, Penanaman dan Penyulaman Mangrove
Hari, Tanggal: Minggu, 22 Desember 2019
Waktu: 09.15 – 12.00 WIB
Tempat: Marine Science Techno Park, Jepara
6. Field Trip: Museum Kartini, Jepara
Hari, Tanggal: Minggu, 22 Desember 2019
Waktu: 13.00 – 15.00 WIB
Tempat: Museum Kartini, Jepara
DESKRIPSI KEGIATAN
1. MC 2019 dilaksanakan di Semarang dan Jepara.
2. Hari pertama dilaksanakan di Grand Maerakaca PRPP, Semarang yaitu Seminar Nasional, Stand Fair, Talk Show, Workshop, Fashion Show Batik Mangrove Mas Bamat yang dimeriahkan oleh KeSEMaTUSTIK.
3. Hari kedua, dilaksanakan di Jepara dengan kegiatan berupa Coaching Clinic: Pembibitan, Penanaman dan Penyulaman Mangrove yang akan dibimbing oleh Trainer Pelatihan dari Praktisi Mangrove KeSEMaT.
4. FT akan dilaksanakan di Museum Kartini, Jepara.
PEMBICARA SEMINAR NASIONAL
1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
2. Wetlands International Indonesia Programme (WI-IP)
3. KeMANGTEER Indonesia
PEMBICARA TALK SHOW
1. HSE New Yogyakarta International Airport (NYIA)
2. Mangrover Unite
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah
PEMBICARA WORKSHOP: MEMASAK JAJANAN MANGROVE MBAK JAMAT
Bina Citra Karya Wanita (Pengrajin Jajanan Mangrove Mbak Jamat).
STAND FAIR
Stand fair akan diisi oleh organisasi dan institusi terkait mangrove dan lingkungan di Semarang, Jawa Tengah dan Indonesia serta booth makanan dan minuman.
KUOTA PESERTA
Para peserta MC 2019 adalah umum, mahasiswa dan pelajar dari seluruh Indonesia berjumlah 30 orang.
UNDANGAN
Para tamu undangan yang akan hadir di MC 2019, yaitu:
1. Pemerintah Kota Semarang.
2. Dinas Provinsi Jawa Tengah.
3. Dinas Kota Semarang.
4. Dekan, Pembantu Dekan dan Dosen Ilmu Kelautan UNDIP.
5. LSM Semarang dan Jepara.
6. Swasta.
7. Masyarakat.
8. KeSEMaTER Kabinet KeSEMaT Periode 2018/2019
9. Alumni KeSEMaT (AMaT).
10. Afiliasi KeSEMaT (Yayasan IKAMaT, KeMANGTEER, KeAMaT dan CV. KeMANGI).
PENDAFTARAN/DOWNLOAD FORMULIR PENDAFTARAN ONLINE
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 9 – 19 Desember 2019, dan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
A. ONLINE
1. Formulir pendaftaran MC 2019 yang telah diunduh dengan lengkap di KeSEMaTONLINE www.kesemat.or.id dikirimkan kembali ke email kesemat@gmail.com dengan Subject: Nama Anda_Kota_Pendaftaran MC 2019, disertai dengan scan bukti/nota transfer dana Anda.
2. Panitia akan mengirimkan (1) kuitansi MC 2019, (2) jadwal acara, (3) tata tertib, (4) perlengkapan yang harus dibawa dan informasi lainnya.
3. Download Formulir Pendaftaran MC 2019 KeSEMaT di sini.
B. KANTOR KeSEMaT
Kantor KeSEMaT Jl. Mulawarman Selatan Dalam II
No. 113B, Jawa Tengah INDONESIA
P. +6281392711780 F. +62247474698
E. kesemat@gmail.com W. www.kesemat.or.id
BIAYA
Pelajar: Rp130.000,-
Mahasiswa (D1 – S1): Rp150.000,-
Umum (S2 – S3): Rp180.000,-
PEMBAYARAN
Pembayaran dapat dilakukan dengan transfer ke:
A.n: Bambang Jati Laksono (Bendahara MC 2019)
Nomor Rekening: 003401056161504
Bank: BRI (Bank Rakyat Indonesia)
FASILITAS
Transportasi Semarang – Jepara PP, field trip, T-shirt, konsumsi, sertifikat, seminar kit dan suvenir.
KONTAK
Segala korespondensi berkenaan dengan MC 2019, dapat disampaikan kepada:
Sdri. Clara Azalia Belinda W. S.
Menteri Keuangan KeSEMaT (MENKEU)
P. +6282134598639
KANTOR KeSEMaT
Kantor KeSEMaT Jl. Mulawarman Selatan Dalam II
No. 113B Jawa Tengah INDONESIA
P. +6281392711780 F. +62247474698
E. kesemat@gmail.com W. www.kesemat.or.id
KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Kemahasiswaan dibawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.
PENUTUP
Demikian press release ini kami informasikan, sebagai bahan acuan demi suksesnya acara MC 2019. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. (BS/ADM).