Semarang – KeSEMaTONLINE. Dengan ini, diberitahukan kepada masyarakat bahwa KeSEMaT akan menyelenggarakan program kerja tahunannya, yaitu Mangrove Cultivation (MC) 2022 yang mengusung tema besar “Mangrove For Carrying Capacity Ecotourism” (MFCCE) atau Mangrove sebagai Daya Dukung Ekowisata berupa Seminar Nasional, Talk Show, Stand Fair, Coaching Clinic Pengolahan Makanan, Pelatihan Pengenalan Mangrove, Pembibitan dan Penanaman Mangrove. Kegiatan akan diselenggarakan di Semarang pada tanggal 1 – 3 Maret 2022. Bagi yang berminat mengikuti MC 2022, dipersilakan mencermati informasi di bawah ini.
LATAR BELAKANG
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan dengan luasan terbesar yang berhabitat di daerah pesisir pantai dan muara sungai. Hutan mangrove Indonesia mengisi 25% dari total luas hutan mangrove yang terdapat di dunia. Hutan mangrove ini, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dan memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda. Keberadaan hutan mangrove sangat penting, mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat pesisir dan lingkungan di sekitarnya.
Hutan mangrove memiliki bermacam manfaat, diantaranya berfungsi secara ekologis, berupa feeding ground, spawning ground dan nursery ground. Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi laut, serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah, mempercepat perluasan lahan, melindungi daerah di belakang mangrove dari hempasan gelombang serta angin kencang. Hutan mangrove mampu meredam energi arus gelombang laut.
Keberadaan hutan mangrove juga dapat memperkecil gelombang tsunami yang menerjang daerah pantai. Rumpun bakau (Rhizophora) memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun tersebut.
Selain itu, mangrove juga berfungsi secara ekonomis yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna batik alami dan diolah menjadi bahan dasar pangan. Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman jenis mangrove, yaitu Semarang.
Mulai tahun 2012, KeSEMaT mengelola kawasan pesisir Semarang, yaitu Semarang Mangrove Center (SMC), Jateng yang terletak di Mangkang dan Mangunharjo, Semarang. Saat ini, SMC sedang mengalami penurunan kualitas. Hal ini dapat dilihat dari beberapa parameter, seperti rusaknya mangrove karena penebangan, kualitas perairannya yang buruk, pemanfaatan olahan mangrovenya yang belum optimal dan sarana dan prasarana pembelajaran literasi mangrove yang belum optimal.
Program konservasi mangrove KeSEMaT di SMC Jateng difokuskan pada konsep pemberdayaan masyarakat dengan pengolahan produk-produk berbahan baku dari mangrove non kayu yang bertujuan untuk ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
KeSEMaT memiliki tiga warga binaan di SMC Jateng, yaitu kelompok pengolah kopi, jajanan dan batik mangrove, yang masing-masing bernama Arjuna Berdikari, Bina Citra Karya Wanita dan Srikandi Pantura.
Jenis mangrove yang ditemukan di SMC Jateng, diantaranya Rhizophora, Avicennia, Bruguiera, Calotropis, Casuarina dan lain-lain. Mengingat lokasi mangrovenya yang terletak di kawasan industri, maka ancaman lahannya diperuntukkan untuk kegiatan lainnya sangat terbuka.
Wilayah Kota Semarang terbagi menjadi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Genuk. Berdasarkan hasil perekaman dengan menggunakan Satelit IKONOS-Im (2009) dapat diketahui bahwa luas daratan pesisir di Kota Semarang 9.111,28 ha (47,6%) dan luas wilayah perairannya 10.048,80 ha (52,4%). Di keempat kecamatan inilah, ekosistem di wilayah Kota Semarang tersebar.
Berdasarkan perhitungan, idealnya Kota Semarang memiliki sabuk pantai seluas 325 ha, akan tetapi hanya tersisa 15 ha (4,61%) saja. Berdasarkan data statistik (2008), luasan hutan mangrove di Semarang: sebanyak 11 ha (73,33%) dalam kondisi kritis dan rusak, dan hanya ada 4 ha (26,67%) saja, mangrove di Kota Semarang yang dalam kondisi baik.
SMC Jateng yang terletak di Kecamatan Tugu, termasuk kawasan kritis yang membutuhkan dukungan dari banyak pihak dalam upaya rehabilitasi dan konservasinya, demi penyelamatan kawasan pesisirnya di masa mendatang. Kerusakan hutan mangrove di Kota Atlas ini menyebabkan erosi pantai dan kerusakan pada area tambak produktif warga sekitar. Selain itu, adanya pengaruh reklamasi yang kian bertambah, menyebabkan luasan hutan mangrove semakin berkurang.
Budaya literasi mangrove di Indonesia masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari kurang tanggapnya masyarakat terhadap kerusakan mangrove yang terdapat di Indonesia dan masih kurangnya komunitas yang bergerak dalam bidang konservasi ekosistem mangrove.
Potensi wisata hutan mangrove mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata alam berkelanjutan. Potensi tersebut juga merupakan media pendidikan dan pelestarian lingkungan serta sebagai sumber daya ekonomi masyarakat pesisir. Pemanfaatan suatu kawasan wisata hutan mangrove yang tidak diiringi dengan pengelolaan yang tepat dapat berpotensi mengancam kelestarian hutan mangrove. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu usaha pengelolaan ekosistem mangrove yang tepat agar kelestariannya terjaga.
Untuk itu, KeSEMaT memandang perlu diselenggarakannya program tahunan bertajuk MC 2022 yang bekerja sama dengan para peneliti, stake holder dan pegiat ekowisata mangrove di Indonesia.
Melalui kegiatan tersebut, maka diharapkan akan dapat melihat potensi objek dan daya tarik ekowisata yang terdapat di kawasan hutan wisata mangrove, sehingga tema MFCCE dirasa akan dapat diimplementasikan dan digunakan untuk menentukan alternatif perencanaannya, sebagai sebuah solusi bagi peningkatan konservasi ekowisata mangrove Indonesia di masa mendatang.
Poster MC 2022.
TUJUAN UMUM
Sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran mangrove kepada masyarakat.
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai kondisi hutan mangrove di Indonesia dan dunia.
2. Menginformasikan kepada peserta mengenai ekowisata mangrove di Indonesia.
3. Memberikan gambaran kepada peserta mengenai berbagai institusi yang memiliki pengalaman dalam pelaksanaan program rehabilitasi program mangrove di Indonesia.
4. Menyiapkan bibit mangrove sebagai modal untuk penanaman mangrove pada program Mangrove REpLaNT 2022.
5. Mengikutsertakan komunitas mangrove dan lingkungan terkait untuk bersama-sama mengkampanyekan pelestarian mangrove di Indonesia dan dunia.
6. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pemanfatan mangrove sebagai olahan bahan makanan.
ACARA, WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Pembukaan Acara MC 2022
Hari, tanggal: Selasa, 1 Maret 2022.
Waktu: 15.00 – 15.30 WIB.
Tempat: Hall Balai Diklat Kota Semarang.
2. Seminar Nasional
Hari, tanggal: Rabu, 2 Maret 2022
Waktu: 09.15–12.10 WIB.
Tempat: Balai Diklat Kota Semarang.
3. Talk Show: Peranan Influencer Muda dalam Menarik Minat Masyarakat Terhadap Ekowisata Mangrove
Hari, tanggal: Rabu, 2 Maret 2022
Waktu: 13.00–13.50 WIB.
Tempat: Hall Balai Diklat Kota Semarang.
4. Coaching Clinic: Pengolahan Jajanan Mangrove
Hari, tanggal: Rabu, 2 Maret 2022
Waktu: 13.50 –14.30 WIB.
Tempat: Hall Balai Diklat Kota Semarang.
5. Pelatihan Pengenalan Mangrove
Hari, tanggal: Rabu, 2 Maret 2022
Waktu: 14.30 –15.15 WIB.
Tempat: Hall Balai Diklat Kota Semarang.
6. Coaching Clinic: Pembibitan Mangrove dan Penanaman Mangrove
Hari, tanggal: Kamis, 3 Maret 2022
Waktu: 08.00 –11.00 WIB.
Tempat: SMC Jateng.
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan MC 2022 akan dilaksanakan pada tanggal 1-3 Maret 2022 bertempat di Semarang, yaitu Balai Diklat Kota Semarang dan SMC Jateng. Adapun sasaran peserta MC 2022 adalah para pelajar, mahasiswa, SKPD, LSM, dan institusi terkait lainnya di Indonesia. Secara umum, rangkaian MC 2022 diawali dengan kegiatan Seminar Nasional bertemakan MFCCE.
Dalam seminar ini, akan dibahas mengenai pemanfaatan suatu kawasan wisata hutan mangrove yang diiringi dengan pengelolaan yang tepat untuk kelestarian hutan mangrove dilihat dari sudut pandang narasumber, yang berasal dari akademisi, pemerintah, dan pegiat lingkungan.
Kegiatan dilanjutkan dengan Talk Show, yaitu mengenai Peranan Influencer Muda dalam Menarik Minat Masyarakat Terhadap Ekowisata Mangrove.
Kemudian terdapat Coaching Clinic: Pembuatan Jajanan Mangrove oleh Bina Citra Karya Wanita, Pelatihan Pengenalan Mangrove dan Stand Fair yang akan bekerja sama dengan institusi dan komunitas lingkungan terkait serta akan dimeriahkan oleh penampilan musik akustik.
Hari terakhir akan dilakukan Coaching Clinic: Pembibitan dan Penanaman Mangrove di MECoK, yang dilanjutkan dengan Penutupan Acara.
PEMBICARA SEMINAR NASIONAL
1. Bpk. Paspha Ghaishidra Muhammad Putra – Semarang. (Humas Proyek Restoring Coastal Landscape for Adaptation Integrated Mitigation IKAMaT).
2. Bpk. Drs. Sapto Adi Sugihartono, M.M. – Semarang. (Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang).
3. Bpk. Mashadi – Brebes. (Pegiat Mangrove Pandansari dan Anggota DPRD Brebes).
MODERATOR SEMINAR NASIONAL
Sdri. Endang Setyawati – Semarang. (Menteri Pendidikan dan Penelitian KeSEMaT).
NARASUMBER TALK SHOW
1. Sdri. Nina Sofiatun – Jepara. (Duta Pariwisata Jepara).
2. Sdr. Iqbal Iswandaru – Kendal. (Ketua ARMAPALA dan Pegiat Muda Mangrove Kartika Jaya Kendal).
MODERATOR TALK SHOW
Sdri. Sherlina Febiola Arsita – Semarang. (Staf Menteri Pengembangan Organisasi KeSEMaT).
TRAINER PELATIHAN PENGENALAN DASAR MANGROVE
Sdri. Sella Rizqi Ayuni Tiari – Semarang. (Menteri Keuangan KeSEMaT/Penilai Kondisi Komunitas Mangrove Tersertifikasi LSP PRO BRIN – BNSP).
TRAINER PELATIHAN PENGENALAN PEMBIBITAN DAN PENANAMAN MANGROVE
Sdr. Frans Alexander Nainggolan, S.Si. – Semarang. (Sekretaris Proyek Restoring Coastal Landscape for Adaptation Integrated Mitigation IKAMaT).
STAND FAIR
Stand fair akan diisi oleh organisasi dan institusi terkait mangrove dan lingkungan di Semarang, Jawa Tengah dan Jepara serta booth makanan dan minuman.
PESERTA
Para peserta MC 2022 adalah umum, mahasiswa dan pelajar dari seluruh Indonesia berjumlah 15 orang.
UNDANGAN
Para tamu undangan yang dijadwalkan akan menghadiri MC 2022, yaitu:
1. SKPD di Provinsi Jawa Tengah.
2. SKPD di Kota Semarang.
3. LSM.
4. BUMN.
5. Swasta.
6. Masyarakat.
7. Komunitas.
8. Pelajar dan Mahasiswa.
9. Mitra Kerja dan Kolega KeSEMaT.
10. Warga Binaan KeSEMaT.
11. KeSEMaTER Kabinet KeSEMaT Periode 2020/2021.
12. Alumni KeSEMaT (AMaT).
13. Afiliasi KeSEMaT (IKAMaT, KeMANGTEER, KeAMaT dan KeMANGI).
FASILITAS
Transportasi dari GSG UNDIP ke SMC Jateng (PP), konsumsi, sertifikat, seminar kit dan suvenir.
KONTAK
Segala bentuk korespondensi berkenaan dengan MC 2022, dapat disampaikan kepada:
Sdri. Tasya Putri Arinda
Menteri Website dan Internet KeSEMaT Periode 2020/2021
CP. +62821 3176 0868
Kantor KeSEMaT
Jl. Mulawarman Selatan Dalam II
No. 113B RT 04 RW 03
Kelurahan Kramas, Tembalang
Jawa Tengah – Indonesia
WhatsApp: +62813 9271 1780
Fax: +6224 7474 698
Email: kesemat@gmail.com
Website: www.kesemat.or.id
KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) dibawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP Semarang.
PENUTUP
Demikian press release MC 2022 ini kami susun, sebagai bahan acuan demi suksesnya acara MC 2022. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. (ADM).