Surabaya – KeSEMaTONLINE. KeSEMaT kembali didaulat menjadi narasumber-tunggal, kali ini pada webinar online yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HIMATL) dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. Webinar ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-28 Tahun Program Studi Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Jawa Timur yang bertema “EPIPHANY: Cheer in Planting, Burn in Learning, and Processing Mangrove.” Pada kesempatan kali ini, KeSEMaT diwakili oleh Sdr. Ghifar Naufal Aslam (Presiden).
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dibuka oleh Sdri. Ananda Cinta Laura (HIMATL), selaku moderator. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pengenalan narasumber, menggunakan platform Zoom Cloud Meetings. Acara juga dihadiri oleh para dosen, civitas akademika UPN “Veteran” Jawa Timur, akademisi dan pelajar. Acara berlangsung hingga pukul 12.00 WIB.
Sdr. Ghifar menyampaikan narasi mengenai Kiprah KeSEMaT dalam Upaya Penyelamatan Hutan Mangrove dan Pemberdayaan Pesisir di Indonesia.
“KeSEMaT memulai perjalanannya dari Desa Teluk Awur, Jepara,” jelas Presiden. “KeSEMaT diprakarsai oleh sembilan orang mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, yang prihatin karena melihat kondisi kampus mereka yang terancam oleh abrasi air laut, maka diperlukannya upaya rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir Teluk Awur, Jepara,” jelasnya lebih lanjut.
Presiden juga menceritakan mengenai peran KeSEMaT selama 20 tahun, yang secara konsisten telah melakukan aksi penyelamatan hutan mangrove di Indonesia bahkan dunia di lingkup ASEAN hingga kampanye mangrove ke Eropa, dengan cara konvensional dan digital, seperti pembuatan start up mangrove, industri mangrove kreatif, brand kampanye mangrove bahkan penciptaan aktor penyelamat mangrove di pesisir Indonesia.
Setelah sesi pemaparan selesai, acara memasuki sesi diskusi dan tanya jawab. Sdr. Daffa Fajar (HIMATL) menanyakan kepada Sdr. Ghifar mengenai cara menentukan lokasi yang cocok untuk penanaman mangrove.
“Pemilihan lokasi yang tepat untuk kegiatan penanaman mangrove sangatlah penting. Hal-hal yang biasanya diperhatikan, diantaranya status kepemilikan lahan calon lokasi penanaman mangrovenya,” terang Sdr. Ghifar. “Juga perlu dilakukan survei kajian awal untuk menentukan jenis mangrove yang cocok ditanam di lokasi, sesuai dengan substratnya,” jawab Presiden.
Sdr. Ghifar berharap semoga pengalaman KeSEMaT dapat menjadi inspirasi dan energi positif, terutama bagi para mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur, dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di aksi nyata penyelamatan lingkungan pesisir. Acara yang diikuti hingga 150 orang peserta ini, ditutup dengan closing statement dari Presiden dan sesi foto bersama. (GNA/AP/ADM).