Semarang – KeSEMaTONLINE. KeSEMaT kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove, kali ini kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Global Unimus, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dalam kegiatan Summer Day 2023 dengan tema Support Preventing Erosion in Coastline by Recovery Mangrove Ecosystem. Pada kesempatan ini, KeSEMaT menjadi pemateri yang menjelaskan mengenai ekosistem dan aneka produk olahan mangrove bukan kayu, sekaligus pendamping kegiatan penanaman mangrove. (29/7/2023).
Edukasi mangrove kepada peserta penanaman.
Kegiatan yang bertempat di GKB 1 Kampus Unimus dan Semarang Mangrove Center (SMC), Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ini, dimulai pada pukul 09.00 WIB. Pada saat di GKB, acara dimulai dengan sambutan-sambutan yang dilanjutkan dengan pemaparan materi mangrove oleh KeSEMaT yang diwakili oleh Sdri. Afrida Dwiyanti (MENDIKTAN).
“Saya menyampaikan data kerusakan hutan mangrove yang mengakibatkan adanya abrasi pantai di wilayah Pantura Jawa,” kata MENDIKTAN. “Lebih lanjut, saya juga menjelaskan mengenai potensi hutan mangrove dari sisi ekologi dan ekonomi serta kaitannya dengan penyerapan karbon dan krisis iklim di Indonesia,” tambahnya.
Foto bersama di papan penanaman mangrove.
Sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan penanaman dan pemantauan 100 bibit mangrove di SMC Jateng. Acara dimulai dengan pembukaan pada pukul 15.00 WIB yang diisi dengan sambutan-sambutan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian edukasi mangrove oleh KeSEMaT yang diteruskan dengan aksi penanaman bibit mangrove jenis Rhizophora.
“Bibit mangrove Rhizophora ini ditanam dengan cara mengikatkannya ke ajir dengan tali rafia,” ujar Sdr. Makruf Ashari (MENSETSI). “Fungsinya agar bibit tidak roboh pada saat terkena air pasang,” lanjutnya.
Suasana penanaman mangrove.
Sdr. Makruf juga menjelaskan mengenai teknik ikatan delapan yang diaplikasikan pada saat menanam mangrove agar batang bibit tidak terluka sehingga kelulushidupannya dapat berlangsung optimal.
“Semoga kerja sama GONIMUS dengan KeSEMaT akan terus berlanjut, mengingat kegiatan ini merupakan salah satu wujud generasi muda peduli mangrove di Pantura Jawa,” kata Presiden. “Kegiatan ini juga sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, karena mangrove dapat menyimpan karbon lima kali lebih besar daripada hutan di daratan,” lanjutnya.
Bersama mahasiswa dari Ghana.
Para peserta tampak senang pada saat melakukan kegiatan penanaman mangrove, mengingat sebagian besar dari mereka baru pertama kali menanam mangrove.
Sdr. Richmond Ampah (GONIMUS), salah satu peserta dari Ghana menyebutkan bahwa ini merupakan pengalaman keduanya menanam mangrove.
Foto bersama selepas penanaman mangrove.
“Berbeda dengan pengalaman saya yang pertama, di sini saya sangat senang karena dijelaskan cara menanam dan memantau mangrove oleh KeSEMaT secara langsung,” kisahnya. “Saya menjadi lebih mengerti mengenai ekosisten mangrove dan manfaatnya bagi lingkungan,” tambahnya.
Keseluruhan kegiatan berjalan dengan dengan baik dan lancar yang diakhiri pada pukul 17.00 WIB dengan kesan pesan selama melakukan penanaman dan foto bersama. (AD/ALA/ADM).