Kendal – KeSEMaTONLINE. Selama kurang lebih satu tahun ini (2023-2024), KeSEMaT dipercaya sebagai implementator program penanaman dan pemantauan mangrove oleh Mangrove Tag untuk memantau bibit mangrove hasil dari program pendampingan penanaman dan pemantauan Mangrove Tag kepada Jejakin dan Gojek dengan skema tanam pantau. Kegiatan ini dilakukan di beberapa kawasan pesisir di Pantai Utara Jawa Tengah yang mengalami kerusakan, yaitu Semarang, Kendal, Jepara, dan Rembang.
Teknik pemantauan bibit mangrove yang digunakan menggunakan aplikasi karlon yang dikembangkan oleh Jejakin. Karlon dapat mengetahui titik lokasi tanam, kondisi kesehatan, tinggi bibit, diameter batang, dan jumlah bibit mangrove pada setiap individu di satu platform.
Karlon diciptakan untuk mempermudah pemantauan bibit mangrove yang telah ditanam. Teknik pemantauan dilakukan dengan cara memberikan barcode pada setiap bibit mangrove yang sudah ditanam. Barcode tersebut dapat dipindai dan langsung terintegrasi dengan data digital di aplikasi Karlon.
Pengambilan data parameter lingkungan di lapangan.
“Teknik pemantauan mangrove yang kami gunakan sudah modern sehingga mempermudah dan mempercepat pekerjaan,” ujar Sdr. Muhammad Al Faza (MENKOMSI). “Hal ini membuat pekerjaan dapat menjangkau area yang lebih luas,” lanjutnya.
Pengecekan parameter lingkungan juga dilakukan untuk mengukur kelembapan dan keasaman tanah, suhu tanah dan udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan kadar oksigen dan karbon dioksida di udara.
Sdr. Agape Lista Anthoni (Presiden) mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya teknik pemantauan mangrove menggunakan aplikasi Karlon yang dapat diakses langsung melalui telepon genggam.
Agape berharap agar Karlon terus dikembangkan agar program pemantauan mangrove dapat lebih optimal. (ADM).