Our Brands
Kami mencoba menginisiasi hadirnya berbagai merek produk barang dan jasa mangrove, yang beberapa diantaranya tertera di bawah ini:
1. KeSEMaTUSTIK
Kami mengkampanyekan mangrove melalui musik. Sebuah band bernama KeSEMaTUSTIK kami bentuk, dan sudah menghaslkan beberapa single berjudul Mangrove Hidup Kita, Kumis di Hari Kamis, Hijau Lebam dan Pandemi yang sudah dapat didengarkan dan dibeli di semua platform musik, seperti YouTube, Amazon, Spotify, iTunes dan lain-lain .
Lagu ini kami harapkan dapat menjadi inspirasi, motivasi, dan penggugah semangat konservasi mangrove bagi siapa saja yang mendengarnya sehingga hatinya terusik untuk mulai mencintai dan menyayangi mangrove kita.
Tak hanya memproduksi lagu mangrove saja, KeSEMaTUSTIK yang juga hanya memfokuskan dirinya sebagai sebuah band yang hanya menulis dan memproduksi lagu-lagu bertema mangrove-saja ini, sering diundang ke beberapa kegiatan bertema mangrove sebagai pengisi acara dan juga menciptakan program-program sendiri, untuk mengkampanyekan pelestarian mangrove.
2. Cermang
Cermang singkatan dari Cerita Mangrove. Kami menciptakan sebuah label bernama Cermang untuk mengkampanyekan mangrove ke komunitas yang lebih luas. Kalangan penulis, jurnalistik dan dunia media massa lainnya, kami rasa sangat penting sebagai objek kampanye mangrove kami.
Di dalam Cermang, kami membuat dan memproduksi e-book, e-magz, buku, majalah, cerpen, puisi, majalah, dan lain sebagainya, kemudian menyebarkannya ke masyarakat luas secara berbayar maupun gratis, melalui media daring kami dan juga luring ke berbagai toko buku yang tersebar di Indonesia.
Beberapa bentuk Cermang yang sudah kami produksi, diantaranya adalah buku tentang Teknik Rehabilitasi Mangrove, Resep Kuliner Mangrove, Mat Kesem dan 20 Dongeng Mangrove. Buku ini kami edarkan secara gratis maupun berbayar ke jaringan afiliasi mangrove kami, baik di dalam maupun di luar negeri.
3. Simbol Mangrover
Dengan tujuan untuk menyatukan mangrover di dunia, pada tanggal 28 Februari 2013, kami resmi me-launching simbol MANGROVER, yang dipergunakan sebagai sebuah logo resmi bagi semua mangrover tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.
Simbol Mangrover ini merupakan siluet akar salah satu jenis mangrove bernama Rhizophora (Bakau), yang berwarna hijau.
“Filosofinya, karena mangrove butuh dihijaukan, butuh diselamatkan. Untuk itulah, potongan akar Rhizophora ini, sengaja dibuat berwarna hijau atau terkadang putih dengan latar belakang hijau, sesuai dengan semangat konservasi-hijau para mangrover di seluruh dunia, yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan ekosistem mangrove dari kerusakan,” jelas Sdr. Aris Priyono (founder KeSEMaT), pencipta logo mangrove root, ini.
“Secara alami, akar mangrove Rhizophora, memang tersusun saling silang, seperti ini. Jika dilihat sepintas, akar atas adalah tangan kanan dan bawahnya tangan kiri. Ini, sebuah simbolisasi manusia yang sedang merangkul, menggandeng dan menggendong. Latar belakang putih atau hijau, sebagai simbol perdamaian, konservasi, kesejahteraan dan persahabatan dunia. Warna hijau dan putih bisa saling menggantikan, artinya akar bisa diputihkan dan latar belakang bisa dihijaukan, dengan filosofi yang sama, yaitu konservasi dan perdamaian, namun namanya tetap sama, yaitu mangrove root. Kedepan, simbol ini merupakan sebuah persatuan dari semua komunitas mangrover yang ada di dunia. Para mangrover memiliki nama komunitas yang berbeda-beda, dengan hadirnya logo ini, maka akan bisa menyatukan jiwa mereka sebagai mangrover sejati,” jelas Sdr. Amrul selaku Presiden KeSEMaT, yang juga menjadi inisiator terciptanya logo mangrover, ini.
Jika diamati, logo mangrover ini juga sangat simetris. Tercipta dari satu garis lurus dan dua lingkaran simetris yang disatukan. Ternyata, hal ini juga memiliki filosofi yang mengagumkan. “Akar mangrove ini adalah sebuah keseimbangan. Satu garis dan dua lingkaran berjarak sama, dipertemukan ditengah-tengah, dengan garis yang saling simetris dan seimbang, yang berarti kita menuntut keseimbangan untuk mangrove. Tak boleh lagi, mangrove ditebang tanpa kompensasi. Mangrove wajib dibudidayakan, karena mangrove butuh manusia dan manusia butuh mangrove,” jelas Presiden.
Dengan hadirnya akar mangrove, dihimbau untuk semua mangrover dimanapun berada, mari bersama mulai mempergunakan logo ini sebagai bendera, pin, stiker, badge, dan pernak-pernik mangrover lainnya, sebagai simbolisasi persatuan kita, sehingga bisa lebih optimal lagi dalam menyerukan penyelamatan mangrove di Indonesia dan dunia, demi masa depan yang lebih baik.
“Tidak ada SOP logo yang terlalu rumit. Intinya, akar hijau diciptakan agar bisa diadopsi oleh semua orang secara mudah. Bila ingin mencoba membuatnya untuk bendera, misalnya, silahkan tarik garis lurus dari atas, tandai dengan tiga titik yang berjarak sama, tambahkan dua setengah- lingkaran simetris, diameter berbeda, lalu hilangkan sisi kiri lingkaran atas dan hilangkan juga sisi kanan lingkaran bawah. Untuk ketebalan garis, buatlah sedemikian rupa hingga semuanya simetris dan berbentuk akar. Jangan terlalu tebal, karena akan merusak esensi akar yang sebenarnya. Semudah, itu,” terang Sdr. Amrul.
Bagi Anda yang tertarik untuk membantu KeSEMaT dalam menyosialisasikan simbol mangrover ini, dipersilakan mengikuti program kampanye mangrove kami di media sosial.
4. KUMANG
Dengan konsep donasi, kami menciptakan Koin Untuk Mangrove (KUMANG). Kampanye kami melalui KUMANG ini, mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengumpulkan koinnya dan menyumbangkannya kepada kami, yang kemudian akan kami gunakan untuk membiayai program mangroving kami, dan juga kami salurkan kepada kelompok-kelompok masyarakat peduli mangrove di pesisir-pesisir Indonesia.
Program ini cukup mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, terbukti beberapa CSR perusahaan meminta kerja sama kepada kami, untuk menyalurkan dana CSR mereka kepada kelompok-kelompok tani mangrove.
Kampanye mangrove kami melalui KUMANG ini, juga mampu menjaring komunitas yang cukup luas, dimana tak hanya para stake holder mangrove saja yang terlibat, melainkan masyarakat umum, mulai dari kalangan bawah, menengah, sampai atas.
5. KeSEMaTOKO
KeSEMaTOKO adalah brand kami dalam menjalankan roda organisasi, dimana kami belajar berwirausaha sekaligus mengkampanyekan mangrove.
Dalam mendapatkan dana untuk membiayai program-program kampanye mangrove kami, kami menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan, juga menjual beberapa produk dan jasa mangrove kami, bekerja sama dengan perusahaan mangrove kami, yaitu KeMANGI.
Kami mengonsep KeSEMaTOKO sebagai sebuah Toko Mangrove KeSEMaT dengan manajemen mahasiswa sehingga produk-produk mangrove yang kami jual, hanya dalam skala kecil dan menengah, dan difokuskan untuk mengkampanyekan program dan proyek KeSEMaT saja, seperti gantungan kunci KeSEMaT, kaos KeSEMaT, dan suvenir lainnya yang berbau KeSEMaT.
6. Pita Mangrove, #SAVEMANGROVE, MANGROVER, Salam MANGROVER! dan Semangat MANGROVER!
Pada tanggal 3 Maret 2012, bertepatan dengan Tahapan Pertama, MANGROVE RESTORATION (MANGRES) 2012: MANGROVER UNITE, KeSEMaT mulai memperkenalkan Pita Mangrove (Pimang) kepada masyarakat luas, terutama kepada para peserta MANGRES 2012.
Pimang yang merupakan simbol standar, bagi siapa saja yang merasa memiliki kepedulian terhadap ekosistem mangrove yang semakin hari kondisinya semakin memprihatinkan ini, terbuat dari dua buah pita yang ditempelkan menjadi satu bagian, sedemikian rupa sehingga membentuk pohon mangrove.
Simbol peduli mangrove diwujudkan dalam sebuah Pimang yang berwarna hijau. Simbol ini merupakan manifestasi dari rasa peduli mangrove kita yang divisualisasikan dengan dua buah pita yang membentuk sebuah ikatan erat dan sebuah pita yang melambangkan mangrove itu sendiri, sehingga memiliki arti sebuah dukungan yang erat terhadap pelestarian mangrove di Indonesia dan dunia.
Bagi masyarakat Indonesia yang berminat mendukung pelestarian mangrove, mari bersama menggunakan simbol Pimang di setiap program-program mangrove Anda. Selain sebagai bentuk kepedulian, Pimang ini juga sekaligus sebagai sebuah rasa keprihatinan kita yang mendalam terhadap nasib mangrove yang tak kunjung membaik.
Teknik pembuatan Pimang sangat mudah. Bantu kami mempopulerkan Pimang ke komunitas Anda masing-masing, sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kita terhadap nasib mangrove.
#SAVEMANGROVE merupakan hastag kampanye penyelamatan mangrove, yang diciptakan oleh Yanuar Yogha Pradana, salah seorang KeSEMaTER, dengan tujuan untuk mengkampanyekan ekosistem mangrove di media sosial. Saat ini, #SAVEMANGROVE ber-efek viral, dimana sudah menjadi hastag wajib bagi Mangrover dimanapun berada, saat mau mengkampanyekan mangrove di media sosial tersebut, baik daring maupun luring, misalnya saat street campaign.
Salam MANGROVER!
Dengan teknik penulisan Salam (S huruf kapital) dan MANGROVER (semua huruf kapital) yang ditambahkan tanda seru (!) diciptakan oleh salah seorang KeSEMaTER bernama Aris Priyono.
Salam ini pertama kali “dipergunakan” oleh KeSEMaT, pada masa pemerintahan Presiden KeSEMaT IV, yaitu Aris Kurniawan periode 2004/2005. Waktu itu, salam ini sengaja diciptakan untuk mempererat tali persaudaraan antara KeSEMaTER satu dengan KeSEMaTER lainnya sekaligus penyemangat para KeSEMaTER dalam setiap kali bekerja di pesisir.
Jawaban dari Salam MANGROVER! ini adalah Semangat MANGROVER!. Apabila Anda ingin menuliskannya untuk menjawab Salam MANGROVER!, misalnya, maka Semangat MANGROVER! juga memiliki teknik penulisan yang sama, yaitu Semangat (S huruf kapital) dan MANGROVER (semua huruf kapital) yang ditambahkan tanda seru (!).
Jawaban Salam MANGROVER! ini, berarti setiap kali kita mendengar para KeSEMaTER menyampaikan salam mangrovenya, maka kita diharapkan agar mampu menyemangati diri kita sendiri untuk berjuang tanpa henti dalam melawan para perusak ekosistem mangrove di Indonesia dan berbagai belahan dunia.
Mengingat perkembangan sekarang, maka, ternyata Salam MANGROVER! dan jawabannya, yaitu Semangat MANGROVER!, ternyata tidak hanya dipakai dan digunakan oleh KeSEMaTER saja, melainkan telah diadopsi dan dipakai oleh semua lapisan masyarakat yang juga memiliki semangat yang sama dengan KeSEMaT.
Tentu saja, hal ini semakin membuat KeSEMaT senang dan bangga karena telah berhasil menginspirasi orang lain untuk lebih peduli dengan mangrove melalui Salam MANGROVER!, ini. Selain itu, perubahan “cara pandang masyarakat” ini semakin membuat kami bangga, karena pada akhirnya tujuan awal KeSEMaT tercapai, yaitu agar kata MANGROVER mampu “dimiliki” oleh setiap sanubari masyarakat kita, yang cinta dengan mangrovenya.
Kata MANGROVER yang dulu identik dengan Anggota KeSEMaT, sekarang ini sudah semakin menipis dan berubah pengertiannya menjadi setiap orang yang mencintai dan menyayangi mangrove dan mau berjuang untuk menyelamatkannya (sementara itu, niche kata MANGROVER yang identik dengan KeSEMaT, sekarang ini sudah tergantikan dengan kata KeSEMaTER).
Hal ini berarti, Salam MANGROVER! tak lagi hanya boleh dipergunakan untuk menyapa sesama KeSEMaTER saja, tetapi sangat dianjurkan bagi siapapun di luar KeSEMaTER yang ingin menggunakannya untuk mempererat tali silaturahmi diantara sesamanya sekaligus menyemangati dirinya sendiri, dalam upaya penyelamatan mangrove.
Jadi, jangan ragu lagi. Begitu ada para KeSEMaTER, KeMANGTEER dan MANGROVER bahkan siapapun di sekitar Anda, yang secara tiba-tiba menyapa Anda dengan Salam MANGROVER!, maka segeralah jawab dengan Semangat MANGROVER!
7. MANGCIL
Mangcil singkatan dari Mangrover Cilik. Kami menciptakan Mangcil dengan tujuan agar kampanye penyelamatan mangrove kami sampai kepada generasi paling muda, yaitu anak-anak, yang terdiri dari pelajar SD sampai SMP.
Kami membuat logo dan mendesain Mangcil sedemikian rupa sehingga kurikulum mangrove Mangcil dapat terserap dengan baik oleh para pelajar. Saat ini, Mangcil telah menarik minat banyak kalangan, tak hanya dari dalam negeri, bahkan luar negeri.
Beberapa instansi dan perusahaan melalui program CSR mereka, telah bekerja sama dengan kami dan mengembangkan konsep ini sehingga tujuan kami untuk mengkampanyekan indahnya hutan mangrove kepada anak-anak, harapan bangsa kita, semakin berjalan optimal.
8. Mangrove Safe
Mangrove Safe adalah sebuah usaha manusia untuk bertindak adil dan bijaksana kepada ekosistem mangrove dengan cara memberikan kompensasi berupa penanaman mangrove di setiap lahan mangrove yang telah dirubah menjadi area pertambakan terutama udang dan peruntukan lainnya.
Konsep Mangrove Safe diharapkan bisa dilahirkan dari sebuah kesepakatan bersama antara masyarakat dan berbagai institusi yang berhubungan dengan produksi pertambakan terutama udang dan mangrove untuk mulai melakukan aksi bersama dalam usaha perlindungan dan penyelamatan ekosistem mangrove.
Mangrove Safe berarti sebuah sertifikasi yang menerangkan kepada masyarakat bahwa sebuah perusahaan pertambakan telah bertindak adil kepada ekosistem mangrove dengan cara memberikan kompensasi berupa penanaman mangrove dengan persentase yang benar, di sekitar area pertambakannya
Dengan demikian, setiap perubahan lahan mangrove menjadi area pertambakan, tidak lantas menimbulkan kerusakan ekosistem mangrove secara permanen yang bisa mengancam kelestarian ekosistem mangrove di masa mendatang.
Kampanye kami melalui Mangrove Safe, membuat kampanye mangrove kami menjangkau kalangan akademisi, peneliti, praktisi, dan pemangku kebijakan lainnya, yang tentu saja akan semakin mengoptimalkan cita-cita kami menyelamatkan ekosistem mangrove kita, demi masa depan yang lebih baik.
9. Bomang
Bomang singkatan dari Boneka Mangrove. Kami menciptakan Bomang dalam rangka terus menyuarakan dan mengkampanyekan ekosistem mangrove ke masyarakat luas.
Penyebarluasan cerita mangrove kami, adalah dengan cara memperkenalkan Bomang, dengan tujuan sebagai salah satu alat kampanye mangrove kami, terutama kepada mereka yang masih berusia muda, yaitu para pelajar TK, SD dan SMP, dengan cara menggelar dongeng mangrove ke sekolah-sekolah mereka, di Semarang dan sekitarnya.
Dongeng mangrove bersama Bomang ini, pertama kali di-launching pada saat program Mangrove Music Charity (MMC) 2011, yang digelar di bulan Mei sampai dengan Agustus 2011, dan sampai sekarang terus bersafari, berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya, dari satu kampus ke kampus lainnya, dan dari satu tempat ke tempat lainnya, untuk mendongengkan indahnya hutan mangrove.
Tentu saja, hal ini kami lakukan, semata-mata demi melestarikan mangrove dan membantu peningkatan kehidupan masyarakat di pesisir bumi, kita.
10. Manprod ID
Pada tanggal 18 Juni 2016, KeSEMaT mulai melakukan program pelatihan ekstraksi mangrove dengan tujuan untuk menindaklanjuti proyek pengembangan ilmu dan pengetahuan mengenai Mangrove Natural Products – Indonesia (Manprod ID).
Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, akan dapat tercipta produk-produk unggulan lainnya dari KeSEMaT selain Batik Bakau, Mas Jamang, Mangrover ID, Mangrove Map, MANGROVEMAGZ dan masih banyak lagi.
11. Mbak Jamat
Pada tanggal 26 September 2017, KeSEMaT meluncurkan Mbak Jamat, sebuah label jajanan mangrove. Nama Mbak Jamat muncul dari akronim Jajanan Mangrove KeSEMaT (Jamat).
Mbak Jamat diproduksi oleh warga binaan KeSEMaT di Semarang, yang memproduksi stik, pangsit, peyek, krupuk, dawet dan jajanan khas mangrove lainnya.
12. Mbah Sumat
Pada tanggal 27 September 2017, KeSEMaT menginisiasi hadirnya produk-produk suvenir mangrovenya yang berlabel Mbah Sumat.
Mbah Sumat sendiri merupakan akronim dari Suvenir Mangrove KeSEMaT yang menjual segala macam suvenir berbau mangrove, seperti kaos, gelang, vas bunga, handuk dan lain-lain.
13. Mas Bamat
Pada tanggal 26 September 2017, KeSEMaT menginisiasi hadirnya Mas Bamat, sebuah label yang khusus memproduksi batik mangrove hasil produksi warga binaan KeSEMaT.
Berjargon ‘Batik Mangrove KeSEMaT,’ Mas Bamat menjual batik mangrove asli Semarang yang dibuat dari propagul mangrove jenis Rhizophora yang telah jatuh ke tanah dan membusuk, untuk kemudian diproses menjadi pewarna alami.
14. Kopi Mangrove Arjuna
Pada tanggal 27 Oktober 2020, KeSEMaT kembali menginisiasi hadirnya produk mangrove barunya, yaitu Kopi Mangrove Arjuna, sebuah label yang khusus memproduksi kopi mangrove hasil produksi warga binaan KeSEMaT.
Kopi Mangrove Arjuna ini, menjual kopi mangrove asli Semarang. Dibuat dari propagul mangrove jenis Rhizophora yang dicampur dengan kopi, rasanya lezat dan berkhasiat sebagai penjaga stamina tubuh. (ADM).