Semarang
Di Semarang, kami memfokuskan diri bekerja merehabilitasi mangrove di daerah pesisir yang kondisinya sudah sangat parah, dimana data terbaru tahun 2021, menyebutkan bahwa 90% hutan mangrove di Pantai Utara Jawa, termasuk Semarang telah mengalami kerusakan.

Bersama dengan mitra kerja kami dari Kelompok Kerja Mangrove Kota Semarang (KKMKS) dan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Jawa Tengah, kami terus bekerja membenahi ekosistem mangrove, berikut masyarakat pesisirnya, diantaranya di kawasan Tambaklorok, Trimulyo, Tapak, Mangunharjo dan Mangkang Wetan yang memang mengalami degradasi lahan dan abrasi yang sangat tinggi.

Kami menjembatani para mitra kerja kami di tingkat nasional dan internasional, untuk mengimplementasikan proyek dan program rehabilitasi lahan mangrovenya di beberapa titik, di kawasan pesisir Semarang di atas, sekaligus mempertemukan dengan masyarakatnya, untuk membantu warga Semarang, mengatasi dua permasalahan utama pesisirnya, yaitu turunnya permukaan tanah dan naiknya permukaan air laut.

Banjir rob, sampah, buruknya kualitas air tanah, sanitasi, tambak terlantar, masih simpang siurnya kepemilikan lahan mangrove dan berbagai permasalahan pesisir lainnya, coba kami kampanyekan dan undangkan ke berbagai lembaga mitra kami di tingkat nasional dan internasional, sebagai bentuk tanggung jawab kami, dalam rangka turut andil menanggulangi kerusakan di wilayah pesisir Semarang.

Ratusan ribu bibit mangrove, sudah kami tanam bersinergi dengan kelompok tani, LSM, CSR, pemerintah, individu, swasta dan lain-lain sejak tahun 2005 sampai dengan sekarang.

Mengadopsi keberhasilan kami di MECoK Ecopark, Jepara, maka program pemeliharaan mangrove, berupa program monitoring dan evaluasi (monev) kami, rutin kami laksanakan, yang tak hanya melibatkan anggota KeSEMaT saja, tetapi juga masyarakat setempat yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan mangrove.

Seperti di area konservasi kami di Jepara, semoga saja, di beberapa titik yang kami jadikan lahan percontohan, berupa demplot mangrove di Semarang, sedikit banyak akan dapat bermanfaat bagi pembangunan-kembali pesisir Semarang, sekaligus bisa menyejahterakan warganya, karena tak hanya melakukan rehabilitasi mangrove saja, di Semarang kami juga menginisiasi program pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pendirian Sentra Produk Olahan Mangrove (SPOM) Semarang yang terdiri dari Sentra Batik Mangrove Semarang, Sentra Jajanan Mangrove Semarang dan Sentra Kopi Mangrove Semarang yang berkelanjutan. (ADM).