KeSEMaT memiliki program pengembangan Cerita Mangrove (Cermang). Bekerja sama dengan afiliasi mangrove kami, kami mencoba mengkampanyekan mangrove melalui tulisan, seperti penerbitan cerpen, dongeng, cerbung, dan lain-lain.
Selain berhasil menulis dua buah buku rehabilitasi dan resep mangrove, kami juga berhasil menulis dongeng mangrove.
Buku dongeng ini berisi dua puluh kisah menarik, yang bakal jadi dongeng pengantar tidur anak-anak Indonesia dan dunia. Dua puluh dongeng khas mangrove itu adalah:
1. Bakau yang Cemburu – 10
2. Penyesalan Buta-buta – 14
3. Api-api Tak Murung Lagi – 18
4. Kisah Padi dan Lindur – 23
5. Balas Budi Bogem – 28
6. Gedangan Juga Terkenal – 33
7. Brayo Jangan Sedih – 38
8. Tancang Meradang – 43
9. Kebahagiaan Cemara Laut – 49
10. Doa Kepiting Ungu Pemanjat – 54
11. Komang dan Kelomang Raksasa – 59
12. Asal Usul Ikan Gelodok – 66
13. Kisah Cinta Ceriops dan Episesarma – 89
14. Kisah Udang Pistol – 102
15. Rhizophora yang Hebat – 116
16. Asal Usul Akar Bakau – 124
17. Bakau dan Kepiting Ungu – 132
18. Kepiting Mangrove Tak Sombong Lagi – 138
19. Sate Kerang dan Pecel Bu Lastri – 144
20. Jangan Marah Pada Bangau – 151
Segmentasi 20 DM untuk umum, dengan tujuan dibacakan oleh orang tua, atau kakak ke adik-adiknya. Namun demikian, bahkan siswa-siswi SD (kecuali TK) dapat mencernanya dengan baik. Buku Cermang 20 DM ini sangat recommended dan bisa dijadikan hadiah untuk orang-orang spesial kita!
Wajib dimiliki oleh Keluarga Indonesia bahkan dunia, yang ingin memperkenalkan mangrove dengan cara mendongengkannya ke alam bawah sadar generasi penerus kita, sehingga mangrove tak akan hilang dan terus terngiang di ingatan manusia.
Buku ini memiliki ISBN 978-602-70630-0-6, setebal 156 halaman dengan lebar 13 cm x 19 cm, dicetak dengan kualitas kertas yang sangat baik, sehingga sayang sekali apabila dilewatkan.
Tunggu apalagi, mari dongengkan indahnya mangrove ke Indonesia dan dunia! Berikut ini adalah Sinopsis 20 Dongeng Mangrove, Seri Flora dan Fauna Mangrove yang Kaya Flora, Semarak Fauna!
Ditulis langsung oleh Sdr. Aris Priyono yang dijuluki sebagai Bapak Mangrover Indonesia, 20 Dongeng Mangrove (20 DM) yang di edisi perdananya menceritakan tentang flora dan fauna mangrove terasa sangat istimewa.
Pengetahuan mangrove sangat kental, mengalir deras di setiap dongeng yang menampilkan karakter-karakter unik, tumbuhan dan binatang khas mangrove. Di buku ini, yang oleh penulisnya disebut sebagai bagian dari Cermang (Cerita Mangrove), terdapat 20 kisah berlatar belakang mangrove yang belum pernah ditulis.
Jika selama ini kita akrab dengan dongeng fabel Kancil dan Buaya, maka setelah membaca Cermang ini, pikiran kita akan dirombak 180 derajat dengan suguhan fabel Kepiting Semaphore, Ikan Gelodok, Udang Pistol dan fauna lain, yang sama sekali belum akrab dengan kita.
Penulis mampu menceritakan dengan bahasa yang mudah, tanpa meninggalkan kesan keilmiahan data dan fakta mangrove yang sengaja diselipkan di setiap dongeng. Di Jangan Marah Pada Bangau, misalnya. Keberadaan Bangau dengan fauna lainnya yang berinteraksi di hutan mangrove, tersaji apik dengan polesan pengetahuan dasar tentang humus, biogeografi Bangau, masa berpijah dan informasi lain yang ditulis dengan bahasa sederhana, namun cukup mengena dan cepat tercerna.
Pihak penerbit, yaitu CV. KeMANGI, agaknya sengaja mengonsep terbitan pertama 20 DM ini tanpa banyak gambar, melainkan satu ilustrasi gambar menarik di setiap judul dongeng, yang dibuat dengan aplikasi gambar iPad dari iOS milik Apple dan satu foto hutan mangrove di Pulau Sikambing. Sangat unik!
Namun, kita tak perlu khawatir, karena walaupun tak banyak foto, namun nama-nama mangrove yang masih asing di telinga, dijelaskan dengan sangat gamblang di footnote. Selebihnya, penerbit ingin membuat imajinasi pembacanya menjadi sangat liar, seperti niche cerpen dan dongeng, pada umumnya. Dan, berhasil!
Tertarik? Anda dapat membelinya di sini.