Tentang KeSEMaT

Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur.

KeSEMaT memiliki empat afiliasi, yaitu perusahaan, yayasan, relawan dan alumni.

  1. Perusahaan KeSEMaT bernama CV. KeSEMaT Mangrove Indonesia (KeMANGI)
  2. Yayasan KeSEMaT bernama Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT)
  3. Komunitas Relawan KeSEMaT bernama Komunitas KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER)
  4. Ikatan Alumni KeSEMaT bernama Keluarga Alumni KeSEMaT (KeAMaT)

Berbagai produk merek barang dan jasa mangrove, kami kelola bersama dengan alumni dan warga binaan kami, dalam naungan kami, juga badan hukum perusahaan kami, yaitu CV. KeMANGI dan Yayasan IKAMaT, yang beberapa diantaranya tertera di bawah ini:

1. Mas Jamang
Mas Jamang adalah produk kami untuk mengkampanyekan pentingnya fungsi dan manfaat buah-buahan mangrove, yang ternyata bisa dibuat tepung, kemudian diolah menjadi berbagai variasi makanan dan minuman lezat.

Bersama salah satu CSR perusahaan di Semarang, kami membina dua kelompok warga binaan pengolah buah-buahan mangrove menjadi tepung di Mangunharjo, Semarang, yang dipasarkan sebagai sebuah produk kerupuk, bolu, stik, dan lain-lain.

Mas Jamang kami pasarkan melalui media online dan offline dan saat ini sudah dikenal di Semarang, bahkan nasional dan internasional di beberapa negara di Asia Pasifik, yang merupakan afiliasi mangrove kami.

2. Batik Bakau
Limbah buah mangrove, dalam hal ini adalah jenis mangrove Rhizophora spp, ternyata memiliki kandungan pewarna batik berwarna coklat yang indah. Warnanya yang alami, menjadi komoditas yang baik, saat kami kembangkan menjadi sebuah produk dengan label Batik Bakau.

Bekerja sama dengan CSR perusahaan di Jakarta, kami membina satu kelompok pengrajin batik mangrove di Mangunharjo, Semarang untuk membatik dengan konsep batik mangrove alami ber-tagline The Heritage of Natural Colour.

Kami memasarkan Batik Bakau secara online dan offline ke berbagai kalangan masyarakat, tak hanya di dalam negeri saja, tapi juga ke luar negeri. Berbagai pameran batik berskala nasional dan internasional juga telah kami ikuti, untuk mengkampanyekan betapa berharganya ekosistem mangrove bagi kehidupan manusia di bumi.

3. Mangrove Map
Mangrove Map merupakan label kami dalam bidang jasa pembuatan peta mangrove, dengan tujuan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan produk dan jasa pelatihan peta mangrove. Di bawah naungan perusahaan kami, yaitu CV. KeMANGI, kami mencoba mengkampanyekan mangrove melalui jasa konsultasi peta mangrove ke kalangan konsultan dan komunitas di sekitarnya.

Mangrove Map juga menjadi pembicara dan aktif di forum-forum diskusi mengenai pemetaan mangrove. Tak hanya membuka jasa konsultasi pembuatan peta mangrove saja, tim kami juga berkeliling Indonesia untuk melakukan ground check data analisis vegetasi dan struktur komunitas mangrove, juga memberikan edukasi secara gratis kepada pelajar dan mahasiswa untuk memperkenalkan pengetahuan pemetaan mangrove kepada generasi muda Indonesia.

4. Kuslar Kreatif
Dalam bidang desain dan produksi film, kami juga membuat label bernama Kuslar Kreatif, dengan tujuan untuk mengkampanyekan mangrove ke kalangan desainer dan pembuat film serta komunitas sejenisnya.

Memfokuskan jasanya pada dokumentasi obyek mangrove, pesisir dan lautan, Kuslar Kreatif menjadi “langganan” para stake holder lingkungan dan mangrove di dalam dan luar negeri, dan telah menghasilkan banyak karya dokumentasi pesisir.

Klien Kuslar Kreatif yang luas, yang terdiri dari instansi mangrove dan lingkungan di tingkat lokal, nasional dan internasional di jaringan afiliasi mangrove kami, membuat kampanye penyelamatan mangrove kami semakin efektif.

5. MANGROVEMAGZ
Dalam dunia jurnalistik, kami juga menciptakan label MANGROVEMAGZ, yaitu Majalah Mangrove pertama di Indonesia (baik online dan offline) yang memiliki taglineKnowledgeAdventure, Inspiration and Motivation (Pengetahuan, Petualangan, Inspirasi dan Motivasi).

Kami menciptakan MANGROVEMAGZ dengan tujuan untuk mengkampanyekan keindahan mangrove, serunya aksi mangroving dan inspiratifnya aktivitas para mangrover, tak hanya di Indonesia saja, tapi juga di seluruh dunia.

Pangsa pasar MANGROVEMAGZ adalah remaja sampai dewasa, dengan rentang usia 17 sampai dengan 40 tahun. Hal ini membuat aksi kampanye mangrove kami semakin efektif, dimana dapat menjangkau segmentasi pembaca yang cukup lebar.

6. KeSEMaT Nursery
Bekerja sama dengan para petani mangrove dengan cara membantu mereka dalam memasarkan produk bibit mangrovenya, juga kami lakukan dengan tujuan untuk mengkampanyekan fungsi dan manfaat mangrove kepada warga pesisir.

Tak hanya itu, dengan pola kemitraan bersama petani, khususnya di Pantai Utara Jawa, kami juga berkampanye ke konsumen, yaitu kalangan dinas pemerintahan dan LSM lingkungan yang terkait dengan pengelolaan rehabilitasi ekosistem mangrove di pesisir.

Konsumen KeSEMaT Nursery yang menjangkau hampir semua stake holder mangrove di Jawa bahkan luar Jawa, semakin memudahkan kami dalam mengoptimalkan kampanye pelestarian mangrove demi masa depan yang lebih baik.

7. KeSEMaTour
Kami menciptakan brand KeSEMaTour, karena kami melihat fenomena mangroving mulai menggejala di kalangan anak muda di Indonesia, dimana ekowisata mangrove menjadi pilihan utama beberapa komunitas bahkan institusi, dalam mengisi hari libur mereka.

Dengan harapan menjangkau “pangsa pasar” yang lebih luas, yaitu kalangan anak muda pecinta petualangan, KeSEMaTour menawarkan paket-paket wisata yang menarik, hanya khusus ke titik-titik kawasan hutan mangrove yang ada di Indonesia, khususnya di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Klien kami sangat beragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, LSM, dinas pemerintahan dari daerah hingga pusat, juga masyarakat umum, yang penasaran menikmati keindahan hutan mangrove yang saat ini mulai gencar dipromosikan oleh pemerintah kita, sebagai salah satu kawasan eduekowisata wajib kunjung.

Dengan adanya KeSEMaTour, tentu saja kami berharap peogram kampanye mangrove kami dapat lebih berjalan optimal, dimana mampu menjangkau masyarakat luas di seluruh Indonesia, bahkan beberapa negara mitra kerja kami di luar negeri.

8. Mangrove Training
Kami mengumpulkan segala bentuk pelatihan mangrove kedalam satu brand, yaitu Mangrove Training. Mangrove Training menyediakan jasa pelatihan analisis vegetasi mangrove, pelatihan pembuatan batik mangrove, training memasak jajanan mangrove, teknik membuat peta mangrove, dan lain sebagainya.

Konsumen Mangrove Training sangat beragam, mulai mahasiswa sampai dengan instansi terkait dari pusat hingga daerah dan LSM serta organisasi lingkungan lainnya. Dengan adanya Mangrove Training ini, kampanye mangrove kami terasa semakin luas, dan makin maksimal.

9. mangrover
Kami juga mengkampanyekan mangrove dengan memasarkan kaos dan merchandise lainnya bertema mangrove. Berlabel mangrover, kaos kami sudah terjual ke seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia Pasifik.

Produk-produk mangrover tak hanya dinikmati oleh masyarakat yang peduli mangrove saja, melainkan semua kalangan yang menyukai desain kaos yang sedang hitz, dengan kemasan apik ditambah desain terkini.

Melalui mangrover, kampanye mangrove kami akan mudah dan tetap diingat, karena tulisan seperti Save Mangrove IndonesiaWe Are MangroverKeep Calm and Save Mangrove dan lain-lain akan cepat dilihat di kaos sang Pemakai, sehingga kampanye penyelamatan mangrove kami makin cepat dan tepat sasaran ke masyarakat umum.

10. Kendler
Kendler singkatan dari Kendi Mbeler. Konsep Kendler kami ciptakan sebagai sebuah Mangrover Gear, yaitu alat pendamping seorang Mangrover pada saat mangroving di lapangan. Kendler aman dan ramah lingkungan, karena terbuat dari seratus persen tanah liat.

Kendler bisa dipasang di pinggang, juga bisa dibawa dalam tas, dan digunakan pada saat mengambil air minum, setelah selesai melakukan penanaman mangrove. Kendler kami pasarkan secara offline dan online di website perusahaan mangrove kami, yaitu CV. KeMANGI dan kami bagikan secara gratis di event-event tertentu.

Pemasaran Kendler tak hanya ke kalangan Mangrover saja, tetapi juga kepada pecinta barang antik, karena bentuk Kendler memang kami desain unik, yaitu bukan seperti kendi yang mempunyai “moncong” di samping sebagai tempat minumnya, melainkan air minum diminum langsung lewat atas kendi.

Keberadaan Kendler membuat kampanye mangrove kami semakin luas saja, karena selain konsumen Kendler sangat beragam, juga melibatkan para pengrajin kendi di Semarang dan Jepara, yang notabene di kesehariannya belum banyak tahu mengenai ekosistem mangrove. Kendler membuat mereka semua menjadi mengenal mangrove.

11. GROVENIR
Selain mangrover, kami juga menciptakan brand lainnya, yaitu GROVENIR. Singkatan dari Mangrove Souvenir, GROVENIR dikonsep sebagai merchandise khusus bertema mangrove. Kami memproduksi gantungan kunci, tempat pensil, tempat vas bunga, dan lain-lain bermotif flora dan fauna mangrove serta berbagai hal yang berhubungan dengan itu dari kain flanel.

GROVENIR juga kami pasarkan secara offline dan online, menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, terutama kaum perempuan, yaitu para pecinta suvenir unik, juga pecinta suvenir dari kain flanel.

Dengan melibatkan para pengrajin di Semarang dan sekitarnya dalam memproduksi GROVENIR, kami berupaya mengenalkan pentingnya mangrove bagi kehidupan di bumi. Walaupun mereka tak terkena langsung dengan dampak abrasi pantai, sehubungan dengan lokasi tempat tinggal mereka yang jauh dari pesisir pantai, yaitu di daerah perkotaan, namun kami mengajarkan bahwa udara bersih yang mereka hirup, salah satunya adalah jasa mangrove dalam menyerap CO2 dan meredam efek rumah kaca.

12. Mangrove Webs
Kami juga mengkampanyekan mangrove kepada komunitas IT, dengan cara menciptakan jasa media support, pelatihan dan pembuatan website dan hosting khusus mangrove dan pesisir. Kami membentuk Mangrove Webs, yang salah satu produknya adalah Berita Mangrove.

Mangrove Webs, selain menawarkan produk websitenya berbasis WordPress, Joomla, Blogger, dan lainnya, juga memberikan jasa pelatihan pembuatan website dan pengelolaannya kepada dinas pemerintahan, LSM, dan berbagai instansi lainnya.

Kampanye mangrove kami di komunitas IT ini, kami harapkan dapat lebih menjangkau komunitas yang lebih luas, mengingat mangrove masih belum banyak dipahami di berbagai level masyarakat.

13. Berita Mangrove
Berita Mangrove adalah bagian dari Mangrove Webs yang memfokuskan diri pada media support, merupakan sebuah situs yang menggabungkan semua berita mangrove di media sosial dari seluruh dunia, terkhusus dari Indonesia.

Berita Mangrove memiliki lima afiliasi akun Twitter, yaitu Aksi Mangrove, Info Mangrove, Unik Mangrove, Event Mangrove, Opini Mangrove dan lain-lain yang semuanya memberitakan pelayanan berupa berita mangrove terlengkap kepada Netizen dan semua MANGROVER di Indonesia bahkan dunia.

Kami mencoba menginisiasi hadirnya berbagai merek produk barang dan jasa mangrove, yang beberapa diantaranya tertera di bawah ini:

1. KeSEMaTUSTIK
Kami mengkampanyekan mangrove melalui musik. Sebuah band bernama KeSEMaTUSTIK kami bentuk, dan sudah menelorkan satu buah single berjudul Mangrove Hidup Kita.

Lagu ini kami harapkan dapat menjadi inspirasi, motivasi, dan penggugah semangat konservasi mangrove bagi siapa saja yang mendengarnya sehingga hatinya terusik untuk mulai mencintai dan menyayangi mangrove kita.

Tak hanya memproduksi lagu mangrove saja, KeSEMaTUSTIK yang juga hanya memfokuskan dirinya sebagai sebuah band yang hanya menulis dan memproduksi lagu-lagu bertema mangrove-saja ini, sering diundang ke beberapa kegiatan bertema mangrove sebagai pengisi acara dan juga menciptakan program-program sendiri, untuk mengkampanyekan pelestarian mangrove.

2. Cermang
Cermang singkatan dari Cerita Mangrove. Kami menciptakan sebuah label bernama Cermang untuk mengkampanyekan mangrove ke komunitas yang lebih luas. Kalangan penulis, jurnalistik, dan dunia media massa lainnya, kami rasa sangat penting sebagai obyek kampanye mangrove kami.

Di dalam Cermang, kami membuat dan memproduksi e-booke-magz, buku, majalah, cerpen, puisi, majalah, dan lain sebagainya, kemudian menyebarkannya ke masyarakat luas secara berbayar maupun gratis melalui media online kami dan juga offline ke berbagai toko buku yang tersebar di Indonesia.

Beberapa bentuk Cermang yang sudah kami produksi, diantaranya adalah buku tentang Teknik Rehabilitasi Mangrove, Resep Kuliner Mangrove dan 20 Dongeng Mangrove. Buku ini kami edarkan secara gratis maupun berbayar ke jaringan afiliasi mangrove kami, baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Simbol Mangrover
Dengan tujuan untuk menyatukan MANGROVER di dunia, pada tanggal 28 Februari 2013, kami resmi me-launching simbol MANGROVER, yang dipergunakan sebagai sebuah logo resmi bagi semua MANGROVER tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.

Simbol MANGROVER ini merupakan siluet akar salah satu jenis mangrove bernama Rhizophora (Bakau), yang berwarna hijau.

“Filosofinya, karena mangrove butuh dihijaukan, butuh diselamatkan. Untuk itulah, potongan akar Rhizophora ini, sengaja dibuat berwarna hijau atau terkadang putih dengan latar belakang hijau, sesuai dengan semangat konservasi-hijau para MANGROVER di seluruh dunia, yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan ekosistem mangrove dari kerusakan,” jelas Sdr. Aris Priyono (founder KeSEMaT), pencipta logo mangrove root, ini.

“Secara alami, akar mangrove Rhizophora, memang tersusun saling silang, seperti ini. Jika dilihat sepintas, akar atas adalah tangan kanan dan bawahnya tangan kiri. Ini, sebuah simbolisasi manusia yang sedang merangkul, menggandeng dan menggendong. Latar belakang putih atau hijau, sebagai simbol perdamaian, konservasi, kesejahteraan dan persahabatan dunia. Warna hijau dan putih bisa saling menggantikan, artinya akar bisa diputihkan dan latar belakang bisa dihijaukan, dengan filosofi yang sama, yaitu konservasi dan perdamaian, namun namanya tetap sama, yaitu mangrove root. Kedepan, simbol ini merupakan sebuah persatuan dari semua komunitas MANGROVER yang ada di dunia. Para MANGROVER memiliki nama komunitas yang berbeda-beda, dengan hadirnya logo ini, maka akan bisa menyatukan jiwa mereka sebagai MANGROVER sejati,” jelas Sdr. Amrul selaku Presiden KeSEMaT, yang juga menjadi inisiator terciptanya logo MANGROVER, ini.

Jika diamati, logo MANGROVER ini juga sangat simetris. Tercipta dari satu garis lurus dan dua lingkaran simetris yang disatukan. Ternyata, hal ini juga memiliki filosofi yang mengagumkan. “Akar mangrove ini adalah sebuah keseimbangan. Satu garis dan dua lingkaran berjarak sama, dipertemukan ditengah-tengah, dengan garis yang saling simetris dan seimbang, yang berarti kita menuntut keseimbangan untuk mangrove. Tak boleh lagi, mangrove ditebang tanpa kompensasi. Mangrove wajib dibudidayakan, karena mangrove butuh manusia dan manusia butuh mangrove,” jelas Presiden.

Dengan hadirnya akar mangrove, dihimbau untuk semua MANGROVER dimanapun berada, mari bersama mulai mempergunakan logo ini sebagai bendera, pin, stiker,badge, dan pernak-pernik MANGROVER lainnya, sebagai simbolisasi persatuan kita, sehingga bisa lebih optimal lagi dalam menyerukan penyelamatan mangrove di Indonesia dan dunia, demi masa depan yang lebih baik.

“Tidak ada SOP logo yang terlalu rumit. Intinya, akar hijau diciptakan agar bisa diadopsi oleh semua orang secara mudah. Bila ingin mencoba membuatnya untuk bendera, misalnya, silahkan tarik garis lurus dari atas, tandai dengan tiga titik yang berjarak sama, tambahkan dua setengah- lingkaran simetris, diameter berbeda, lalu hilangkan sisi kiri lingkaran atas dan hilangkan juga sisi kanan lingkaran bawah. Untuk ketebalan garis, buatlah sedemikian rupa hingga semuanya simetris dan berbentuk akar. Jangan terlalu tebal, karena akan merusak esensi akar yang sebenarnya. Semudah, itu,” terang Sdr. Amrul.

Bagi Anda yang tertarik untuk membantu KeSEMaT dalam menyosialisasikan simbol MANGROVER ini, dipersilakan mengikuti program kampanye kami di media sosial menggunakan fasilitas Twibbon.

4. KUMANG (Koin Untuk Mangrove)
Dengan konsep donasi, kami menciptakan Koin Untuk Mangrove (Kumang). Kampanye kami melalui Kumang ini, mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengumpulkan koinnya dan menyumbangkannya kepada kami, yang kemudian akan kami gunakan untuk membiayai program mangroving kami, dan juga kami salurkan kepada kelompok-kelompok masyarakat peduli mangrove di pesisir-pesisir Indonesia.

Program ini cukup mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, terbukti beberapa CSR perusahaan meminta kerja sama kepada kami, untuk menyalurkan dana CSR mereka kepada kelompok-kelompok tani mangrove.

Kampanye mangrove kami melalui Kumang ini, juga mampu menjaring komunitas yang cukup luas, dimana tak hanya para stake holder mangrove saja yang terlibat, melainkan masyarakat umum, mulai dari kalangan bawah, menengah, sampai atas.

5. KeSEMaTOKO
KeSEMaTOKO adalah brand kami dalam menjalankan roda organisasi, dimana kami belajar berwirausaha sekaligus mengkampanyekan mangrove.

Dalam mendapatkan dana untuk membiayai program-program kampanye mangrove kami, kami menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan, juga menjual beberapa produk dan jasa mangrove kami, bekerjasama dengan perusahaan mangrove kami, yaitu CV. KeMANGI.

Kami mengonsep KeSEMaTOKO sebagai sebuah Toko Mangrove KeSEMaT dengan manajemen mahasiswa sehingga produk-produk mangrove yang kami jual, hanya dalam skala kecil dan menengah, dan difokuskan untuk mengkampanyekan program dan proyek KeSEMaT saja, seperti gantungan kunci KeSEMaT, kaos KeSEMaT, dan suvenir lainnya yang berbau KeSEMaT.

6. Pita Mangrove, #SAVEMANGROVE, MANGROVER, Salam MANGROVER! dan Semangat MANGROVER!
Pada tanggal 3 Maret 2012, bertepatan dengan Tahapan Pertama, MANGROVE RESTORATION (MANGRES) 2012: MANGROVER UNITE, KeSEMaT mulai memperkenalkan Pita Mangrove (Pimang) kepada masyarakat luas, terutama kepada para peserta MANGRES 2012.

Pimang yang merupakan simbol standar, bagi siapa saja yang merasa memiliki kepedulian terhadap ekosistem mangrove yang semakin hari kondisinya semakin memprihatinkan ini, terbuat dari dua buah pita yang ditempelkan menjadi satu bagian, sedemikian rupa sehingga membentuk pohon mangrove.

Simbol peduli mangrove diwujudkan dalam sebuah Pimang yang berwarna hijau. Simbol ini merupakan manifestasi dari rasa peduli mangrove kita yang divisualisasikan dengan dua buah pita yang membentuk sebuah ikatan erat dan sebuah pita yang melambangkan mangrove itu sendiri, sehingga memiliki arti sebuah dukungan yang erat terhadap pelestarian mangrove di Indonesia dan dunia.

Bagi masyarakat Indonesia yang berminat mendukung pelestarian mangrove, mari bersama menggunakan simbol Pimang di setiap program-program mangrove Anda. Selain sebagai bentuk kepedulian, Pimang ini juga sekaligus sebagai sebuah rasa keprihatinan kita yang mendalam terhadap nasib mangrove yang tak kunjung membaik.

Teknik pembuatan Pimang sangat mudah. Bantu kami mempopulerkan pimang ke komunitas Anda masing-masing, sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kita terhadap nasib mangrove.

#SAVEMANGROVE merupakan hastag kampanye penyelamatan mangrove, yang diciptakan oleh Yanuar Yogha Pradana, salah seorang KeSEMaTER, dengan tujuan untuk mengkampanyekan ekosistem mangrove di media sosial. Saat ini, #SAVEMANGROVE ber-efek viral, dimana sudah menjadi hastag wajib bagi Mangrover dimanapun berada, saat mau mengkampanyekan mangrove di media sosial tersebut, baik online maupun offline, misalnya saat street campaign.

Salam MANGROVER!
Dengan teknik penulisan Salam (S huruf kapital) dan MANGROVER (semua huruf kapital) yang ditambahkan tanda seru (!) diciptakan oleh salah seorang KeSEMaTER bernama Aris Priyono.

Salam ini pertama kali “dipergunakan” oleh KeSEMaT, pada masa pemerintahan Presiden KeSEMaT IV, yaitu Aris Kurniawan periode 2004/2005. Waktu itu, salam ini sengaja diciptakan untuk mempererat tali persaudaraan antara KeSEMaTER satu dengan KeSEMaTER lainnya sekaligus penyemangat para KeSEMaTER dalam setiap kali bekerja di pesisir.

Jawaban dari Salam MANGROVER! ini adalah Semangat MANGROVER!. Apabila Anda ingin menuliskannya untuk menjawab Salam MANGROVER!, misalnya, maka Semangat MANGROVER! juga memiliki teknik penulisan yang sama, yaitu Semangat (S huruf kapital) dan MANGROVER (semua huruf kapital) yang ditambahkan tanda seru (!).

Jawaban Salam MANGROVER! ini, berarti setiap kali kita mendengar para KeSEMaTER menyampaikan salam mangrovenya, maka kita diharapkan agar mampu menyemangati diri kita sendiri untuk berjuang tanpa henti dalam melawan para perusak ekosistem mangrove di Indonesia dan berbagai belahan dunia.

Mengingat perkembangan sekarang, maka, ternyata Salam MANGROVER! dan jawabannya, yaitu Semangat MANGROVER!, ternyata tidak hanya dipakai dan digunakan oleh KeSEMaTER saja, melainkan telah diadopsi dan dipakai oleh semua lapisan masyarakat yang juga memiliki semangat yang sama dengan KeSEMaT.

Tentu saja, hal ini semakin membuat KeSEMaT senang dan bangga karena telah berhasil menginspirasi orang lain untuk lebih peduli dengan mangrove melalui Salam MANGROVER!, ini. Selain itu, perubahan “cara pandang masyarakat” ini semakin membuat kami bangga, karena pada akhirnya tujuan awal KeSEMaT tercapai, yaitu agar kata MANGROVER mampu “dimiliki” oleh setiap sanubari masyarakat kita, yang cinta dengan mangrovenya.

Kata MANGROVER yang dulu identik dengan Anggota KeSEMaT, sekarang ini sudah semakin menipis dan berubah pengertiannya menjadi setiap orang yang mencintai dan menyayangi mangrove dan mau berjuang untuk menyelamatkannya (sementara itu, niche kata MANGROVER yang identik dengan KeSEMaT, sekarang ini sudah tergantikan dengan kata KeSEMaTER).

Hal ini berarti, Salam MANGROVER! tak lagi hanya boleh dipergunakan untuk menyapa sesama KeSEMaTER saja, tetapi sangat dianjurkan bagi siapapun di luar KeSEMaTER yang ingin menggunakannya untuk mempererat tali silaturahmi diantara sesamanya sekaligus menyemangati dirinya sendiri, dalam upaya penyelamatan mangrove.

Jadi, jangan ragu lagi. Begitu ada para KeSEMaTER, KeMANGTEER dan MANGROVER bahkan siapapun di sekitar Anda, yang secara tiba-tiba menyapa Anda dengan Salam MANGROVER!, maka segeralah jawab dengan Semangat MANGROVER!

7. MANGCIL
Mangcil singkatan dari Mangrover Cilik. Kami menciptakan Mangcil dengan tujuan agar kampanye penyelamatan mangrove kami sampai kepada generasi paling muda, yaitu anak-anak, yang terdiri dari pelajar SD sampai SMP.

Kami membuat logo dan mendesain Mangcil sedemikian rupa sehingga kurikulum mangrove Mangcil dapat terserap dengan baik oleh para pelajar. Saat ini, Mangcil telah menarik minat banyak kalangan, tak hanya dari dalam negeri, bahkan luar negeri.

Beberapa instansi dan perusahaan melalui program CSR mereka, telah bekerja sama dengan kami dan mengembangkan konsep ini sehingga tujuan kami untuk mengkampanyekan indahnya hutan mangrove kepada anak-anak, harapan bangsa kita, semakin berjalan optimal.

8. Mangrove Safe
Mangrove Safe adalah sebuah usaha manusia untuk bertindak adil dan bijaksana kepada ekosistem mangrove dengan cara memberikan kompensasi berupa penanaman mangrove di setiap lahan mangrove yang telah dirubah menjadi area pertambakan terutama udang dan peruntukan lainnya.

Konsep Mangrove Safe diharapkan bisa dilahirkan dari sebuah kesepakatan bersama antara masyarakat dan berbagai institusi yang berhubungan dengan produksi pertambakan terutama udang dan mangrove untuk mulai melakukan aksi bersama dalam usaha perlindungan dan penyelamatan ekosistem mangrove.

Mangrove Safe berarti sebuah sertifikasi yang menerangkan kepada masyarakat bahwa sebuah perusahaan pertambakan telah bertindak adil kepada ekosistem mangrove dengan cara memberikan kompensasi berupa penanaman mangrove dengan persentase yang benar, di sekitar area pertambakannya

Dengan demikian, setiap perubahan lahan mangrove menjadi area pertambakan, tidak lantas menimbulkan kerusakan ekosistem mangrove secara permanen yang bisa mengancam kelestarian ekosistem mangrove di masa mendatang.

Kampanye kami melalui Mangrove Safe, membuat kampanye mangrove kami menjangkau kalangan akademisi, peneliti, praktisi, dan pemangku kebijakan lainnya, yang tentu saja akan semakin mengoptimalkan cita-cita kami menyelamatkan ekosistem mangrove kita, demi masa depan yang lebih baik.

9. Bomang
Bomang singkatan dari Boneka Mangrove. Kami menciptakan Bomang dalam rangka terus menyuarakan dan mengkampanyekan ekosistem mangrove ke masyarakat luas.

Penyebarluasan cerita mangrove kami, adalah dengan cara memperkenalkan Bomang, dengan tujuan sebagai salah satu alat kampanye mangrove kami, terutama kepada mereka yang masih berusia muda, yaitu para pelajar TK, SD dan SMP, dengan cara menggelar Dongeng Mangrove ke sekolah-sekolah mereka, di Semarang dan sekitarnya.

Dongeng Mangrove bersama Bomang ini, pertama kali di-launching pada saat program Mangrove Music Charity (MMC) 2011, yang digelar di bulan Mei sampai dengan Agustus 2011, dan sampai sekarang terus bersafari, berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya, dari satu kampus ke kampus lainnya, dan dari satu tempat ke tempat lainnya, untuk mendongengkan indahnya hutan mangrove.

Tentu saja, hal ini kami lakukan, semata-mata demi melestarikan mangrove dan membantu peningkatan kehidupan masyarakat di pesisir bumi, kita.

10. Manprod ID
Pada tanggal 18 Juni 2016, KeSEMaT mulai melakukan program pelatihan ekstraksi mangrove dengan tujuan untuk menindaklanjuti proyek pengembangan ilmu dan pengetahuan mengenai Mangrove Natural Products – Indonesia (Manprod ID).

Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, akan dapat tercipta produk-produk unggulan lainnya dari KeSEMaT selain Batik Bakau, Mas Jamang, Mangrover ID, Mangrove Map, MANGROVEMAGZ, dan masih banyak lagi.

11. Mbak Jamat
Pada tanggal 26 September 2017, KeSEMaT meluncurkan Mbak Jamat, sebuah label jajanan mangrove. Nama Mbak Jamat muncul dari akronim Jajanan Mangrove KeSEMaT (Jamat).

Mbak Jamat diproduksi oleh warga binaan KeSEMaT di Semarang, yang memproduksi stik, pangsit, peyek, krupuk, dawet dan jajanan khas mangrove lainnya.

12. Mbah Sumat
Pada tanggal 27 September 2017, KeSEMaT menginisiasi hadirnya produk-produk suvenir mangrovenya yang berlabel Mbah Sumat.

Mbah Sumat sendiri merupakan akronim dari Suvenir Mangrove KeSEMaT yang menjual segala macam suvenir berbau mangrove, seperti kaos, gelang, vas bunga, handuk, dan lain-lain.

13. Mas Bamat
Pada tanggal 26 September 2017, KeSEMaT menginisiasi hadirnya Mas Bamat, sebuah label yang khusus memproduksi batik mangrove hasil produksi warga binaan KeSEMaT.

Berjargon ‘Batik Mangrove KeSEMaT,’ Mas Bamat menjual batik mangrove asli Semarang yang dibuat dari propagul mangrove jenis Rhizophora yang telah busuk, untuk kemudian diproses menjadi pewarna alami.

Produk dan jasa mangrove kami bertujuan untuk membantu para penggiat mangrove di Indonesia dan dunia, dalam rangka kampanye dan penyelamatan ekosistem mangrove di bumi.

Kami mendirikan perusahaan mangrove bernama CV. KeMANGI yang bergerak dalam bidang jasa dan produk mangrove, seperti konsultan, pelatihan, wisata, bibit, souvenir, kaos, batik, jajanan dan desain mangrove. CV. KeMANGI juga mengerjakan proyek rehabilitasi mangrove di Indonesia.

Kami juga mewadahi para MANGROVER dalam komunitas relawan mangrove KeMANGTEER yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menuangkan semangat konservasi mangrovenya dalam rangka menyelamatkan mangrove di kota mereka masing-masing.

Kami juga memiliki Alumni yang membentuk Yayasan IKAMaT, yang juga bekerja membantu kami dalam melayani mangrove dan masyarakat dengan program pengabdian masyarakatnya yang melibatkan banyak masyarakat dan stake holder mangrove lainnya.

Bersama dengan relawan mangrove kami KeMaNGTEER, yayasan kami Yayasan IKAMaT dan perusahaan mangrove kami CV. KeMANGI, kami membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka membangun kembali mangrove di Indonesia bahkan dunia demi masa depan yang lebih baik.

Kami yakin, bahwa mangrove bukanlah SDA yang tidak bermanfaat, melainkan sebaliknya. Dengan mengetahui fungsi dan manfaatnya dengan baik, maka pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat adalah penting.

Hal ini, juga sebagai sebuah usaha agar tidak ada lagi kasus-kasus penebangan mangrove yang merugikan bagi bumi. Mangrove dipetik, dimanfaatkan seperlunya dan bukan ditebang sembarangan demi eksploitasi untuk memperkaya diri.

Program kerja KeSEMaT terdiri dari program kerja internal, eksternal dan insidental yang merujuk kepada motto KeSEMaT, yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove.

Program kerja internal dikhususkan untuk memberikan bekal kepada para KeSEMaTER untuk memahami mangrove dengan lebih baik.

Sementara itu, program kerja eksternal bertujuan untuk melibatkan masyarakat umum, dalam rangka turut serta bersama kami, menyelamatkan ekosistem mangrove di Indonesia bahkan dunia.

Program kerja insidental merupakan program kerja sama antara KeSEMaT dengan CSR perusahaan, swasta dan dinas terkait untuk mengimplementasikan program di satu lokasi tertentu dalam satu periode tertentu.

Ketiga program kerja KeSEMaT disusun sebagai salah satu upaya kami untuk turut serta bersama pemerintah, swasta dan semua pihak terkait pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia dalam membangun kembali mangrove di Indonesia, demi masa depan yang lebih baik.

Beberapa program kerja internal dan eksternal KeSEMaT, diantaranya adalah KeSEMaTHUNT KeSEMaTOUR (KHKT), Diklat Mangrove (DIKROVE), Diklat Kabinet (DIKNET), KeSEMaTHURSDAY (KTD), KeSEMaT Goes To Arboretum (KGTA), KeSEMaTRESES (KR), KeSEMaTEVALUATION (KE), Mangrove Restoration (MANGRES), KeSEMaTINAUGURATION (KI), KeSEMaT Goes To School (KGTS), Mangrove Cultivation (MC), Mangrove Training (MT), Mangrove REpLaNT (MR), KeSEMaTCOMPETITION (KC), KeSEMaTBIRTHDAY (KB), Rapat Anggota Tahunan (RAT), Pemilihan Presiden (PILPRES) dan Serah Terima Jabatan (SERTIJAB).

Program kerja insidental KeSEMaT, diantaranya adalah Mangrove Documentation (MD), Mangrove Movie (MM), KeSEMaTVACATION (KV), Sarasehan Akbar Mangrove (SAM), KeSEMaTFAIR (KF), Klub Selasa Malam (KSM), Mangrovest, Mangroviesta, Mangrover Cilik (MANGCIL), Mangrove Conservation (MANGCON), Mangrove Music Charity (MMC) dan berbagai program pemberdayaan masyarakat  dengan CSR perusahaan yang bersifat breakthrough dan dinamis.

Berikut adalah deskripsi dari beberapa program kerja di atas:

1. KHKT
Merupakan kegiatan recruitment anggota baru yang dilakukan di awal kepengurusan. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, yakni pendaftaran, tes tertulis dan wawancara, pembekalan, DIKROVE I, Ujian DIKROVE I, KeSEMaTOUR dan pelantikan bersama.

2. DIKROVE
Kegiatan Diklat Mangrove adalah kegiatan pemberian ilmu mangrove kepada anggota KeSEMaT. DIKROVE dilaksanakan dua kali dalam satu kepengurusan, DIKROVE I, yakni pada KHKT dan DIKROVE II menjelang akhir kepengurusan dengan tujuan setelah menjabat selama satu tahun, ilmu mangrove yang dimiliki semakin matang.

3. KGTA
KGTA dilaksanakan lima kali dalam satu kepengurusan. KGTA lebih kepada kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap ekosistem mangrove yang menjadi lingkup kerja KeSEMaT, khususnya di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECOK).

4. KI
Kegiatan syukuran dan pelantikan kabinet baru setelah sebelumnya diselenggarakan pelantikan lapangan sekaligus memperkenalkan kabinet baru. Kegiatan ini turut mengundang alumni, mitra kerja dan kolega KeSEMaT.

5. KF
KF dilaksanakan sebagai salah satu cara meningkatkan eksistensi KeSEMaT dengan cara menampilkan dan menginformasikan hasil karya dan prestasi KeSEMaT, salah satunya pada kegiatan Open House UPK dalam Penerimaan Mahasiswa Baru.

6. MANGRES
MANGRES identik dengan kegiatan kampanye mangrove yang melibatkan masyarakat umum dalam berbagai kalangan. Diharapkan dengan adanya MANGRES, akan semakin banyak masyarakat yang peduli dengan ekosistem mangrove, khususnya di Indonesia.

7. KGTC
Dalam kegiatan KGTC, anggota KeSEMaT akan meyambangi berbagai komunitas dan institusi dengan bidang yang berbeda satu sama lain. Tujuan kegiatan ini adalah agar KeSEMaTER dapat saling bertukar informasi dan ilmu dengan instansi lain. KGTC juga sebagai ajang kerja sama KeSEMaT dalam mengerjakan proyek rehabilitasi mangrovenya dengan mitra kerjanya.

8. MT
MT merupakan kegiatan pelatihan bagi KeSEMaTER dengan materi sesuai dengan silabus yang telah disusun oleh Departemen Pendidikan dan Penelitian (DEPDIKTAN). Diharapkan dengan adanya MT ini, KeSEMaTER memiliki ilmu dalam berbagai bidang, seperti public speaking, ekstraksi dan lain sebagainya.

9. KT
KT merupakan kegiatan belajar bersama KeSEMaTER dengan tema yang berbeda setiap minggunya. Sesuai dengan namanya, KT dilaksanakan seminggu sekali pada hari kamis. Dengan kegiatan ini diharapkan antar KeSEMaTER maupun alumni dapat berbagi pengalaman dan ilmu.

10. KE
Merupakan kegiatan evaluasi internal KeSEMaT, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja kabinet. Dilakukan tiga kali dalam satu kepengurusan.

11. MC
Merupakan kegiatan seminar nasional yang mengarah kepada pembibitan mangrove. Pembibitan pada MC ini dipersiapkan untuk MR.

12. KR
Kegiatan berlibur sejenak bagi KeSEMaTER di tengah tahun, yang bertujuan agar KeSEMaTER dapat beristirahat dari rutinitasnya bekerja dan berkarya untuk penyelamatan mangrove dunia.

13. KGTS
Dalam kegiatan KGTS ini, KeSEMaT memberikan pengajaran kepada siswa/i di Semarang dan sekitarnya mengenai pentingnya mangrove. Diharapkan melalui kegiatan ini, akan menambah wawasan mereka mengenai mangrove dan dapat mengimplementasikan ilmu mangrovenya secara langsung ke sekolah-sekolah.

14. MR
Kegiatan penanaman mangrove yang diikuti dengan seminar nasional dan berbagai pelatihan serta talk show menarik. Dengan dilakukannya penanaman mangrove kembali, maka diharapkan dapat semakin menghijaukan pesisir Indonesia.

15. KC
Merupakan kegiatan kompetisi cipta karya yang masih berhubungan dengan mangrove yang dibuka untuk umum. Diharapkan dengan kegiatan ini akan memacu kreativitas anak muda di Indonesia dalam menyelamatkan mangrovenya.

16. KB
KB adalah kegiatan syukuran ulang tahun KeSEMaT.

17. KV
Kegiatan liburan di akhir tahun bagi KeSEMaTER setelah selama satu tahun bekerja dan menjalankan banyak program. Kegiatan ini juga dapat diikuti oleh Alumni KeSEMaT.

18. FPT
Fit and Proper Test diperuntukan untuk semua staf kabinet. FPT dimaksudkan untuk memilih kandidat calon Presiden KeSEMaT untuk periode selanjutnya.

19. LPJ
Dalam kegiatan ini disampaikan laporan dari semua departemen KeSEMaT terkait dengan program kerja masing-masing departemen selama satu tahun kepengurusan.

20. RAT
Dalam kegiatan RAT dikaji UUK dan UUDK sebagai pedoman kabinet setahun kedepan.

21. PILPRES
Merupakan kegiatan penting KeSEMaT dimana akan lahir presiden baru yang akan menjabat selama satu tahun kepengurusan.

22. SERTIJAB
Merupakan penyerahan jabatan secara simbolis dari presiden kabinet sebelumnya kepada presiden terpilih sebagai ujung tombak kepemimpinan.

23. DIKNET
Diklat Kabinet merupakan kegiatan diklat mengenai keorganisasian dan kepemimpinan sebagai bekal KeSEMaTER membentuk kabinet baru.

Selain program-program di atas, masing-masing Departemen KeSEMaT juga memiliki programnya masing-masing, seperti KeSEMaTMENTORING (KM), KeSEMaT Family Day (KFD), KeSEMaTSPORT (KS) dan masih banyak lagi. Semua program saling bersinergi satu dengan yang lainnya, demi mewujudkan kolaborasi yang harmonis untuk penyelamatan ekosistem mangrove di Indonesia dan dunia.

Kami mengkampanyekan penyelamatan mangrove, terutama dalam segi kebijakan, keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat dan lain-lain.

Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati menjadi perhatian kami, mengingat fakta penebangan pohon mangrove di Indonesia semakin menjadi.

Kerusakan pesisir Indonesia sebagai akibat dari hilangnya berbagai jenis mangrove yang seharusnya bisa berfungsi sebagai pelindung, telah berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Hilangnya hutan mangrove di tahun 2012 sebesar 75%, juga mengakibatkan pada hancurnya habitat flora dan fauna endemik, seperti monyet Bekantan, Kucing Mangrove dan lain sebagainya.

Untuk itulah, kampanye penyelamatan keanekaragaman jenis mangrove sangat dibutuhkan dan menjadi fokus utama, sesuai dengan visi dan misi kami.

Kebijakan
Selanjutnya, masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai peraturan mangrove sebagai akibat dari minimnya penyebarluasannya, telah merangsang kami untuk mencoba membantu penyebarannya secara lebih luas, di semua tingkatan masyarakat.

Adopsi dan adaptasi perundang-undangan mangrove tersebut menjadi bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti juga coba kami kampanyekan mulai dari akar rumput sampai dengan pemangku kebijakan nasional dan internasional.

Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat menjadi penting, karena begitu mangrove ditebang, maka akan menghilangkan mata pencaharian masyarakat kita yang sebagian besar hidup di daerah pesisir.

Konsep usaha mandiri, seperti membuat kebun bibit mangrove, sentra jajanan mangrove dan kampung batik mangrove, coba kami implementasikan dalam rangka mengkampanyekan manfaat mangrove yang besar bagi kehidupan umat manusia.

Benar. Kami juga merintis hadirnya SJMS. SJMS adalah Sentra Jajanan Mangrove Semarang. Berlokasi di Mangkang Wetan, Semarang KeSEMaT telah melaksanakan berbagai program pelatihan, pembinaan dan pendampingan kepada dua kelompok perempuan di kelurahan tersebut.

Bekerja sama dengan Dosen Teknologi Pangan dari Universitas Tujuh Belas Agustus, Semarang dan PT. Indonesia Power Jakarta dan Semarang, implementasi proyek telah dilakukan mulai pertengahan 2012 sampai satu tahun ke depan.

Beberapa hal yang telah coba dilakukan di Mangkang Wetan adalah melatih keterampilan pengolahan jajanan berbahan dasar mangrove, seperti kue lumpur, cake, stik, kerupuk dan jenis makanan lainnya.

Tak hanya itu, KeSEMaT dan IKAMaT juga memberikan pelatihan tentang cara pengolahan dan pemasaran yang baik dan benar, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Provinsi Jawa Tengah.

Distribusi dan pemasaran Jajanan Mangrove akan dilakukan oleh KeSEMaT yang dibantu oleh CV. KeMANGI, dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses distribusi sehingga bisa menjangkau ke seluruh kota dan daerah-daerah pesisir di Indonesia, bahkan beberapa negara asia.

Hasil yang diharapkan dari program ini adalah mampu menumbuhkan peran serta warga pesisir Mangkang Wetan, dalam usahanya membudidayakan mangrove sehingga bisa meningkatkan taraf penghidupan mereka.

Mas Bamat, Mbak Jamat dan Mbah Sumat
Selanjutnya, dalam rangka diversifikasi produk-produk mangrovenya, pada tanggal 27 September 2017, KeSEMaT resmi meluncurkan tiga produk industri mangrove kreatifnya yang baru, yaitu Mbak Jamat, Mas Bamat dan Mbah Sumat, yang masing-masing adalah kuliner, batik dan suvenir mangrove.

Mbak Jamat, Mas Bamat dan Mbah Sumat, masing-masing adalah label jajanan, batik dan suvenir mangrove KeSEMaT yang baru. Diusung dengan konsep yang berbeda, tiga produk ini akan membuat konsumen kami lebih punya banyak pilihan, sekaligus akan melengkapi beberapa produk industri mangrove kreatif lainnya, yang sudah dikembangkan sebelumnya.

Benar, kami memiliki band mangrove bernama KeSEMaTUSTIK. KeSEMaTUSTIK adalah sebuah komunitas band mangrove besutan KeSEMaT yang memiliki genre musik pop-akustik-bernafaskan lingkungan pesisir, terutama mangrove. KeSEMaTUSTIK dibentuk untuk menyuarakan lagu-lagu berlirik mangrove, yang sampai saat ini, belum pernah ada apalagi diperdengarkan ke dunia.

KeSEMaTUSTIK adalah grup-band-mangrove pertama di dunia dan berkonsep donasi. Artinya, setiap keuntungan yang didapatkan dari hasil manggung KeSEMaTUSTIK, akan didonasikan 10% untuk membiayai program-program mangrove yang diadakan oleh KeSEMaT.

Sejarah
KeSEMaTUSTIK, komunitas band mangrove besutan KeSEMaT yang mulai mengawali gebrakan debut pertamanya dengan tampil perdana dihadapan ratusan Peserta dan Panitia MANGROVE CULTIVATION (MC) 2010 dari seluruh Indonesia, pada tanggal 8 Mei 2010 di Ruang Teater Kampus Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Teluk Awur, Jepara.

KeSEMaTUSTIK formasi awal, digawangi oleh tiga orang KeSEMaTER dan seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, yaitu Sdr. Yuniar Andri Sulistyanto (Vokal), Sdr. Tangguh Gilang P. W. (Bass), Sdr. Niharul Annas (Akustik) dan Sdr. Puji Wiratmo (Gitar), yang tampil memukau memainkan lagu Nidji berjudul Laskar Pelangi dan beberapa buah lagu cinta lingkungan bertema universal, lainnya.

Tampil sebagai band pembuka sebelum Seminar Nasional (SEMNAS) MC 2010 yang bertema “Mangrove for Ecotourism”, KeSEMaTUSTIK, nyatanya berhasil mencuri perhatian dari para Peserta SEMNAS 2010.

Tepuk tangan bertubi yang diberikan oleh para Peserta MC 2010, seakan menjadi bukti bahwa KeSEMaTUSTIK benar-benar tampil memukau di hari kedua pelaksanaan MC 2010 yang berlangsung sukses dan meriah, itu. Genre musik KeSEMaTUSTIK adalah pop dengan lirik kampanye dan penyelamatan mangrove.

Perkembangan
Mulai tahun 2011, personel KeSEMaTUSTIK mengalami perubahan, yaitu Sdr. Andr : Vokal, Sdri. Riana: Vokal, Sdr. Arul: Perkusi, Sdr. Fakih: Rhytm, Sdr. Rohmat: Gitar, Sdr. Gilang: Bass dan Sdri. Inez: Biola.

Pada tahun 2012, KeSEMaTUSTIK mengeluarkan single pertamanya dengan judul Mangrove Hidup Kita, dengan formasi Sdri. Riana, Sdr. Reza, Sdri. Vera dan Sdr. Yuli: Vokal, Sdr. Rohmat, Sdr. Amrul, Sdr. Arul dan Sdr. Gilang : Gitar, Sdr. Yudi: Drum dan Sdr. Inez: Biola.

Pada tahun 2013, formasi KeSEMaTUSTIK adalah Sdr. Reza dan Sdr. Riana : Vokal dan Sdr. Rohmat: Gitar, Arranger dan Composer.

Pada tahun 2015, formasi KeSEMaTUSTIK berganti menjadi Sdr. Alve (Vokal dan Gitar), Sdr. Ardyan (Vokal dan Gitar), Sdri. Tania (Vokal) dan Sdri. Sita (Vokal).

Kedepan, sebagai komunitas, KeSEMaTUSTIK akan terus berubah personelnya dan diharapkan bisa terus menyuarakan lagu-lagu cinta mangrove, sebagai salah satu ajang kampanye mangrove KeSEMaT melalui media lagu, yang tentunya sangat strategis untuk dilakukan demi menjangkau komunitas yang lebih luas, lagi.

Benar. Kami merintis hadirnya KBMS. KBMS singkatan dari Kampung Batik Mangrove Semarang. KBMS mulai diinisiasi KeSEMaT di awal tahun 2012, bekerja sama dengan PT. Indonesia Power Jakarta dan Zie Batik Semarang, dengan lokasi implementasi di Mangkang Wetan, Semarang.

Mangkang Wetan sengaja dipilih menjadi area percontohan, sehubungan dengan ketersediaan sumber daya alam dan semangat dari warga pesisirnya dalam rangka menyelamatkan pesisir di Semarang sekaligus berupaya untuk meningkatkan taraf penghidupan dan mata pencaharian mereka.

Program pelatihan dan sosialisasi teknik pembuatan batik mangrove kami dengan merek Batik Bakau sudah berhasil dilakukan di awal tahun 2012 sampai dengan satu tahun mulai dibuat dengan tujuan untuk membantu warga Mangkang Wetan agar lebih dapat sejahtera dan hidup berdampingan dengan mangrove di pesisir Semarang.

Beberapa kali, Batik Bakau sudah mulai melakukan pameran ke berbagai acara lingkungan tak hanya di Semarang, tapi juga luar kota, seperti Jakarta untuk mempromosikan pemanfaatan mangrove sebagai bahan baku pembuatan batik.

Pembuatan media sosial Batik Bakau juga dilakukan sebagai sebuah usaha untuk memperkenalkan Batik Bakau kepada khalayak yang lebih luas lagi, termasuk mengembangkan pemasarannya ke arah yang lebih profesional, dimana masyarakat dapat memesan secara langsung melalui media sosialnya.

Kedepan, akan terus ditingkatkan pola kemitraan dengan berbagai instansi dan organisasi, agar penyebarluasan Batik Bakau bisa lebih optimal, demi mengkampanyekan penyelamatan ekosistem mangrove di masa mendatang.

Mbak Jamat, Mas Bamat dan Mbah Sumat
Selanjutnya, dalam rangka diversifikasi produk-produk mangrovenya, pada tanggal 27 September 2017, KeSEMaT resmi meluncurkan tiga produk industri mangrove kreatifnya yang baru, yaitu Mbak Jamat, Mas Bamat dan Mbah Sumat, yang masing-masing adalah kuliner, batik dan suvenir mangrove.

Mbak Jamat, Mas Bamat dan Mbah Sumat, masing-masing adalah label jajanan, batik dan suvenir mangrove KeSEMaT yang baru. Diusung dengan konsep yang berbeda, tiga produk ini akan membuat konsumen kami lebih punya banyak pilihan, sekaligus akan melengkapi beberapa produk industri mangrove kreatif lainnya, yang sudah dikembangkan sebelumnya.

Duta Mangrove KeSEMaT Putra (Dumatra) dan Duta Mangrove KeSEMaT Putri (Dumatri) adalah icon KeSEMaT untuk mengkampanyekan pelestarian mangrove kepada khalayak luas.

Pemilihan Dumatra dan Dumatri di setiap tahunnya yang dilakukan oleh KeSEMaT bertujuan untuk menginspirasi anak muda Indonesia agar semakin peduli dengan pelestarian ekosistem mangrove tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

Sampai dengan tahun 2018, maka KeSEMaT telah menyelenggarakan pemilihan Dumatra dan Dumatri delapan kali, dan berhasil membuat program kampanye kreatif bersama keduanya, di setiap tahunnya.

Bekerja sama dengan MANGROVEMAGZ, Majalah Mangrover Indonesia, Dumatra Dumatri juga dipercaya menjadi Host MIL The Series, sebuah program web seriesdari MANGROVEMAGZ, yang disiarkan setiap malam Minggu.

Selain itu, Dumatra Dumatri juga memiliki program sosial tersendiri, dimana mereka langsung diterjunkan ke masyarakat dalam rangka memberikan pendidikan mangrove di wilayah pesisir di Indonesia.

Keduanya mengajar anak-anak pesisir, mengkampanyekan mangrove di setiap acara KeSEMaT di tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional.

Selanjutnya, tugas utama Dumatra Dumatri adalah menyambut tamu-tamu KeSEMaT dan mewakili KeSEMaT di event kerja sama dengan para mitra dan kolega, dimana mereka bertugas sebagai public relation KeSEMaT dalam menggaungkan aksi penyelamatan mangrove Indonesia ke tingkat dunia.

Pada tanggal 5 November 2013, KeSEMaT bersama Wetlands International Indonesia Programme (WI-IP), mulai aktif melaksanakan diskusi pembangunan Alat Pemecah Omba (APO) berkonsep Hybrid Engineering (HE) dari Belanda, bersama masyarakat desa Timbulsloko, Kabupaten Demak.

KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Arief Marsudi Hardjo (IKAMaT), Sdr. Amrullah Rosadi (Presiden), dan Sdri. Vera Chandra Puspita Sari (MENPUSMAT) bersama dengan Sdr. Apri Susanto, S.Pi. dan Sdri. Etwin Kuslati Sabarani, S.Pi, M.Sc serta Bapak Joni Trio, seorang ahli psikologi sosial masyarakat dari WI-IP, secara intensif melakukan pendekatan dengan warga pesisir Demak.

Diskusi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinlutkan Kabupaten Demak, Bapak Suharto. Diskusi HE dilaksanakan di rumah Kepala Desa Timbulsloko, H. Nadhiri. Diskusi dihadiri oleh beragam latar belakang masyarakat dari berbagai dukuh di Desa Timbulsloko.

Adapun diskusi tersebut bertujuan untuk mengajak peran serta warga pesisir Demak terhadap manfaat dibangunnya konstruksi HE di desa mereka. Diskusi tersebut dipimpin oleh Bapak Joni Trio dan dimoderatori oleh Bapak Suharto. Dalam diskusi, dibahas bermacam-macam hal, antara lain, sejarah abrasi yang mulai melanda desa tersebut, manfaat mangrove sebelum adanya abrasi, nilai sosial desa di mata masyarakat, dan lain sebagainya.

Harapannya, masyarakat bisa menjaga konstruksi HE atau yang mereka sebut APO.

Konstruksi bangunan HE tahap pertama dan kedua telah selesai dibangun di Dusun Bogorame, Desa Timbulsloko, Kabupaten Demak. Masyarakat desa tersebut mulai merasakan dampak positif dari berdirinya tembok laut permeabel tersebut.

Laju sedimentasi di sekitar konstruksi mulai meningkat dan tampak beberapa rumah terlindung dari terpaan gelombang tinggi. Selain itu, masyarakat juga memulai uji coba untuk menanam mangrove di dalam konstruksi APO kayu tersebut, dimana propagul yang ditancapkan di dalam konstruksi HE, terlihat tumbuh dengan baik.

Diperkirakan propagul tersebut dapat tumbuh dengan baik di dalam konstruksi, karena laju sedimentasi yang lebih stabil dan perlindungan yang optimal dari gelombang.

HE merupakan konsep inovatif yang berusaha bekerja sama dengan alam untuk mengembalikan proses hilangnya sedimen, bukan melawannya. Saat ini, banyak ditemukan pantai Indonesia yang tererosi secara dramatis.

Konversi hutan mangrove menjadi tambak ikan atau udang telah menyebabkan hilangnya fungsi perlindungan pesisir. Di Timbul Sloko misalnya, garis pantai telah hilang antara 200 – 900 meter antara tahun 2003 – 2012.

Di daerah ini, tambak telah hilang, pemukiman penduduk tergenang air laut dan insfrastruktur penting rusak parah. Umumnya praktisi pesisir mencoba untuk melawan erosi pantai dengan bangunan keras, semisal APO beton.

Padahal, hal tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan pantai. HE memiliki struktur yang terbuat dari kayu dan ranting-ranting yang di-design khusus oleh engineer Belanda. HE memungkinkan dilalui oleh air dan lumpur, mampu memecahkan namun tidak memantulkan gelombang, sehingga sedimen dapat terperangkap di dalamnya.

Bangunan yang menganut sistem perakaran mangrove ini, dalam jangka panjang akan ditanami oleh mangrove setelah sedimennya terkumpul. Sampai dengan artikel ini ditulis, konstruksi HE sudah dibangun di Demak oleh warga setempat, dengan pengawasan langsung dari Tim KeSEMaT.

Semoga saja, dengan adanya pilot project HE ini, maka akan memberikan alternatif pengetahuan baru bagi pembangunan mangrove dan pesisir di Indonesia.

Kami ingin ikut serta membantu semua pihak dalam mendapatkan data analisis perubahan mangrove dan menginformasikannya secara baik. Untuk itulah, kami membentuk brand khusus pemetaan mangrove bernama Mangrove Map.

Secara khusus, kami membatasi wilayah kerja kami pada usaha jasa yang berkaitan dengan mangrove (identifikasi, struktur komunitas, analisis pasang surut, foto udara, analisis karbon, survei mangrove dan lain-lain) agar selalu terjaga dalam kualitas pengerjaan kami.

Kami membantu perusahaan dan instansi lainnya dalam membuat analisis data dan pelaporan mengenai proyek pemetaan mangrove di Indonesia. Tidak ketinggalan, kami juga selalu ikut aktif dalam kegiatan rehabilitasi dan kampanye mangrove dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang penginderaan jauh, khususnya pemetaan mangrove.

Konsultan Mangrove kami terdiri dari tenaga ahli dan profesional yang telah berpengalaman mengerjakan proyek rehabilitasi mangrove di pesisir Indonesia. Para konsultan mangrove kami terdiri dari dosen dan praktisi mangrove ternama dari berbagai perguruan tinggi dengan strata pendidikan mulai dari S1 sampai dengan S3.

Kami memiliki konsultan mangrove di bidang identifikasi, struktur komunitas, analisis karbon, pasang surut, pemetaan mangrove dan lain-lain. Kami siap membantu program pelaksanaan rehabilitasi mangrove dan pesisir di wilayah Anda masing-masing.

Berikut ini adalah dua buah e-Book mangrove KeSEMaT, yang bisa Anda download secara gratis dan berbayar:

1. Beragam Produk Olahan Berbahan Dasar Mangrove
Buku ini menjelaskan secara terperinci mengenai resep-resep penganan berbahan dasar tepung buah mangrove. Tak hanya penganan saja, produk lainnya seperti sabun mangrove, pencuci tangan dari mangrove dan lain sebagainya juga dituliskan resepnya secara detail.

Buku ditulis secara bersama oleh para pakar-pakar mangrove di Indonesia, diantaranya Bapak Aris Priyono, Bapak Tengku L. Hakim, Ibu Lulut Sri Yuliani, Bapak Mohson dan Ibu Diah Ilminingtyas.

Spesifikasi: e-Book mangrove ini berbentuk pdf dengan ukuran 8,03 MB berjumlah 67 halaman berwarna.
[DOWNLOAD DI SINI]

2. Panduan Praktis Teknik Rehabilitasi Mangrove di Kawasan Pesisir Indonesia
Buku ini memberikan pedoman praktis mengenai cara efektif melakukan program rehabilitasi mangrove di pesisir Indonesia hingga berhasil secara optimal. Ditulis dengan bahasa sederhana, isinya merupakan pengalaman KeSEMaT selama kurang lebih sebelas tahun berkeliling Indonesia dan membantu masyarakat dalam merehabilitasi kawasan mangrovenya.

Buku ditulis oleh Bapak Aris Priyono dan Tim KeSEMaT yang telah berhasil mengimplementasikan program-program rehabilitasi mangrove dan program pemberdayaan masyarakat secara efektif di beberapa kawasan mangrove dan pesisir Indonesia.

Spesifikasi: e-Book mangrove ini berbentuk pdf dengan ukuran 11,02 MB berjumlah 49 halaman berwarna.
[DOWNLOAD DI SINI]

Kedua e-Book mangrove ini juga dipublikasikan secara gratis di situs mitra kerja kami, yaitu Mangroves For The Future (MFF) dan sudah dikenal luas di beberapa negara di jaringan MFF.

3. Buku Cerita Mangrove (Cermang): 20 Dongeng Mangrove. Seri Flora dan Fauna Mangrove
Buku ini ditulis oleh Aris Priyono yang dijuluki sebagai Bapak Mangrover Indonesia. 20 Dongeng Mangrove (20 DM) yang di edisi perdananya menceritakan tentang flora dan fauna mangrove terasa sangat istimewa.

Pengetahuan mangrove sangat kental, mengalir deras di setiap dongeng yang menampilkan karakter-karakter unik, tumbuhan dan binatang khas mangrove.

Spesifikasi: Harga: Rp. 50.000; Terbit: September 2014; Ukuran: 13 x 19 cm; ISBN: 978-602-70630-0-6; Tebal: 156 halaman; Cover: Softcover; Penulis: Aris Priyono; Penerbit: CV. KeMANGI – Semarang.
[BELI DI SINI]

Di buku ini, yang oleh penulisnya disebut sebagai bagian dari Cermang (Cerita Mangrove), terdapat 20 kisah berlatar belakang mangrove yang belum pernah ditulis.

Informasi mengenai database mangrove, dapat diakses online pada di blog website ini pada kategori Database. Untuk database offline, bisa didapatkan di kantor kami.

Kami memiliki kurikulum-mangrove khusus untuk para anggota kami. Selama dua tahun kepengurusan, Anggota KeSEMaT akan dijuruskan untuk mendalami satu bidang kajian tertentu, sesuai dengan Silabus dan Kurikulum Mangrove KeSEMaT yang telah disepakati. KeSEMaT memiliki program KeSEMaTMENTORING (KM) selama dua tahun yang akan membekali setiap KeSEMaTER agar memiliki spesifikasi keahlian mangrovenya masing-masing. Bidang kajian mangrove tersebut, diantaranya adalah:

1. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi menjadi ilmu dasar untuk mengetahui keanekaragaman hayati sebuah kawasan mangrove. Bidang kajian ini sangat penting, mengingat kerusakan hutan mangrove terus terjadi dan membutuhkan ahli yang berpengalaman dalam penelitian struktur komunitas mangrove.

2. Ekologi
Pendalaman materi mengenai ekologi mangrove sangat dibutuhkan bagi para peneliti mangrove, terutama yang akan melanjutkan ke jenjang S2/S3. Pembekalan ilmu ekologi secara mendalam selama dua tahun kepengurusan, akan sangat berguna bagi para Anggota KeSEMaT untuk mempersiapkan dirinya ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Ekstraksi
Manfaat flora mangrove sebagai obat sudah banyak diketahui sejak lama. Pendalaman materi tentang ekstraksi, khususnya berbagai jenis flora mangrove menjadi sangat penting, mengingat di masa depan diperlukan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi, terutama farmasi demi kesejahteraan manusia.

4. Valuasi Ekonomi
Belum banyak yang mengetahui bahwa satu pohon mangrove yang ditebang sama dengan jutaan uang yang kita buang. Pengetahuan mengenai valuasi ekonomi perlu didalami untuk mengkampanyekan betapa pentingnya sumber daya hayati yang terkandung di hutan mangrove, terutama untuk meningkatkan taraf hidup dan mata pencaharian masyarakat pesisir.

5. Fauna
Fauna mangrove dapat dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi, juga sebagai penelitian biomonitoring untuk mengetahui kadar pencemaran yang terdapat di wilayah pesisir. Informasi mengenai ini belum banyak ter-ekspose sehingga dibutuhkan para ahli yang siap diterjunkan ke lapangan dan memberikan banyak pemahaman mengenai hal ini.

6. Flora
Flora mangrove dapat diolah menjadi obat-obatan, bahan makanan dan lain-lain. Pendalaman materi mengenai hal ini dapat menjadikan Anggota KeSEMaT ahli di bidang kajian ini dan mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat luas.

7. Herbivori
Kajian herbivori digunakan untuk mengetahui tingkat kerusakan kawasan mangrove di satu lokasi tertentu. Pemangsaan daun mangrove oleh serangga misalnya, dapat dijadikan tolak ukur tingkat produktivitas mangrove di kawasan tersebut sehingga berguna dalam perencanaan program rehabilitasi mangrove.

8. Identifikasi
Pengetahuan mengenai teknik identifikasi berbagai jenis mangrove sangat penting, sebagai bekal para Anggota KeSEMaT dalam melakukan penelitian mangrove di lapangan. Walaupun sudah tersedia Buku Identifikasi Mangrove di beberapa lokasi mangrove di Indonesia, namun pengetahuan mengenai cara identifikasi mangrove sangat penting agar dapat cepat tanggap dalam mengkampanyekan mangrove ke masyarakat.

9. Karbon dan Serasah
Selain bagian atas tubuhnya, maka bagian serasah mangrove juga mampu menyimpan karbon dari udara dan mengikatnya asalkan tidak dilakukan penebangan. Begitu pohon mangrove ditebang, maka karbon akan lepas ke udara dan dapat menyebabkan pemanasan global. Hal inilah yang menjadi poin penting dalam bidang kajian karbon dan serasah mangrove.

10. Kebijakan
Dibutuhkan ilmu dasar mengenai bermacam kebijakan, undang-undang, peraturan pemerintah, dan tata aturan mangrove lainnya yang akan membekali Anggota KeSEMaT dalam setiap aksi kampanye mangrovenya. Pengetahuan mengenai lebar sabuk hijau pantai misalnya, harus diketahui agar tak salah dalam menyampaikan saran dan rekomendasi kepada pihak terkait terhadap satu permasalahan di wilayah pesisir.

11. Masyarakat dan Ekoeduwisata
Saat ini, mulai banyak dikembangkan kawasan mangrove sebagai ekoeduwisata. Berbagai permasalahan dan kendala dalam pengembangan ekoeduwisata menjadi salah satu hal yang dikaji dalam bidang kajian ini, termasuk bagaimana dampaknya terhadap perkembangan psikologis, perubahan sosial dan budaya di masyarakat pesisir.

12. Morfometri
Penelitian mengenai luasan lebar daun yang dimangsa oleh predator di hutan mangrove menjadi penting, mengingat kegunaannya dalam proses identifikasi jenis hama yang terdapat di suatu kawasan mangrove. Kajian morfometri sangat berguna terutama dalam implementasi pengembangan suatu kawasan menjadi ekowisata mangrove misalnya, agar dapat berjalan secara optimal.

13. Oseanografi Fisika
Proses fisika yang terjadi di mangrove juga sangat penting dipelajari. Untuk itulah, kami membuat beberapa program dan mempelajari banyak kajian mengenai hal ini.

14. Oseanografi Kimia
Proses-proses kimia yang terjadi di rawa mangrove dan hubungannya dengan produktivitas primer di perairan, menjadi bidang kajian ini, terutama dalam mempelajari salinitas, pH, bahan organik, klorofil A dan lain-lain. Kajian ini penting dipelajari, yang salah satu implementasinya adalah sebagai data skunder dalam penelitian analisa vegetasi mangrove.

15. Pemetaan
Tidak memungkinkan apabila setiap tahun dilakukan perhitungan luasan mangrove dengan cara peninjauan lapangan (ground check), mengingat kawasan mangrove di Indonesia tersebar ke berbagai pesisir dan pulau karena akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar. Namun dengan adanya metode pendekatan penginderaan jauh, hal tersebut bisa dilakukan dan akan menjadi lebih mudah.

16. Produk dan Wirausaha
Produk jajanan mangrove dan batik mangrove adalah salah dua dari sekian banyak produk yang dapat dihasilkan oleh hutan mangrove. Pendalaman materi mengenai produk dan wirausaha ini, akan dapat menjelaskan secara berimbang menganai asas manfaat hutan mangrove dari segi ekonomi dan ekologi untuk kesejahteraan masyarakat.

17. Rehabilitasi
Pendalaman materi dalam bidang rehabilitasi adalah kunci suksesnya program rehabilitasi mangrove di pesisir. Banyak terjadi kegagalan proyek penanaman mangrove di pesisir dikarenakan pihak penyelenggara tidak mengetahui ilmu dasar mengenai mangrove, berikut habitat dan ekologinya. Di bidang kajian ini, maka Anggota KeSEMaT disiapkan untuk menjadi ahli rehabilitasi mangrove dan siap diterjunkan ke masyarakat.

18. Teknologi
Teknologi baru mengenai Hybrid Engineeringplasma tech, pemupukan, pencangkokan mangrove dan masih banyak lagi, perlu dikaji secara mendalam. Penelitian dan teknologi dalam bidang mangrove selalu berkembang dan harus dipelajari untuk memajukan pengelolaan mangrove di Indonesia dan dunia.

19. Lainnya
Ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, seperti EO, public speaking, editing video, IT dan website dan masih banyak lagi, juga dipelajari dalam Silabus dan Kurikulum Mangrove KeSEMaT, yang semuanya merupakan manifestasi dari motto KeSEMaT, yaitu Konservasi, Penelitian, Pendidikan, Kampanye dan Dokumentasi Mangrove.

Kami membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dengan tujuan agar dapat membangun kembali ekosistem mangrove di Indonesia dan dunia menjadi lebih baik.

Dengan bersama, kami mengharapkan terjadinya sebuah sinergi yang harmonis, demi perwujudan cita-cita bersama, yaitu melihat ekosistem mangrove dan warga pesisirnya lebih mendapatkan perlakuan yang layak di masa mendatang.

Sudah berpuluh tahun, pesisir, mangrove dan warganya, selalu tidak mendapatkan kompensasi yang layak atas diambilnya tanah-tanah dan hak mereka sebagai “sang Empunya” pesisir, akibat dari ketamakan oknum yang lebih mementingkan nilai ekonomi tanpa memikirkan kelestarian dan keberlanjutannya di masa depan.

Kami akan menyeleksi proposal dan dokumen penawaran kerja sama dan pendampingan yang sesuai dengan visi dan misi kami, dan berhak menolak apabila terdapat beberapa tawaran yang tidak sesuai dengan konsep kami.

Kami memilih kerja sama dengan konsep program penyelamatan mangrove yang sesuai dengan visi dan misi kami yang tertuang dalam motto konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove.

Silakan kirimkan undangan, proposal, TOR dan dokumen kerja sama Anda ke email kami di kesemat@gmail.com.

Kami akan melakukan review terlebih dahulu terhadap permintaan kerja sama yang Anda kirimkan, sesuai dengan SOP kami.

Mari bersama kami, membangun kembali mangrove di Indonesia bahkan dunia, demi masa depan yang lebih baik. Kami tunggu, ya.

KeSEMaT menerima kunjungan site visit dari organisasi, komunitas atau instansi Anda ke area kerja kami dengan tujuan untuk saling bekerja sama, bersilaturahmi dan bersama-sama belajar dan mengembangkan ilmu dan pengetahuan mangrove di Indonesia bahkan dunia.

Kami akan membawa Anda mangroving ke lokasi-lokasi mangrove di Semarang, Demak, Jepara, Rembang, Tuban dan kota-kota di Pantura Jawa lainnya, bertemu dengan kelompok masyarakat peduli mangrove yang menjadi afiliasi kami. Beberapa lokasi yang akan Anda kunjungi, diantaranya adalah:

1. Semarang Mangrove Center (SMC): Sentra Mbak Jamat dan Mas Bamat di Semarang.
Anda akan kami ajak untuk berkunjung ke tempat dua warga kelompok binaan kami, yang berhasil mengembangkan jajanan mangrove dan batik mangrove di Mangkang Wetan dan Mangunharjo, Semarang.

Di sini, Anda akan belajar mengenai bagaimana caranya mengembangkan warga pesisir agar dapat meningkatkan pendapatannya dengan cara memanfaatkan mangrove secara bijak.

Di Sentra Mbak Jamat dan Mas Bamat, Anda juga akan melihat secara langsung bagaimana caranya mangrove diolah menjadi jajanan dan batik mangrove, dan tentu saja Anda dapat membelinya untuk oleh-oleh.

2. Konsorsium Kelompok Kerja Mangrove Kota Semarang (KKMKS) dan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Jawa Tengah.
Anda juga akan kami ajak untuk berkunjung ke Kantor KKMKS dan KKMD, dimana semua penggiat mangrove di Semarang dan Jawa Tengah, berkumpul di sini.

Forum KKMKS dan KKMD terbukti mampu menjembatani antar stake holder yang berseberangan agar dapat berjalan beriringan mengelola mangrove secara sinergi.

Pengalaman kami dalam menginisiasi terbentuknya KKMKS dan KKMD dapat Anda aplikasikan di kota Anda masing-masing, mengingat pengelolaan mangrove bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja, melainkan memerlukan konsep kerja sama lintas sektoral.

3. Lokasi Proyek Hybrid Engineering di Demak.
Bekerja sama dengan Wetlands International di Belanda dan Indonesia, kami telah mengimplementasikan proyek Hybrid Engineering (HE) di Timbul Sloko, Demak.

Kami akan mengajak Anda mengunjungi lokasi proyek HE dengan tujuan mempelajari konsep HE sebagai sebuah metode baru dalam mengatasi abrasi pantai yang ramah lingkungan.

HE juga akan mengajarkan kepada Anda bahwa aktivitas penebangan hutan mangrove menjadi tambak, daerah industri, reklamasi pantai dan peruntukan lainnya adalah sangat merugikan.

Anda akan belajar dan bertemu langsung dengan warga Demak yang desanya dijadikan lokasi percontohan HE, yang dapat Anda jadikan sebuah bekal untuk pengelolaan mangrove di lokasi Anda, masing-masing.

4. Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) di Jepara.
Kami berhasil membuat sebuah hutan mangrove yang merupakan hasil dari penanaman kembali, melalui program Mangrove REpLaNT yang kami jalankan setiap tahun, mulai dari tahun 2003 sampai dengan sekarang.

Kami akan mengajak Anda untuk menelusuri MECoK, dengan tujuan untuk belajar bersama mengenai konsep pembangunannya, yang semoga saja bisa diaplikasikan di daerah Anda, masing-masing.

Selain lima lokasi di atas, bila dimungkinkan kami dapat mendampingi Anda untuk berkunjung ke Rembang, Tuban dan lokasi lainnya di area kerja kami. Berkunjung ke pusat olah-oleh di Semarang, seperti Simpang Lima bersama kami, tentu saja akan menjadi sebuah site visit yang tak akan terlupakan.

Tunggu apalagi, apabila Anda tertarik untuk mengadakan site visit ke area kerja kami, dipersilahkan untuk langsung mengirimkan email kepada kami di kesemat@gmail.com dengan subjek: Site Visit. Kami tunggu, ya.

Pada tanggal 24 Agustus 2010, tepat pukul 18.00 WIB, KeSEMaT kembali berinovasi untuk mempopulerkan kampanye mangrovenya ke masyarakat Indonesia dan dunia, dengan kembali membangun jaringan afiliasi mangrovenya, yaitu KeSEMaTOKO.

KeSEMaTOKO yang memiliki jargon “Toko Mangrove Online, Tempat Belanja Suvenir Mangrove Khas KeSEMaT” ini, sengaja diluncurkan dengan tujuan untuk memenuhi banyaknya permintaan dari masyarakat luas yang menginginkan adanya sebuah wadah khusus, dimana mereka bisa dengan cepat dan mudah mendapatkan suvenir-suvenir mangrove khas KeSEMaT.

Sejarah
Peluncuran KeSEMaTOKO, yang diawali dengan penjualan Koleksi Kaos Mangrove KeSEMaT ini, berarti juga akan memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia dan dunia yang berniat memberikan donasinya kepada mangrove, sekaligus yang berkeinginan untuk turut serta bersama-sama dengan KeSEMaT, didalam menjaga kelestarian ekosistem mangrovenya, karena hasil dari penjualan Koleksi Kaos Mangrove KeSEMaT ini, sebagian besar akan didonasikan untuk membiayai program konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove KeSEMaT, demi menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Indonesia dan dunia.

Untuk sementara, karena masih dalam taraf “pembangunan”, saat itu koleksi yang dihadirkan di KeSEMaTOKO hanyalah kaos, batik, jajanan, lettering dan gelang mangrove saja. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, KeSEMaT akan terus menambahkan koleksi suvenir mangrovenya yang lain, seperti pin, mug, stiker, topi, gantungan kunci, kalender dan lain-lain.

Perkembangan
Saat ini, KeSEMaTOKO terus berkembang dan terus mengembangkan produk dan jasa mangrove yang bertujuan untuk mengkampanyekan pelestarian mangrove ke ruang lingkup yang lebih luas. Usaha ini tetap berpegang teguh pada konservasi mangrove sehingga tidak mengeksploitasi mangrove, namun mengkampanyekan usaha penyelamatannya.

Konsep pengembangan KeSEMaTOKO tetap sama, yaitu Toko Mangrove KeSEMaT, tempat dijualnya beragam pernak-pernik khas mangrove, seperti kaos, kuliner, batik, suvenir, buku dan lain-lain. KeSEMaTOKO yang berpusat di Kantor KeSEMaT ini, sekaligus berperan sebagai wadah fundraising KeSEMaT yang berfungsi sebagai penyokong dana bagi pembiayaan program kerja KeSEMaT, baik internekstern, maupun insidental.

Toko Mangrove KeSEMaT ini, juga menjadi ajang pembelajaran bagi KeSEMaTER dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan sosial karena KeSEMaTOKO dikelola langsung oleh departemen KeSEMaT, yaitu Departemen Wirausaha.

Bagi Anda yang berminat membeli produk-produk mangrove KeSEMaTOKO, dapat berbelanja langsung melalui menu SHOP/TOKO pada website ini.

Saat ini, KeSEMaTOKO bekerja sama dengan salah satu afiliasi mangrove KeSEMaT yang fokus pada Jual Beli Online Produk Mangrove, yaitu CV. KeSEMaT Mangrove Indonesia (CV. KeMANGI). Kerja sama ini meliputi produksi dan pengadaan barang, bantuan penjualan, studi tentang wirausaha sosial dan lingkungan dan lain-lain.

Klub Buku KeSEMaT (KBK) adalah sebuah program bulanan dibawah manajemen Departemen Perpustakaan KeSEMaT (DEPUSMAT) yang bertujuan untuk meningkatan daya literasi mangrove para KeSEMaTER demi menunjang implementasi proyek-proyek mangrove KeSEMaT di pesisir Indonesia agar dapat berjalan lebih optimal dan tepat sasaran.

Terdapat ratusan buku mangrove di Perpustakaan KeSEMaT yang dijadikan rujukan dan pegangan para KeSEMaTER yang dibedah dalam program KBK setiap bulan.

Salah satunya adalah buku ini, yang memaparkan ekosistem mangrove di lahan gambut, lengkap dengan permasalahan yang terjadi di dalamnya dan solusi pemecahannya, serta contoh kegiatan pemberdayaan masyarakat yang inspiratif.

Sdri. Reza Resita (MENPUSMAT) menjelaskan bahwa KBK sangat bermanfaat dalam memperdalam ilmu dan pengetahuan mangrove KeSEMaTER.

“Dengan adanya KBK, kami dapat menggali lebih dalam lagi ratusan buku mangrove yang terdapat di Perpustakaan KeSEMaT. Dalam dua tahun kepengurusan, ada sekitar 24 buku yang kami bedah sehingga selama dan selepas dari KeSEMaT, kami memiliki ilmu mangrove yang siap diimplementasikan ke masyarakat,” jelasnya.

Teori dan praktik lapangan terkadang berbeda, untuk itulah, dengan adanya KBK ini, maka diharapkan dapat membekali para KeSEMaTER dengan kemampuan literasi mangrove yang mumpuni, sehingga memiliki ilmu mangrove yang kuat dan dapat menjadi tim pendamping proyek-proyek pemberdayaan masyarakat yang selama ini sudah dijalankan oleh KeSEMaT.

“Buku-buku dan pustaka mangrove lainnya kami dapatkan dari para alumni dan mitra kerja. Tak hanya itu, beberapa jurnal kami susun bersama alumni, juga hasil dari laporan penelitian dan mangroving kami di dalam dan di luar negeri,” kata MENPUSMAT. “Dengan membaca banyak buku mangrove, kami berharap kami punya bekal yang cukup dalam memberikan edukasi mangrove kepada masyarakat,” pungkasnya.

Mangrover Cilik (Mangcil) adalah program unggulan kampanye mangrove KeSEMaT yang ditujukan kepada generasi muda Indonesia usia dini, yang masih duduk di bangku SD. Mangcil diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang tepat demi mewujudkan generasi Indonesia yang melek mangrove di masa mendatang.

KeSEMaT telah bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro dan Mangroves For The Future dan melaksanakan Pendidikan Karakter kepada murid SD di Mangunharjo, Semarang. Program ini memberikan pengajaran mangrove kepada sekolah-sekolah pesisir di bagian utara, Semarang.

Selain itu, KeSEMaT juga bekerja sama dengan MARIFOOD dan sukses mengajar lebih dari 30 SD se-Semarang dalam rangka mengenalkan ekosistem mangrove beserta fungsi dan manfaatnya kepada para murid SD.

Selanjutnya, untuk lebih mengembangkan Mangcil, KeSEMaT juga telah bekerja sama dengan PT. Phapros dan mengembangkan pendidikan mangrove beserta kurikulumnya yang sesuai dengan siswa kelas 1 – 6 SD.

Melalui program KeSEMaT Goes To School, pada awalnya KeSEMaT juga telah mengenalkan mangrove kepada murid-murid TK di Semarang dengan cara mendongeng menggunakan Boneka Mangrove sehingga penyampaian materinya dapat lebih dapat diterima karena menggunakan media dan bahasa yang sederhana.

Kedepan, konsep Mangcil akan terus dikembangkan dengan cara terus melakukan inovasi terutama penyesuaian kurikulum mangrove yang telah disusun oleh KeSEMaT selama ini, demi penyempurnaannya ke arah yang lebih baik.

Lebih jauh lagi, perbanyakan alat peraga dan buku-buku cerita mangrove anak-anak, juga terus akan ditulis oleh KeSEMaT sebagai bahan pendamping bagi suksesnya program Mangcil di masa mendatang.

Sebagai informasi, KeSEMaT telah menulis Buku 20 Dongeng Mangrove karya Aris Priyono (Pendiri KeSEMaT) sebagai bahan ajar dan panduan dongeng bagi para guru yang akan mengajarkan mangrove kepada para siswa/i TK/SD.

Pengertian Mangrove
Menurut Macnae (1968), mangrove berasal dari Bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove. Selanjutnya, menurut Tomlinson (1986) dan Wightman (1989), mangrove adalah tumbuhan yang terdapat di daerah pasang surut maupun sebagai komunitas.

Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau, walaupun ini tidak tepat, karena bakau adalah nama lokal untuk menyebut salah satu jenis mangrove, yaitu Rhizophora.

Habitat Mangrove
1. Pesisir pantai teluk yang terlindung.
2. Pulau di lepas pantai.
3. Laguna.
4. Muara sungai.
5. Delta.
6. Rawa.

Ciri Ekosistem Mangrove
1. Memiliki jenis pohon yang relatif sedikit.
2. Memiliki akar tidak beraturan misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau (Rhizophora spp), serta akar yang mencuat ke atas (vertikal) seperti pensil pada Pidada (Sonneratia spp) dan pada Api-api (Avicennia spp).
3. Memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau telah berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora.
4. Memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.

Karakteristik Unik Mangrove
1. Buah.
2. Kelenjar garam.
3. Sistem perakaran.

Syarat Hidup Mangrove
1. Tropis dan subtropis 32° LU – 38° LS.
2. Tropis, penyinaran matahari penuh.
3. Suhu diatas 22°C.
4. Curah hujan tinggi (2500 – 3000 mm/th).
5. Di daerah terlindung.
6. Dataran lumpur/Mud-flat luas dan jauh.
7. Deltaic.
8. Perbedaan pasang tertinggi dan surut terendah jauh.

Faktor Yang Mempengaruhi Mangrove
1. Iklim.
a. Tropis, penyinaran matahari penuh.
b. Suhu diatas 22°C.
c. Curah hujan tinggi (2500 – 3000 mm/th).

2. Bentuk Pantai
a. Terlindung.
b. Daratan lumpur luas.
c. Delta.

3. Gradien Fisika dan Kimia
a. Perbedaan pasang tertinggi dan surut terendah jauh.
b. Salinitas.
c. Unsur hara tanah (ketebalan lumpur).

4. Penyebaran Propagul
a. Melalui air
b. Kaitannya dengan pasang-surut
c. Ukuran propagul diduga juga berpengaruh

Penyebaran Mangrove Dipengaruhi
1. Salinitas.
2. Unsur hara tanah melalui air.
3. Kaitannya dengan pasang-surut.
4. Ukuran propagul.
5. Predispersal biasanya oleh serangga.
6. Postdispersal oleh kepiting.
7. Kompetisi antar jenis, individu, zonasi.

Jenis-jenis Mangrove
1. Komponen Utama (Mangrove Mayor)
a. Secara taksonomi terisolasi dari “saudaranya” yang hidup di darat.
b. Secara alami hanya hidup di hutan mangrove.
c. Sering membentuk tegakan murni (bergerombol).

2. Komponen Tambahan (Mangrove Minor)
a. Bukan elemen nyata ekosistem mangrove.
b. Biasanya ditemui di bagian tepi/perbatasan habitat mangrove.
c. Jarang membentuk tegakan murni (bergerombol).

3. Asosiasi Mangrove
a. Tidak dijumpai tumbuh di komunitas mangrove sesungguhnya.
b. Sering dijumpai sebagai tumbuhan darat.

Akar-akar Mangrove
1. Akar Pasak (pneumatophore)
2. Akar Lutut (knee root)
3. Akar Tunjang (stilt root)
4. Akar Papan (buttress root)
5. Akar Gantung (aerial root)

Flora dan Fauna Mangrove
Biota di mangrove bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu di bagian bawah substrat, di substrat dan di atas substrat (arboreal). Contoh flora mangrove, diantaranya Rhizophora mucronataAegiceras corniculatumAvicennia albaAvicennia marina dan lain-lain.

Mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar seperti primata, reptil dan burung. Selain sebagai tempat berlindung dan mencari makan, mangrove juga merupakan tempat berkembang biak bagi burung air.

Bagi berbagai jenis ikan dan udang, perairan mangrove merupakan tempat ideal sebagai daerah asuhan, tempat mencari makan dan tempat pembesaran anak. Mangrove juga merupakan habitat penting bagi berbagai jenis krustasea (kepiting) termasuk berbagai jenis udang-udang lainnya yang mempunyai nilai ekonomis.

Mengapa Ekosistem Mangrove Harus Dilindungi?
1. Karena adaptasi tumbuhnya yang tidak dapat ditiru oleh vegetasi lain.
2. Karena fungsi kompleksnya yang tidak dapat tergantikan oleh ekosistem lainnya.
3. Keberadaannya terancam.

Fungsi Mangrove
A. Fungsi Fisik Mencegah Erosi Pantai
1. Menahan badai/gelombang tsunami.
2. Mencegah masuknya air laut ke daratan (intrusi air laut).

B. Fungsi Ekologis
1. Tempat mencari makan binatang mangrove (feeding ground/shelter).
2. Tempat pemijahan/beranak pinak dan pengasuhan binatang mangrove (spawning/nursery ground).
3. Pemindahan/pertukaran nutrisi (export nutrien).
4. Produktivitas primer.
5. Penghasil unsur hara/pupuk.
6. Penangkap bahan pencemar.
7. Perangkap karbon.

C. Fungsi Sumber Daya dan Jasa Kayu bakar/arang.
1. Bahan baku industri.
2. Makanan dan obat.
3. Pariwisata.
4. Perubahan/konversi lahan.

Apakah Anda Sadar?
1. Asap motor dan mobil Anda yang beracun itu, telah diserap dengan baik oleh dedaunan mangrove sehingga udara di kota kita menjadi bersih dan sehat?
2. Lalu, apakah Anda juga tidak ingat bahwa daun-daun mangrove yang lebat, berguna sekali dalam menyerap karbon untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini menjadi ancaman serius bagi umat manusia, yaitu pemanasan global.
3. Mangrove yang baik, telah menetralisirnya sehingga laut kita menjadi sangat bersih dan tak tercemar lagi.

Mangrove Proteksi Garis Pantai dari Hempasan Gelombang
1. K = 3.000 pohon/ha, d = 15 cm, lebar hutan = 200 m, mampu mengurangi tinggi gelombang tsunami 50-60 % dan kecepatan tsunami 40-60 % (Harada dan Kawata, 2004).
2. Tegakan Kandelia candel 6 th dalam jalur lebar 1,5 km, mampu mengurangi tinggi gelombang setinggi 1 m menjadi 0,05 m (Harada dan Kawata, 2004).

Mangrove Berguna Bagi Manusia
Nypa fruticans (Nipah). Tangkai buah Nipah disadap, diolah kemudian dijual sebagai gula nipah. Nelayan di Pematang Siantar sudah lama membuat gula nipah ini.

Rhizophora apiculata (Bakau). Di Rembang, Kelompok Tani Mangrove Sidodadi Maju telah berhasil membibitkannnya dan menjualnya untuk keperluan konservasi.

Sonneratia alba (Pedada). Ibu-ibu dari Muara Angke Jakarta, berhasil membuat dan menjual panganan dari buah Sonneratia sp. Permen Pedada adalah contohnya.

Kajian Manfaat Sumberdaya Mangrove
1. Kajian senyawa bioaktif mangrove sebagai bahan makanan, anti bakteri, anti jamur, anti kanker dan anti oksidan.
2. Kajian ekowisata sebagai alternatif upaya konservasi ekosistem mangrove.

Ancaman Mangrove
1. Pengambilan kayu.
2. Pembukaan tambak.
3. Reklamasi lahan.
4. Sampah.
5. Aktifitas merugikan lainnya.

Bagaimana Keberadaan Ekosistem Mangrove Bisa Terancam?
1. Pemanfaatan yang salah dan berlebihan.
2. Pengambilan kayu.
3. Alih fungsi lahan.
4. Reklamasi.
5. Aktivitas Merugikan lainnya.

Konservasi Ekosistem Mangrove
Rehabilitasi perlindungan rehabilitasi mangrove harus dilakukan dengan “baik dan benar” dengan memikirkan
1. Aspek ekologis dan fisik lahan.
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya.
3. Aspek finansial.
4. Aspek teknis kegiatan/teknik silvikultur.
5. Aspek ketenagakerjaan.

Langkah Rehabilitasi Mangrove
1. Perencanaan pengkajian prakondisi masyarakat.
2. Pelaksanaan rehabilitasi pemantauan dan evaluasi.
3. Publikasi.

Dalam rehabilitasi mangrove, tidak harus selalu menggunakan mangrove (mangrove mayor dan minor) untuk ditanam. Bila kondisi pantai adalah berpasir, maka kita bisa mempergunakan jenis mangrove asosiasi.

Perlindungan Ekosistem mangrove
1. Penetapan suatu kawasan mangrove menjadi kawasan perlindungan/konservasi
2. Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Cagar Alam, Suaka Margasatwa Hutan Lindung, dan lain-lain.

Teknik Rehabilitasi Mangrove
1. Melakukan perencanaan dan persiapan (fisik, biologi dan sosial ekonomi).
2. Melakukan kajian batimetri, arus, gelombang, dan pasang surut di lokasi.
3. Melakukan pembuatan APO jika diperlukan.
4. Memilih spesies yang sesuai dengan kondisi lokal.

Teknik Pembibitan Mangrove
1. Lahan pembibitan lapang dan datar, dekat dengan lokasi penanaman, terendam saat air pasang dengan frekuensi 20-40 kali/bulan sehingga tidak memerlukan penyiraman.
2. Buah disemaikan langsung ke kantong plastik atau ke dalam botol air mineral bekas (bagian bawah dilubangi) yang berisi media tanah.
3. Khusus untuk bakau dan tancang sebaiknya disimpan di tempat teduh dan ditutup dengan karung basah selama 5 – 7 hari.
4. Daun muncul setelah 20 hari, setelah berumur 2 – 3 bulan bibit sudah siap ditanam.

Perlakuan Propagul Buah (Propagul)
1. Mangrove berasal dari daerah setempat, telah matang dan berkualitas bagus.
2. Tempat terlindung dari sinar matahari.
3. Lama penyimpanan maksimal adalah 10 hari.
4. Untuk penyemaian benih, maka lokasi dan perendaman kurang lebih 20 – 40 kali/bulan.
5. Siap dibibitkan di bedeng persemaian.

Pembibitan Mangrove
1. Bedeng dibuat dari bambu yang kuat.
2. Ukuran bedeng disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Umumnya berukuran 1×5 m atau 1×10 m dengan tinggi 1,5 – 2 m.
4. Bedeng diberi naungan ringan dari daun nipah, kelapa, ijuk, rumbia, alang-alang atau sejenisnya.

Pemilihan Propagul
1. Matang (tua).
2. Sehat, tidak terserang penyakit.
3. Lebih baik berasal dari pohon yang sudah tua.

Penanaman Mangrove
Lokasi penanaman biasanya dilakukan tepi pantai bersubstrat lumpur, tepian sungai yang masih terpengaruh air laut, tanggul saluran air tambak, tambak, tanah timbul, lahan kosong, pemukiman, dan lain-lain.

Alat Pemecah Ombak (APO)
Di sebuah lokasi yang memiliki gelombang tinggi, pemecah gelombang (baca: Apo-apo), bila diperlukan, wajib dibangun sebelum penanaman mangrove dilaksanakan, untuk melindungi bibit mangrove dari gerusan gelombang laut. Ingat, mangrove baru bisa “berfungsi”, setelah kurang lebih lima tahun.

Teknik Penanaman Mangrove
1. Langsung. Menggunakan benih/buah, tingkat keberhasilan 20%.
2. Tidak Langsung. Menggunakan bibit dari bedeng persemaian, tingkat keberhasilan 80%.

Sistem Penanaman Mangrove
1. Sistem banjar harian
Penanaman dengan menggunakan benih atau menggunakan bibit.

2. Sistem tumpang sari/wanamina
Prinsipnya sama dengan sistem banjar harian. Perbedaannya adalah dibuatkan tambak dan saluran air untuk budidaya sumber daya ikan.

3. Sistem rumpun berjarak.

Tips Sukses Rehabilitasi Mangrove
1. BUATLAH SATU DEMPLOT MANGROVE!
2. AMBIL, TANAM, PELIHARA.
3. Tanam 70%. Sisakan 30 % untuk penyulaman dan pemeliharaan.
4. Budidayakan buah mangrove di kebun persemaian mangrove.
5. Bentuk komunitas petani mangrove untuk memelihara mangrove.

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rehabilitasi Mangrove
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
a. Sosialisasi.
b. Pelatihan dan penyuluhan.
c. Pendidikan lingkungan
d. Pengembangan mata pencaharian alternatif.
e. Penanaman mangrove.
f. Pemeliharaan.
g. Wisata mangrove (ecotourism).
3. Monitoring dan Evaluasi
a. Penyiangan dan penyulaman.
b. Penjarangan.
c. Perlindungan Tanaman

Hama Mangrove
1. 3W
a. Wideng (Kepiting).
b. Wedhus (Kambing).
c. Wong (Orang).

2. Hama Lain
Lumut, ganggang laut, serangga, gastropoda, teritip, scale insect, dan ulat daun.

3. Gangguan lain
Bencana alam, gelombang besar, tumpahan minyak, tsunami, dan sebagainya.

Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) mulai dibangun pada tahun 2003, saat program MANGROVING pertama KeSEMaT dimulai, di Teluk Awur Jepara, Jawa Tengah.

Bekerja sama dengan Wetlands International Indonesia Programme (WI-IP) yang berpusat di Bogor, KeSEMaT mendapatkan bantuan dana untuk merehabiltasi kawasan di pantai Teluk Awur, Jepara dengan program pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove yang tertuang dalam program Mangrove REpLaNT (MR) 2003.

Saat ini, MECoK memiliki total 27 jenis mangrove yang terdiri dari 11 jenis mangrove mayor, 4 jenis mangrove minor dan 12 jenis mangrove asosiasi.

KeSEMaT melakukan pengkayaan spesies dengan cara mendatangkan beberapa jenis mangrove dari Bali, seperti Bruguiera gymnorrhiza yang saat ini bisa berhasil tumbuh dengan baik di kawasan MECoK.

Fauna yang berada di MECoK juga sangat beragam, terdiri atas 38 jenis burung migran, laba-laba, ular, kepiting, keong, ikan gelodok, dan lain sebagainya.

MECoK dipergunakan oleh KeSEMaT sebagai pusat pelatihan, penelitian, penyuluhan dan kampanye mangrovenya kepada para pelajar, mahasiswa, dinas, LSM dan masyarakat umum.

KeSEMaT melakukan program pemeliharaan bibit mangrove yang terkonsep dan terukur, sehingga tingkat keberhasilan penanaman mangrove di MECoK memiliki persentase yang tinggi.

Dengan tingkat keberhasilan penanaman bibit mangrove yang lebih dari 70%, maka KeSEMaT mulai mengadopsi konsep MECoK ke berbagai kawasan mangrove di pesisir Indonesia, dan membagikan keberhasilannya dengan cara menulisnya dalam Buku Panduan Praktis Teknik Rehabilitasi Mangrove di Kawasan Pesisir Indonesia.

MECoK yang saat ini sudah lebat ditumbuhi dengan pohon-pohon mangrove hingga ketinggian sepuluh meter sejak pertama kali ditanam di tahun 2003 ini, juga pernah mendapatkan perhatian khusus dari JICA Jepang dan telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai Hutan Kota Jepara, sebagai salah satu keberhasilan KeSEMaT dalam merehabilitasi kawasan pesisir di pantai Teluk Awur, Jepara.

Berkat MECoK, KeSEMaT mendapatkan banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri, yang semakin melengkapi keberhasilan KeSEMaT dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, yaitu membantu pemerintah dalam membangun kembali mangrove Indonesia.

Pada tanggal 5 Februari 2011, KeSEMaT kembali menginisiasi hadirnya sebuah program mangrove baru, berkonsep donasi, yaitu Gerakan KUMANG (Koin Untuk Mangrove).

KUMANG adalah sebuah program penggalangan dana untuk mangrove yang dibuat oleh KeSEMaT, dengan tujuan menyelamatkan habitat mangrove dan masyarakat pesisir di area kerja KeSEMaT, Indonesia bahkan dunia.

Tak bisa dipungkiri lagi, bahwa mangrove dan masyarakat pesisir, memang sangat membutuhkan dukungan dari kita semua. Begitu banyak ketidakadilan telah terjadi di lahan mangrove yang mengakibatkan jutaan hektar kawasan mangrove telah hilang di setiap tahunnya dan hanya menyisakan isak tangis bagi masyarakat di sekelilingnya. Pertambakan, perumahan, daerah industri dan peruntukan lainnya, telah menghilangkan mangrove dan masyarakatnya, dalam sekali “tebasannya”.

Untuk itulah, apabila Anda berminat untuk memberikan dukungan Anda kepada KeSEMaT, demi penyelamatan ekosistem mangrove dan masyarakat pesisir Indonesia dan dunia ini, maka Anda bisa turut berkontribusi. Silakan memberikan dukungan Anda dengan cara mengumpulkan dan menyumbangkan koin Anda kepada kami.

Sumbangan koin Anda, bisa langsung dikirimkan ke Kantor KeSEMaT, Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50263, Jawa Tengah – INDONESIA. KeSEMaT akan menggunakan koin-koin Anda untuk program-program konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove kami, demi penyelamatan mangrove dan masyarakat pesisir bumi di masa mendatang.

Hasil dari program penyelamatan mangrove dan masyarakat pesisir KeSEMaT, dengan bantuan koin Anda ini, bisa selalu Anda cermati di Jaringan KeSEMaTONLINE.

Dasar Pemikiran
Indonesia termasuk salah satu negara di dunia yang memiliki luas hutan mangrove yang terluas di dunia. Namun, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, luasan hutan mangrove Indonesia semakin berkurang sebagai akibat dari banyaknya pembukaan hutan mangrove menjadi are pertambakan, pemukiman, perkebunan kelapa sawit, pelabuhan, bandara, dan peruntukan lainnya sehingga merusak ekosistemnya.

Pada tahun 2012, kerusakan hutan mangrove di Indonesia telah mencapai persentase yang sangat mengkhawatirkan, yaitu 71% sehingga hanya menyisakan 29% saja. Hal ini sekaligus merupakan bencana ekologis yang membahayakan bagi pesisir Indonesia.

Untuk itulah, mengingat pentingnya fungsi dan manfaat mangrove bagi kelangsungan kehidupan di wilayah pesisir, keseimbangan alam dan manusia, maka laju kerusakan hutan mangrove di Indonesia wajib dihentikan.

Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mencoba mencegah dan menanggulangi kerusakan mangrove di Indonesia, namun hasilnya masih kurang optimal. Untuk itulah, konsep top down dimana inisiasi rehabilitasi mangrove berasal dari pemerintah, harus dibarengi dengan bottom up, dimana kita sebagai masyarakat Indonesia diharapkan turut ikut serta secara swadaya dalam program-program pencegahan kerusakan mangrove di Indonesia.

Beberapa komunitas di pesisir Indonesia, seperti di Semarang, Rembang, Surabaya, Riau, Jakarta, Kalimantan, dan lain-lain, sudah bergerak secara swadaya, merogoh koceknya, dan melakukan upaya rehabilitasi secara mandiri di daerahnya masing-masing, dan berhasil.

Konsep swadaya seperti ini, telah terbukti kontinyuitasnya karena masyarakat adalah subyek utama pelaku program-program mangrove tersebut dan bukan obyeknya.

Penggunaan dan Penyaluran Donasi
KUMANG adalah program swadaya, sukarela persembahan kita warga Indonesia. Program ini diharapkan mampu menggugah kita untuk bisa ikut berperan aktif, sekaligus sebagi bukti kepedulian kita yang besar, terhadap kelestarian hutan mangrove di pesisir Indonesia. Koin-koin ini akan disumbangkan kepada KeSEMaT, sebuah organisasi mangrove mahasiswa yang berprestasi nasional bahkan internasional.

Tahun 2011, KeSEMaT mendapatkan penghargaan bergengsi Adibakti Mina Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, sebagai Insan Peduli Pesisir dan sampai dengan sekarang ini, sudah banyak penghargaan yang ditorehkan oleh organisasi mahasiswa ini.

KeSEMaT akan menyalurkan koin-koin kita ke program-program mangrovenya dan para mitra kerjanya yang luas di seluruh pesisir Indonesia. Ayo, berjuang secara swadaya, mari kumpulkan koin dan bantu KeSEMaT dan warga pesisir Indonesia, demi membangun kembali mangrove Indonesia.

Cara Donasi
Kami memiliki dua pilihan bagi Anda yang berminat menyelamatkan hutan mangrove dan warga pesisir Indonesia dengan cara mengumpulkan koin dan mendonasikannya kepada KeSEMaT.

Anda cukup mengumpulkan koin-koin Anda, dan bisa langsung mengirimkannya ke Kantor KeSEMaT, Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50263 Jawa Tengah INDONESIA.

Apabila Anda merasa kesulitan mengirimkannya sehubungan dengan banyaknya koin, maka Anda bisa menukarkannya di bank terdekat, lalu mengirimkannya melalui transfer ke:

No. Rek. 2-055-02751-2 Bank Jateng a.n. KeSEMaT.

Jangan lupa, setelah transfer, Anda dapat mengirimkan bukti scan transfernya kepada kami melalui email: kesemat@gmail.com, agar dapat kami catat sebagai salah satu donatur kami.

Donasi Online
Anda juga dapat berdonasi secara online melalui website kami ini dengan cara klik menu DONATE/DONASI dan ikuti langkah-langkah selanjutnya.

Tunggu apalagi, mari bantu hutan mangrove dan warga pesisir Indonesia, demi masa depan yang lebih baik. Terima kasih atas partisipasi dan dukungan Anda.

Akses Donasi
Walaupun program KUMANG ini bersifat swadaya, namun laporan penggunaan KUMANG tetap akan dipublikasikan oleh KeSEMaT di Jaringan KeSEMaTONLINE, yang meliputi website, blog dan media sosial kami secara berkala, sehingga bisa diakses secara transparan oleh masyarakat.

Perlu diketahui, bahwa KUMANG tidak akan disalurkan hanya untuk membantu program-program mangrove KeSEMaT saja, melainkan juga kepada warga di pesisir Indonesia dalam area kerja KeSEMaT yang sekiranya membutuhkan bantuan donasi dari KUMANG.

KeSEMaT juga akan mencantumkan logo KUMANG di setiap program-program mangrove yang didanai oleh KUMANG. Kami tunggu partisipasi dan dukungan Anda.

Semarang Mangrove Center Jawa Tengah atau disingkat SMC Jateng merupakan daerah binaan KeSEMaT yang terletak di desa Ngebruk, Mangunharjo, Semarang. Kawasan ini, sejak tahun 2012 sudah dikembangkan oleh KeSEMaT dengan dua produk mangrove andalannya, yaitu Batik Mangrove dan Jajanan Mangrove.

Di kawasan SMC Jateng terdapat banyak objek wisata mangrove yang dapat dikunjungi. Selain dapat melihat kelompok Ibu-ibu pengrajin batik dan kuliner mangrove, juga terdapat fasilitas jembatan bambu dan gazebo tempat pengunjung SMC menikmati keindahan kawasan hutan mangroveya.

Kebun pembibitan berbagai jenis mangrove juga terdapat di kawasan ini. Apabila batik dan jajanan mangrove dikelola oleh Ibu-ibu, maka kebun pembibitan mangrove ini dikelola dengan baik oleh Bapak-bapak kelompok tani mangrove setempat.

Kedepan, SMC Jateng akan dilengkapi dengan banyak fasilitas ekowisata mangrove, seperti gapura, gardu pandang, penambahan gazebo, papan nama spesies, perpustakaan di tengah mangrove, pusat oleh-oleh mangrove, perahu dan fasilitas penunjang ekowisata mangrove lainnya.

Dengan tujuan untuk memberdayakan kelompok pemuda di desa Ngebruk, KeSEMaT yang bekerja sama dengan MANGROVEMAGZ dan mitra kerja teknologi informasi lainnya, juga akan memberikan pelatihan jurnalisme warga dan web desa, sekaligus membentuk kelompok pemudanya.

Hal ini dilakukan untuk memandirikan warga desanya, mulai dari tingkat pemuda hingga dewasa agar dapat berdikari dalam membudidayakan mangrovenya serta memasarkan produknya.

Tak hanya itu, pelatihan sablon kaos dan suvenir khas mangrove serta pemasaran produk olahan mangrove juga direncanakan akan terus dilakukan, yang melibatkan kalangan pemerintah, LSM juga swasta agar semakin banyak lagi pihak yang terlibat dalam pengembangan SMC Jateng.

Mulai tayang pada tanggal 12 September 2015, Mangrove Is Lifestyle (MIL) Vidgram Series, sebuah tayangan video berdurasi 15 detik dan berkelanjutan yang mengisahkan gaya hidup dua orang Mangrover, yaitu Alve dan Sita, mulai diperkenalkan ke publik oleh MANGROVEMAGZ. Mini seri MIL ini, menggambarkan keseharian Mangrover dalam mengkampanyekan mangrove ke masyarakat luas dan tayang di semua media sosial @MILTheSeries.

Adalah Sdr. Alve Hadika (staf MENWIRA) dan Sdri. Trialaksita P. A. (MENSEK) -waktu itu- yang menjadi tokoh utama dalam setiap video berdurasi tak lebih dari 15 menit ini. Seperti diketahui, mereka berdua adalah Dumatra dan Dumatri KeSEMaT 2015 yang dipilih oleh MANGROVEMAGZ sebagai sosok sentral dalam MIL The Series.

“Kami sengaja memilih Alve dan Sita karena memiliki passion yang kuat sebagai seorang Mangrover, disamping mereka berdua adalah MANGROVEMAGZ Ambassador di tahun ini,” jelas Sdr. Ganis Riyan Efendi selaku Pemred MANGROVEMAGZ. “Tujuan dari tayangan ini adalah untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat Indonesia agar mau lebih peduli dengan mangrovenya. Bukan terus menanam dan menanam mangrove, tapi dengan cara merubah pola pikir kita terhadap mangrove. KeSEMaT adalah role model yang sangat bagus, dimana membuatnya menjadi sebuah gaya hidup. Ini ide yang sangat unik dan orisinal. Untuk itulah kami tidak ragu untuk membuatnya menjadi sebuah Vidgram Series,” jelasnya.

Disaksikan oleh Presiden KeSEMaT selaku penanggung jawab Dumatra dan Dumatri 2015, penandatanganan awal MoU MIL The Series dilakukan di Kantor KeSEMaT, pada tanggal 11 September 2015.

“Kami senang dipercaya MANGROVEMAGZ sebagai pemeran utama di seriaal ini. Semoga keseharian kami dapat menginspirasi Indonesia agar lebih sayang dan peduli dengan mangrovenya,” ujar Sdr. Alve Hadika. “Edisi pertama telah tayang Minggu kemarin bertema Musik Mangrove, dimana saya dan Sita membagi inspirasi mangroving kami bersama KeSEMaTUSTIK, saat nyanyi di UNIKA, Semarang,” pungkasnya.

Berdonasi di KeSEMaTONLINE sangatlah mudah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

DONASI VIA WEBSITE
A. Pra Donasi
1. Klik Donate/Donasi > Donate Now/Donasi Sekarang yang terletak di bagian atas.
2. Silakan Anda pilih campaign, sesuai dengan yang Anda minati.
3. Setelah Anda pilih dan tentukan campaign-nya, Anda dapat langsung melakukan donasi dengan cara isikan nominal donasi Anda di Name Your Price, kemudian klik Back This Project untuk memasukkannya ke Keranjang Belanja Anda.
4. Setelah Keranjang Belanja Anda sesuai dengan yang Anda butuhkan, klik View Cart Anda dan Proceed To Checkout.
5. Setelah Checkout, isikan data diri Anda secermat mungkin di bagian Billing Details, kemudian klik Place Order.
6. Masukkan password Akun Anda yang sebelumnya sudah Anda buat di menu My Account (bagi Anda yang belum mempunyai akun di Website KeSEMaT, maka Anda diwajibkan untuk Registrasi Akun dengan cara klik My Account, lalu Register yang berada di bagian atas website), kemudian berikan tanda check list pada Ketentuan Layanan.
7. Transfer uang sebesar yang tertera di Bank Account, dan proses donasi selesai.

B. Pasca Donasi
8. Donasi Anda masih memiliki status Pending. Kami akan memeriksa donasi Anda sesuai dengan Ketentuan Layanan kami. Kami akan secara otomatis memberikan pemberitahuan ke email Anda mengenai status donasi Anda. Harap menunggu 1 x 24 jam.
9. Setelah donasi Anda kami setujui, kami akan mengirimkan email tentang status donasi Anda, yaitu berubah menjadi Confirmed. Silakan melakukan transfer uang sesuai dengan yang tertera pada Invoice Confirmed. Kirimkan juga bukti scan donasi ke email kami.
10. Kami hanya menerima donasi melalui transfer ke Bank Jateng. Nomor rekening sudah tertera sebelum Anda Checkout.
11. Kami baru akan memproses donasi Anda setelah status proses donasi berubah status menjadi Paid, dimana menunjukkan bahwa Anda sudah melakukan donasi sesuai invoice.
12. Laporan donasi akan kami sampaikan di website ini secara berkala, sesuai dengan Ketentuan Layanan kami.
13. Proses donasi online selesai.
14. Jika masih ada pertanyaan, Anda dapat menghubungi kontak yang tersedia.

Demikian cara berdonasi di website kami, terima kasih atas partisipasi Anda.

Berminat bergabung bersama kami? Anda bisa menjadi anggota KeSEMaT dan relawan mangrove kami, yaitu KeMANGTEER.

Bagaimana cara menjadi anggota KeSEMaT dan relawan mangrove kami, yaitu KeMANGTEER yang saat ini (2016) manajemennya berada di bawah Yayasan IKAMaT (?). Anda dapat menyimak selengkapnya, pada poin-poin di bawah ini:

1. Menjadi KeSEMaTER
Khusus bagi Anda para mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan program studi Ilmu Kelautan dan Oseanografi UNDIP, kami undang Anda untuk menjadi anggota KeSEMaT.

KeSEMaT melakukan open recruitment anggota baru dalam program KeSEMaTHUNT KeSEMaTOUR (KHKT) di setiap akhir hingga awal tahun, yaitu Desember sampai dengan Maret.

2. Menjadi KeMANGTEER
Untuk Anda yang berada di luar jurusan Ilmu Kelautan program studi Ilmu Kelautan dan Oseanografi UNDIP, dipersilakan menjadi anggota relawan mangrove kami, yaitu KeMANGTEER. Sebagai informasi, saat ini, KeMANGTEER sudah berdiri di 11 kota di Indonesia.

Kedepan, KeMANGTEER akan terus dikembangkan dan tumbuh di berbagai kota di Indonesia, seiring dengan makin banyaknya masyarakat di Indonesia yang mulai menyadari akan arti penting ekosistem mangrove bagi bumi.

Kami tunggu partisipasi Anda. Mari terus menyelamatkan ekosistem mangrove dan warga pesisir kita, demi masa depan yang lebih baik.

Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT) didirikan oleh sembilan orang mahasiswa angkatan 1998 jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro (UNDIP) di desa Teluk Awur, Jepara, pada tanggal 9 Oktober 2001.

Pendiri KeSEMaT, yaitu: 1. Aris Priyono, 2. Agung Faiz Darmawan, 3. Vidi Bahtiar B., 4. Robby Nurcahyadi, 5. Weka Mahardi, 6. Muchtar Habibi, 7. Ragil Yuniarto, 8. Ari Bangun Sutaji dan 9. Azka Syahriza A.

Di awal berdirinya, KeSEMaT memfokuskan dii untuk merehabilitasi lahan gundul di pesisir Teluk Awur. Setelah berhasil, KeSEMaT mulai melebarkan sayap ke luar Jepara.

Mulai tahun 2005, KeSEMaT berhasil bekerja sama dengan banyak organisasi dan institusi dari dalam dan luar negeri dan berkontribusi bagi pengembangan pembangunan mangrove dan pesisir di Indonesia.

Pada tahun 2009, KeSEMaT mendirikan komunitas Relawan Mangrove KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER) dan Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT), sebuah yayasan mangrove yang bertujuan untuk membantu KeSEMaT mengkampanyekan penyelamatan mangrove ke komunitas yang lebih luas.

Dua tahun sesudahnya, yaitu pada tahun 2011, KeSEMaT berhasil mendirikan perusahaan jasa dan produk mangrove, bernama CV. KeSEMaT Mangrove Indonesia (KeMANGI) yang memiliki misi membantu berbagai pihak dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama, merehabilitasi kawasan mangrove di Indonesia bahkan dunia.

Berkat usahanya yang luar biasa dalam menyelamatkan mangrove di Indonesia dan mengkampanyekannya ke seluruh dunia melalui jaringan kerja dan afiliasinya, maka KeSEMaT mendapatkan banyak penghargaan dari institusi dalam dan luar negeri, sebagai sebuah pengakuan bahwa kinerjanya membawa dampak positif bagi kemajuan pembangunan mangrove dan pesisir di Indonesia.

Saat ini, KeSEMaT bergerak maju bekerja sama dengan lebih banyak instansi terkait pengelolaan mangrove di Indonesia dan dunia, untuk mencapai tujuannya, yaitu membangun kembali mangrove di Indonesia demi masa depan yang lebih baik.

Berbelanja dan melakukan transaksi di KeSEMaTONLINE sangatlah mudah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

BELANJA VIA WEBSITE
A. Order
1. Klik Shop yang terletak di bagian atas.
2. Silakan Anda pilih produk, sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Setelah Anda pilih dan tentukan produknya, Anda dapat langsung melakukan transaksi dengan cara klik Add To Cart untuk memasukkannya ke Keranjang Belanja Anda.
4. Setelah Keranjang Belanja Anda sesuai dengan yang Anda butuhkan, klik View Cart Anda dan Proceed To Checkout. Jangan lupa untuk menuliskan Quantity dengan benar karena berhubungan dengan total biaya yang harus Anda bayar.
5. Setelah Checkout, isikan data diri Anda secermat mungkin di bagian Billing Details karena produk akan kami kirimkan ke alamat yang Anda tulisakan di form, kemudian klik Place Order.
6. Masukkan password Akun Anda yang sebelumnya sudah Anda buat di menu My Account (bagi Anda yang belum mempunyai akun di Website KeSEMaT, maka Anda diwajibkan untuk Registrasi Akun dengan cara klik My Account, lalu Register yang berada di bagian atas website), kemudian berikan tanda check list pada Ketentuan Layanan.
7. Transfer uang sebesar yang tertera di Bank Account, dan proses order selesai.

B. Pasca Order
8. Order Anda masih memiliki status Pending. Kami akan memeriksa order Anda sesuai dengan Ketentuan Layanan kami. Kami akan secara otomatis memberikan pemberitahuan ke email Anda mengenai status order Anda. Harap menunggu 1 x 24 jam.
9. Setelah order Anda kami setujui, kami akan mengirimkan email tentang status order Anda, yaitu berubah menjadi Confirmed. Silakan melakukan transfer uang sesuai dengan yang tertera pada Invoice Confirmed. Kirimkan bukti scan pembayaran ke email kami.
10. Kami hanya menerima pembayaran melalui transfer ke Bank Jateng. Nomor rekening sudah tertera sebelum Anda Checkout.
11. Kami baru akan mengirimkan produk kami ke lokasi Anda setelah order berubah status menjadi Paid, dimana menunjukkan bahwa Anda sudah melakukan pembayaran sesuai invoice.
12. Barang akan segera kami kirimkan, sesuai dengan Ketentuan Pengiriman kami.
13. Proses belanja online selesai.

BELANJA VIA SMS/LINE@
Untuk memesan produk-produk KeSEMaT, silakan ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Pilih produk yang Anda inginkan, catat nama produk tersebut.
2. Kirim: (i) detail pesanan produk Anda, (ii) jumlah, (iii) nama, (iv) alamat pengiriman yang dituju (berikan juga kode pos jika ada) dan nomor HP Anda, mengikuti contoh berikut: Contoh: Manuk Kipasan_1 buah_Afriza Aziz_Jl. Diponegoro 25 Jakarta 2000_0877785477.
3. Kirimkan via SMS ke +62 821 3651 2169 (SMS only) atau via LINE@ @cef7953i (pakai @). Kami akan melakukan konfirmasi ketersedian produk kami, disertai rincian harga, ongkos kirim serta nomor rekening pengiriman.
4. Transfer pembayaran ke nomor rekening yang kami berikan ketika SMS Anda dibalas (Catatan: Kami hanya menerima pembayaran ke Bank Jateng).
5. Mohon diperhatikan, bahwa nomor rekening tujuan transfer hanya atas nama KeSEMaT.
6. Segera konfirmasikan pembayaran Anda melalui kontak yang tersedia, yaitu HP +62 821 3651 2169 (disertai scan nota pengiriman), agar bisa segera kami proses.
7. Setelah pembayaran kami terima (lunas), produk akan segera kami kirim melalui armada yang Anda pilih (Pos, Tiki, JNE, atau cargo).
8. Jika konfirmasi pelunasan Anda sebelum 15.30 WIB, produk akan kami kirim pada hari yang sama. Namun, jika lewat 15.30 WIB, maka produk akan dikirim esok harinya.
9. Setelah produk dikirim, nomor resi akan kami beritahukan kepada Anda melalui sistem pesanan (armada) yang Anda pakai ketika melakukan order.
10. Silakan menunggu produk Anda tiba. Jika terdapat kendala dalam pengiriman (misalkan produk tak kunjung sampai, dan lain-lain), silakan menghubungi kami, dengan senang hati akan kami bantu.
11. Terima kasih sudah melakukan order.
12. Jika masih ada pertanyaan, Anda dapat menghubungi kontak yang tersedia.

Demikian cara belanja di website kami, terima kasih atas partisipasi Anda.

Benar. Mat Kesem adalah tokoh komik resmi KeSEMaT yang diciptakan oleh founder KeSEMaT, yaitu Bpk. Aris Priyono, pada tanggal 9 Oktober 2001, tepat saat KeSEMaT didirikan. Namanya diambil dari pengulangan tiga kali nama KeSEMaT.

Tujuan penciptaan Mat Kesem sebenarnya sederhana, untuk menjaga dan mengembangkan literasi mangrove agar tetap terjaga serta membuat agar kampanye mangrove tidak terkesan berat dan menggurui sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Pada perkembangan awalnya, Mat Kesem adalah sosok Detektif Mangrove Indonesia yang digunakan KeSEMaT untuk mengkampanyekan mangrove hanya di jaringan mangrovenya saja. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, konsepnya diubah menjadi komik strip edukasi mangrove berjudul Mat Kesem: Petualang Mangrove Cilik, dengan Mat Kesem dan teman-temannya sebagai tokoh sentralnya yang berpetualang di Planet Kertas.

Pada tanggal 1 September 2017, KeSEMaT bekerja sama dengan MANGROVEMAGZ resmi me-release Mat Kesem di Webtoon agar semakin banyak yang dapat mengakses kisah-kisah edukatif mangrove Mat Kesem. Tak hanya di Webtoon, Mat Kesem juga hadir di media sosial lainnya, seperti Twitter, Facebook, Instagram bahkan YouTube.

“Dengan adanya Mat Kesem, semoga bisa dijadikan alternatif sumber terpercaya dalam menjaga literasi mangrove. Di era sekarang ini, literasi menjadi sangat penting karena dengan budaya membaca dan menulis yang baik, para mangrover sebagai subjek dapat mengkampanyekan mangrove secara baik,” jelas Bpk. Ganis Riyan Efendi selaku Pemred MANGROVEMAGZ.

Lebih jauh, Presiden KeSEMaT, Sdr. Febryadi Fajar S. juga menambahkan bahwa KeSEMaT mendukung kerja sama yang baik dengan MANGROVEMAGZ untuk mengembangkan Mat Kesem.

“Banyak yang bisa diinformasikan melalui komik strip Mat Kesem. Mulai dari pengetahuan mangrove tingkat dasar hingga agak berat, seperti masalah reklamasi, alih fungsi lahan mangrove untuk sawit, pertambakan, dan lain-lain. Segmentasi Mat Kesem untuk anak-anak dan dewasa,” jelasnya.

Semoga kehadran Mat Kesem dapat mewujudkan budaya literasi mangrove yang baik sehingga kampanye mangrove dapat dilakukan secara lebih optimal dan tepat sasaran.

Benar. KeSEMaTUSTIK adalah sebuah komunitas band mangrove besutan KeSEMaT yang memiliki genre musik pop-akustik-bernafaskan lingkungan pesisir, terutama mangrove. KeSEMaTUSTIK dibentuk untuk menyuarakan lagu-lagu berlirik mangrove, yang sampai saat ini, belum pernah ada apalagi diperdengarkan ke dunia.

KeSEMaTUSTIK adalah grup-band-mangrove pertama di dunia dan berkonsep donasi. Artinya, setiap keuntungan yang didapatkan dari hasil manggung KeSEMaTUSTIK, akan didonasikan 10% untuk membiayai program-program mangrove yang diadakan oleh KeSEMaT.

Sejarah
KeSEMaTUSTIK, komunitas band mangrove besutan KeSEMaT yang mulai mengawali gebrakan debut pertamanya dengan tampil perdana dihadapan ratusan Peserta dan Panitia MANGROVE CULTIVATION (MC) 2010 dari seluruh Indonesia, pada tanggal 8 Mei 2010 di Ruang Teater Kampus Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Teluk Awur, Jepara.

KeSEMaTUSTIK formasi awal, digawangi oleh tiga orang KeSEMaTER dan seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, yaitu Sdr. Yuniar Andri Sulistyanto (Vokal), Sdr. Tangguh Gilang P. W. (Bass), Sdr. Niharul Annas (Akustik) dan Sdr. Puji Wiratmo (Gitar), yang tampil memukau memainkan lagu Nidji berjudul Laskar Pelangi dan beberapa buah lagu cinta lingkungan bertema universal, lainnya.

Tampil sebagai band pembuka sebelum Seminar Nasional (SEMNAS) MC 2010 yang bertema “Mangrove for Ecotourism”, KeSEMaTUSTIK, nyatanya berhasil mencuri perhatian dari para Peserta SEMNAS 2010.

Tepuk tangan bertubi yang diberikan oleh para Peserta MC 2010, seakan menjadi bukti bahwa KeSEMaTUSTIK benar-benar tampil memukau di hari kedua pelaksanaan MC 2010 yang berlangsung sukses dan meriah, itu. Genre musik KeSEMaTUSTIK adalah pop dengan lirik kampanye dan penyelamatan mangrove.

Perkembangan
Mulai tahun 2011, personel KeSEMaTUSTIK mengalami perubahan, yaitu Sdr. Andr : Vokal, Sdri. Riana: Vokal, Sdr. Arul: Perkusi, Sdr. Fakih: Rhytm, Sdr. Rohmat: Gitar, Sdr. Gilang: Bass dan Sdri. Inez: Biola.

Pada tahun 2012, KeSEMaTUSTIK mengeluarkan single pertamanya dengan judul Mangrove Hidup Kita, dengan formasi Sdri. Riana, Sdr. Reza, Sdri. Vera dan Sdr. Yuli: Vokal, Sdr. Rohmat, Sdr. Amrul, Sdr. Arul dan Sdr. Gilang : Gitar, Sdr. Yudi: Drum dan Sdr. Inez: Biola.

Pada tahun 2013, formasi KeSEMaTUSTIK adalah Sdr. Reza dan Sdr. Riana : Vokal dan Sdr. Rohmat: Gitar, Arranger dan Composer.

Pada tahun 2015, formasi KeSEMaTUSTIK berganti menjadi Sdr. Alve (Vokal dan Gitar), Sdr. Ardyan (Vokal dan Gitar), Sdri. Tania (Vokal) dan Sdri. Sita (Vokal).

Kedepan, sebagai komunitas, KeSEMaTUSTIK akan terus berubah personelnya dan diharapkan bisa terus menyuarakan lagu-lagu cinta mangrove, sebagai salah satu ajang kampanye mangrove KeSEMaT melalui media lagu, yang tentunya sangat strategis untuk dilakukan demi menjangkau komunitas yang lebih luas, lagi.

KeSEMaTEATER kami ciptakan dengan tujuan untuk mengkampanyekan penyelamatan hutan mangrove di Indonesia di bidang teater. Anggota KeSEMaTEATER adalah para KeSEMaTER yang memiliki minat dalam bidang teater, seni peran dan pertunjukan.

KeSEMaTEATER tampil di setiap program KeSEMaT, seperti seminar dan pelatihan nasional dan juga pada saat kampanye mangrove di hadapan publik dengan tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat akan mangrove Indonesia dan dunia.

Selain teater, KeSEMaTEATER juga seringkali melakukan pentas monolog dengan membaca puisi yang khusus bertemakan penyelamatan hutan mangrove dan warga pesisirnya.

Berkolaborasi dengan komunitas teater lainnya, kedepan KeSEMaTEATER terus berupaya dalam menumbuhkan virus-virus mangrover ke kalangan pelaku seni pementasan dan teater agar kampanye KeSEMaT dapat menjangkau ke kalangan yang lebih luas lagi.

Benar. Perpustakaan KeSEMaT memiliki koleksi buku, skripsi, cerpen, novel, jurnal penelitian, Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan lain-lain.

Koleksi perpustakaan didominasi oleh buku-buku mangrove, mulai dari buku identifikasi, pembibitan, penanaman, karbon, pemberdayaan masyarakat, kebijakan, keanekaragaman hayati, ekowisata, wirausaha, valuasi ekonomi, produk dan wirausaha, morfometri, drone, serasah, herbivori, flora, fauna, ekologi, analisis vegetasi, monitoring dan evaluasi, pemetaan, dan lain-lain.

Tersedia buku-buku dasar pemahaman mangrove yang wajib dibaca, seperti teknik identifikasi mangrove, teknik pembibitan mangrove, teknik penanaman mangrove, teknik penyulaman mangrove, teknik monitoring dan evaluasi mangrove, dan lain-lain. Buku-buku berasal dari dalam dan luar negeri yang tentunya sangat berguna bagi Anda yang ingin belajar banyak mengenai mangrove apalagi berencana melakukan penelitian tentangnya.

Koleksi tidak dipinjamkan, hanya boleh diperbanyak (foto copy) dengan batas waktu tertentu dan atau dibaca di tempat. Perpustakaan KeSEMaT berlokasi di Kantor KeSEMaT, Semarang.

Perpustakaan KeSEMaT dikelola oleh Departemen Perpustakaan KeSEMaT (DEPUSMAT) yang memiliki beberapa program pengembangan perpustakaan khusus mangrove, dengan menambah koleksinya setiap tahun dan berbagai program kampanye mangrove dengan buku-buku mangrove yang terdapat di Perpustakaan KeSEMaT, dengan tujuan untuk memberikan edukasi mangrove yang baik kepada masyarakat, sekaligus mempopulerkannya.

Terdapat ratusan buku mangrove di Perpustakaan KeSEMaT yang dapat dijadikan rujukan dan pegangan yang di KeSEMaT sendiri dibedah dalam program Klub Buku KeSEMaT (KBK) setiap bulan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan literasi dan implementasi proyek-proyek mangrove kami di pesisir Indonesia agar dapat berjalan lebih optimal dan tepat sasaran.

Salah satu koleksi Perpustakaan KeSEMaT adalah sebuah buku yang memaparkan ekosistem mangrove di lahan gambut, lengkap dengan permasalahan yang terjadi di dalamnya dan solusi pemecahannya, serta contoh kegiatan pemberdayaan masyarakat yang inspiratif.

Apabila Anda tertarik untuk membaca dan mengetahui lebih detail mengenai koleksi tersebut, kami persilakan untuk datang langsung ke kantor kami.

KeSEMaT memiliki produk usaha jasa dalam bidang jasa desain dan film mangrove. Usaha jasa ini disebut dengan KeSEMaT Kreatif. KeSEMaT Kreatif yang pada tanggal 25 September 2011 menjadi Kuslar Kreatif (KK) adalah sebuah jasa desain yang berkonsentrasi penuh pada desain logo suatu usaha ataupun kegiatan, khusus mangrove. KK juga memiliki visi dan misi untuk mendokumentasikan aksi penyelamatan hutan mangrove kedalam bentuk desain dan film.

Selain desain logo, KK juga memberikan layanan desain lainnya, seperti desain poster, kartu nama, kop surat, dan media promosi lainnya di luar mangrove.

Jasa
KK menawarkan kepada klien sebuah desain yang berkualitas, servis yang cepat dan dengan harga yang bersahabat, yang didedikasikan untuk usaha-usaha kampanye mangrove dari instansi pemerintah maupun non pemerintah yang melakukan program kampanye atau sosialisasi yang memang membutuhkan jasa branding.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya dibandingkan jika mempekerjakan seorang desainer ataupun konsultan desain. Setiap hasil dari KK ini, akan disumbangkan 10% kepada KeSEMaT demi pelestarian mangrove kita.

Klien
Target klien kami adalah pengusaha dimanapun dan bidang apapun, kegiatan kepanitian yang membutuhkan desain dan instansi pemerintah yang membutuhkan media untuk kampanye atau sosialisasi.

Setiap klien yang mempercay akan kepada kami, maka KK akan memberikan sertifikat MANGROVER, sebagai bukti bahwa Anda dan institusi Anda turut menyumbang dan berdonasi demi pelestarian mangrove Indonesia dan dunia.

Mengapa Kami
Kami penuh dengan ide yang unik dan menarik. Kami memiliki hobi mencari referensi terkait dengan produk, dalam rangka mencari ide desain baru. Produk kami memiliki keeksklusifitasan, dimana hanya terdapat satu desain dalam satu produk.

Transaksi online kami terapkan sehingga memudahkan konsumen yang berada di wilayah manapun. Kami menawarkan konsep Paket Desain, sehingga klien dapat lebih mudah memilih.

Desain yang kami hasilkan dapat sesuai dengan permintaan klien, sehingga hasil produk akan sama seperti yang diinginkan konsumen.

Paket Desain
Logo Design, Business Card, Letter Head, Poster, Brochure, Flyer, Pamflet, Leaflet (media promosi), Banner, E-Magazine(majalah digital), Media Presentasi (flash), Topi, T-shirt (media kampanye), Film Pendek, Iklan, dan lain-lain. Berminat dengan paket desain dan film jasa kami? Silakan menghubungi kami.

Benar. Dengan tujuan untuk menyatukan MANGROVER di dunia, pada tanggal 28 Februari 2013, kami resmi me-launching simbol MANGROVER, yang dipergunakan sebagai sebuah logo resmi bagi semua MANGROVER tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.

Simbol MANGROVER ini merupakan siluet akar salah satu jenis mangrove bernama Rhizophora (Bakau), yang berwarna hijau.

“Filosofinya, karena mangrove butuh dihijaukan, butuh diselamatkan. Untuk itulah, potongan akar Rhizophora ini, sengaja dibuat berwarna hijau atau terkadang putih dengan latar belakang hijau, sesuai dengan semangat konservasi-hijau para MANGROVER di seluruh dunia, yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan ekosistem mangrove dari kerusakan,” jelas Sdr. Aris Priyono (founder KeSEMaT), pencipta logo mangrove root, ini.

“Secara alami, akar mangrove Rhizophora, memang tersusun saling silang, seperti ini. Jika dilihat sepintas, akar atas adalah tangan kanan dan bawahnya tangan kiri. Ini, sebuah simbolisasi manusia yang sedang merangkul, menggandeng dan menggendong. Latar belakang putih atau hijau, sebagai simbol perdamaian, konservasi, kesejahteraan dan persahabatan dunia. Warna hijau dan putih bisa saling menggantikan, artinya akar bisa diputihkan dan latar belakang bisa dihijaukan, dengan filosofi yang sama, yaitu konservasi dan perdamaian, namun namanya tetap sama, yaitu mangrove root. Kedepan, simbol ini merupakan sebuah persatuan dari semua komunitas MANGROVER yang ada di dunia. Para MANGROVER memiliki nama komunitas yang berbeda-beda, dengan hadirnya logo ini, maka akan bisa menyatukan jiwa mereka sebagai MANGROVER sejati,” jelas Sdr. Amrul selaku Presiden KeSEMaT, yang juga menjadi inisiator terciptanya logo MANGROVER, ini.

Jika diamati, logo MANGROVER ini juga sangat simetris. Tercipta dari satu garis lurus dan dua lingkaran simetris yang disatukan. Ternyata, hal ini juga memiliki filosofi yang mengagumkan. “Akar mangrove ini adalah sebuah keseimbangan. Satu garis dan dua lingkaran berjarak sama, dipertemukan ditengah-tengah, dengan garis yang saling simetris dan seimbang, yang berarti kita menuntut keseimbangan untuk mangrove. Tak boleh lagi, mangrove ditebang tanpa kompensasi. Mangrove wajib dibudidayakan, karena mangrove butuh manusia dan manusia butuh mangrove,” jelas Presiden.

Dengan hadirnya akar mangrove, dihimbau untuk semua MANGROVER dimanapun berada, mari bersama mulai mempergunakan logo ini sebagai bendera, pin, stiker,badge, dan pernak-pernik MANGROVER lainnya, sebagai simbolisasi persatuan kita, sehingga bisa lebih optimal lagi dalam menyerukan penyelamatan mangrove di Indonesia dan dunia, demi masa depan yang lebih baik.

“Tidak ada SOP logo yang terlalu rumit. Intinya, akar hijau diciptakan agar bisa diadopsi oleh semua orang secara mudah. Bila ingin mencoba membuatnya untuk bendera, misalnya, silahkan tarik garis lurus dari atas, tandai dengan tiga titik yang berjarak sama, tambahkan dua setengah- lingkaran simetris, diameter berbeda, lalu hilangkan sisi kiri lingkaran atas dan hilangkan juga sisi kanan lingkaran bawah. Untuk ketebalan garis, buatlah sedemikian rupa hingga semuanya simetris dan berbentuk akar. Jangan terlalu tebal, karena akan merusak esensi akar yang sebenarnya. Semudah, itu,” terang Sdr. Amrul.

Bagi Anda yang tertarik untuk membantu KeSEMaT dalam menyosialisasikan simbol MANGROVER ini, dipersilakan mengikuti program kampanye kami di media sosial menggunakan fasilitas Twibbon.

Benar. Mangrove Safe (MS) adalah sebuah kampanye penyelamatan mangrove yang berusaha sekuat tenaga untuk membentengi mangrove dari usaha konversi lahan mangrove yang merusak sebagai akibat dari ulah para oknum manusia yang tidak memiliki kepedulian dan rasa tanggung jawab akan kelestarian ekosistem mangrovenya.

Tujuan inti dan mendasar dari MS sebenarnya adalah sebuah kampanye gerakan moral, untuk meminta kompensasi kepada para perusahaan pertambakan terutama udang agar membayarkan kompensasinya kepada mangrove berupa penanaman mangrove di sekitar pertambakannya untuk mengganti setiap lahan mangrove yang telah dibuka mereka menjadi area pertambakan terutama udang.

Adalah Aris Priyono (Dewan Kehormatan KeSEMaT) yang menginisiasi lahirnya sebuah sertifikasi MS di Indonesia. MS pertama kali diwacanakan dan dipublikasikan oleh KeSEMaT di Jaringan KeSEMaTONLINE dan beberapa milist lingkungan, terutama milist Program Mitra Bahari (PMB) milik Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Pusat, pada tanggal 9 Januari 2009.

Buah pemikiran Bapak MANGROVER Indonesia ini sangat mencerahkan dan semoga saja bisa diimplementasikan di Indonesia bahkan dunia di masa yang akan datang. Jangan lupa, dukung KeSEMaT dalam mengkampanyekan konsep MS ini, ke komunitas Anda, masing-masing.

“Ingatlah, setiap satu ekor udang yang kita makan, bisa jadi satu batang pohon mangrove telah dikorbankan!”

Latar Belakang
Melihat sebuah fakta tentang semakin mengganasnya kerusakan mangrove di Indonesia dan dunia, ada sebuah pemikiran dari KeSEMaT untuk mulai mencoba merintis pengeluaran Sertifikasi Mangrove-Safe (MS), layaknya Dolphin-Safe (DS). Apabila DS diperuntukkan untuk melindungi kepunahan ikan Lumba-lumba (Dolphin), maka MS akan dipergunakan sebagai sebuah jaminan bagi perusahaan pertambakan terutama udang agar mau dan mampu melindungi daerah mangrove-nya.

Sebagai informasi, latar belakang diberlakukannya DS sendiri adalah adanya sebuah keprihatinan yang luar biasa dari para aktivis Lumba-lumba di dunia akan terancamnya populasi mamalia laut ini, pada saat para produsen Tuna menangkap Tuna-tuna mereka.

Seperti diketahui, ikan Tuna adalah makanan pokok Lumba-lumba. Pada saat proses penangkapan Tuna di laut inilah, terkadang para penjaring Tuna seringkali menangkap Lumba-lumba sehingga membahayakan populasinya.

Sebuah peraturan untuk tidak lagi menggunakan jaring, kecuali alat pancing, di dalam menangkap Tuna dengan tujuan untuk melindungi populasi Lumba-lumba, sudah lama disepakati dan dipatuhi oleh para produsen Tuna.

Namun demikian, sebuah kekhawatiran dari para aktivis Lumba-lumba akan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan peraturan ini di lapangan, telah membuat para aktivis tersebut menginisiasi lahirnya sertifikasi standar yang menunjukkan bahwa produsen Tuna benar-benar tidak menangkap dan atau menyakiti Lumba-lumba pada saat memancing Tuna.

Lahirnya institusi DS di berbagai belahan dunia, bagaikan sebuah angin segar dalam upaya penyelamatan Lumba-lumba dari kepunahan. Menurut Earth Island Institute sebuah LSM Internasional yang bergerak dalam bidang penyelamatan lingkungan hidup termasuk penyelamatan mamalia laut yang berkedudukan di San Francisco Amerika Serikat, sejak diwajibkannya sertifikasi DS bagi setiap produsen Tuna di berbagai belahan dunia, persentase kematian Lumba-lumba dalam sepuluh tahun terakhir telah menurun tajam hingga 97%!.

Sungguh sebuah upaya luar biasa dalam penyelamatan mamalia laut ini, dari kepunahan.

Berangkat dari pemikiran yang sama, untuk menyelamatkan hutan mangrove dari pembalakan para perusahaan pertambakan terutama udang, maka kehadiran MS dirasa sangatlah perlu untuk melindungi daerah mangrove dari kerusakan dan kepunahan.

Adalah sebuah hal yang tak terbantahkan lagi bahwa setiap kali pertambakan terutama udang dibuka, maka pada saat itu jugalah berjuta-juta lahan mangrove ditebas. Maka, dengan kehadiran MS, diharapkan mampu untuk menekan perilaku nakal para perusahaan pertambakan terutama udang, agar lebih bijaksana lagi dalam mengelola ekosistem mangrovenya dengan cara melakukan program-program penanaman mangrove, di sekitar area pertambakannya.

Selanjutnya, sebuah kesadaran dari para konsumen udang untuk tidak mau mengkonsumsi udang apabila tidak memiliki sertifikat MS, kiranya harus mulai digalakkan dan disosialisasikan bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.

Sikap bijaksana para konsumen Tuna yang tidak mau mengkonsumsi Tuna, apabila tidak terdapat sertifikasi DS di setiap produk Tuna dan turunannya, kiranya patut dijadikan suri tauladan.

Apabila para konsumen udang telah memiliki sebuah semangat yang sama untuk tidak mau mengkonsumsi udang tanpa adanya sertifikasi MS di setiap kemasan udang dan turunannya, maka di masa depan, persentase kerusakan mangrove bisa jadi dapat ditekan layaknya Lumba-lumba. Pertanyaannya sekarang, bagaimana teknis dan realisasinya?

Teknis Pelaksanaan
Secara teknis, setiap perusahaan pertambakan udang di seluruh Indonesia dan dunia harus diwajibkan memiliki sertifikat MS terlebih dahulu. Sertifikat ini akan menerangkan kepada para konsumen “pemakan udang” bahwa perusahaan udang tersebut telah mematuhi dan melaksanakan peraturan standar yang ditetapkan oleh institusi MS.

Artinya, udang telah aman dikonsumsi oleh para konsumen, karena produsen udang telah bertindak adil terhadap mangrove dengan cara melakukan program penanaman mangrove sebagai kompensasi dari hilangnya beberapa hektar lahan mangrove yang dijadikan area pertambakan.

Sejatinya, tak hanya kompensasi penanaman saja yang harus dipatuhi oleh para perusahaan pertambakan udang. Masih banyak syarat lagi yang wajib dipatuhi seperti pelaksanaan sistem silvofishery (penanaman mangrove di pematang tambak) secara baik dan benar.

Tiga konsep silvofishery yang mengatur tentang persentase mangrove yang harus lebih banyak daripada area pertambakannya, juga benar-benar wajib diperhatikan secara cermat untuk bisa dituangkan dalam SOP di setiap institusi MS.

Setelah SOP MS bisa dikembangkan, tantangan berikutnya adalah bagaimana caranya agar semua stakeholder yang berperan dalam industri udang bisa berkumpul dan duduk bersama untuk menyepakati kebijakan yang tertuang dalam SOP MS.

Sebagai contoh, sejak DS mulai dikembangkan pada tahun 1990 oleh Earth Island Institute, sampai dengan sekarang (2009), SOP-nya telah “diadopsi” (baca: disepakati) oleh kira-kira 300 perusahaan ikan tuna, pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan di seluruh dunia.

Perkembangan MS
Sejak mulai diwacanakan dan dipublikasikan oleh KeSEMaT di Jaringan KeSEMaTONLINE dan beberapa milist lingkungan, terutama milist Program Mitra Bahari (PMB) milik Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Pusat, pada tanggal 9 Januari 2009, pemikiran dan wacana tentang MS, telah bergulir sedemikian cepatnya.

Puluhan email dari individu dan organisasi yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia yang mendukung dan menyumbangkan pemikiran tentang wacana MS, telah berhasil dirangkum oleh KeSEMaT menjadi sebuah Frequently Asked Questions of Mangrove Safe (FAQMS).

Kedelapan belas FAQMS di bawah ini adalah delapan belas pertanyaan yang seringkali dipertanyakan mengenai konsep MS, sampai dengan Sosialisasi Kelompok Kerja Mangrove Nasional (KKMN) dan Koordinasi Pengelolaan Mangrove di Jawa Tengah, dilaksanakan di Semarang (sosialisasi sudah dilaksanakan pada tahun 2009 silam – red). Berikut ini adalah FAQMS yang menerangkan tentang inti dari konsep MS.

Pertanyaan #1
Apakah MS?
MS adalah sebuah usaha manusia untuk bertindak adil dan bijaksana kepada ekosistem mangrove dengan cara memberikan kompensasi berupa penanaman mangrove di setiap lahan mangrove yang telah dirubah menjadi area pertambakan terutama udang dan peruntukan lainnya.

MS diharapkan bisa dilahirkan dari sebuah kesepakatan bersama antara masyarakat dan berbagai institusi yang berhubungan dengan produksi pertambakan terutama udang dan mangrove untuk mulai melakukan aksi bersama dalam usaha perlindungan dan penyelamatan ekosistem mangrove.

MS berarti sebuah sertifikasi yang menerangkan kepada masyarakat bahwa sebuah perusahaan pertambakan telah bertindak adil kepada ekosistem mangrove dengan cara memberikan kompensasi berupa penanaman mangrove dengan persentase yang benar, di sekitar area pertambakannya. Dengan demikian, setiap perubahan lahan mangrove menjadi area pertambakan, tidak lantas menimbulkan kerusakan ekosistem mangrove secara permanen yang bisa mengancam kelestarian ekosistem mangrove di masa mendatang.

Pertanyaan #2
Bagaimana konsep MS sebenarnya?
Setiap produk dari perusahaan pertambakan terutama udang yang tidak memiliki sertifikasi MS, berarti dalam melakukan produksinya, perusahaan pertambakan tersebut telah menyakiti, menebang dan mematikan mangrove sehingga sebuah kompensasi berupa penanaman mangrove dengan persentase yang benar, tidak pernah dilakukan.

Harus disadari bersama, bahwa dengan tidak dilakukannya program penanaman mangrove oleh para perusahaan pertambakan terutama udang sebagai kompensasi atas dibukanya lahan mangrove untuk area pertambakan tersebut, berarti telah terjadi sebuah ketidakadilan karena usaha perubahan lahan mangrove menjadi area pertambakan telah mengakibatkan kerusakan mangrove secara permanen yang mengancam kelestarian mangrove di masa mendatang.

Karena MS berangkat dari konsep gerakan moral untuk menyelamatkan ekosistem mangrove, maka dihimbau agar masyarakat selaku konsumen perusahaan pertambakan, juga mempunyai kepedulian yang sama untuk menyukseskan konsep MS dengan cara tidak mengkonsumsi semua produk perusahaan pertambakan terutama udang, yang tidak memiliki sertifikasi MS.

Apabila perilaku masyarakat selaku konsumen pertambakan terutama udang telah terkelola dengan baik, maka selanjutnya, para perusahaan pertambakan akan merasa berkewajiban untuk selalu menyertifikasikan perusahaan pertambakannya sebagai syarat agar produk-produk perusahaan pertambakannya terutama udang bisa dipasarkan dan diterima oleh masyarakat selaku konsumennya.

Tak adanya sertifikasi MS di setiap produk perusahaan pertambakan terutama udang, akan mengakibatkan ditolaknya produk-produk pertambakan tersebut oleh masyarakat sehingga akan berakibat pada penurunan produksi dan penutupan perusahaan pertambakan tersebut, dengan sendirinya.

Tak hanya masyarakat selaku konsumen perusahaan pertambakan terutama udang, pihak produsen perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang memasarkan produk turunan dari perusahaan pertambakan terutama udang, juga diharapkan bisa berpartisipasi dan mendukung konsep MS, ini.

Partisipasi dari para pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang memasarkan produk turunan dari perusahaan pertambakan tersebut, bisa dilakukan dengan cara menolak setiap produk-produk dari perusahaan pertambakan yang tidak memiliki sertifikasi MS.

Dengan penerapan konsep MS seperti ini, diharapkan bisa menekan para perusahaan pertambakan terutama udang untuk mulai “membayarkan” kompensasinya atas setiap petak lahan mangrove yang telah dirubahnya menjadi area pertambakan terutama udang. Hal seperti ini, diharapkan bisa berdampak positif bagi pelestarian ekosistem mangrove di masa depan, sehingga kerusakan mangrove bisa ditekan sampai dengan seminimal mungkin.

Pertanyaan #3
Benarkah, setiap kali pertambakan terutama udang, dibuka, maka setiap kali pula pohon-pohon mangrove ditebang?
Benar. Setiap kali pertambakan terutama udang, dibuka, maka setiap kali pula jutaan tegakan pohon mangrove telah ditebang. Tak hanya di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, pertambakan terutama udang telah menjadi momok yang sangat menakutkan dan menjadi penyebab utama bagi penurunan kualitas dan kuantitas lahan mangrove di muka bumi ini.

Pertanyaan #4
Benarkah, pertambakan penyebab utama kerusakan mangrove?
Untuk pemikiran apakah betul bahwa tambak penyebab utama kerusakan mangrove, tentu saja bisa dibenarkan. Namun lebih dari itu, sebenarnya permasalahan utamanya bukan masalah tambak yang merusak mangrove, akan tetapi lebih kepada masih lemahnya kompensasi para perusahaan pertambakan untuk mengganti lahan mangrove yang telah dibukanya sebagai area pertambakan, tersebut. Hal terakhir inilah yang kiranya perlu direbut, untuk membantu mangrove mendapatkan haknya kembali.

Pertanyaan #5
Mengapa konsep MS terkesan hanya difokuskan kepada perusahaan pertambakan terutama udang padahal institusi lainnya juga menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove?
Benar. Konsep MS, sejatinya tidak hanya diperuntukkan untuk perusahaan pertambakan terutama udang, saja. Lebih dari itu, ke depan, setelah konsep MS untuk pertambakan terutama udang tersepakati, maka institusi lainnya seperti institusi yang berkepentingan dalam perubahan lahan mangrove menjadi jalan tol, misalnya, juga akan dikenakan konsep MS, ini.

Untuk mendapatkan sertifikasi MS, institusi tersebut diharuskan memberikan kompensasinya dengan cara menanami lahan di sekitar jalan tol dengan pohon darat dengan persentase yang benar, sebagai pengganti peran mangrove dalam menjalankan fungsinya sebagai penyerap karbon.

Namun, karena konsep MS masih dirintis, maka pertambakan terutama udang, yang telah terbukti menyebabkan kerusakan lahan mangrove baik dari sisi kualitas dan kuantitas dengan persentase terbesarlah, yang pertama kali dibidik.

Pertanyaan #6
Dimanakah praktik-praktik pertambakan terutama udang yang merusak mangrove terjadi?
Di Indonesia, praktik-praktik pertambakan terutama udang yang merusak mangrove terjadi di hampir semua wilayah Indonesia seperti di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya.

Di dunia, praktik-praktik pertambakan terutama udang yang merusak mangrove banyak terjadi di Thailand, Vietnam, dan beberapa wilayah di benua Afrika. Khusus untuk di Jawa Tengah, kerusakan mangrove telah terjadi di sebagian besar daerah pesisir pantai Utara Jawa seperti Pemalang, Tegal, Kendal, Tugu, Semarang, Demak, Jepara dan Rembang.

Di Semarang, selain reklamasi dan peruntukan lainnya, lahan mangrove telah terabrasi karena alih fungsinya menjadi area pertambakan ikan dan udang, seperti yang telah terjadi di kelurahan Trimulyo dan Tugurejo Semarang.

Mengingat fungsi mangrove yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan keseimbangan alam di masa depan, maka praktek-praktek pertambakan terutama udang yang merusak mangrove harus segera dicegah dan dihentikan.

Pertanyaan #7
Apakah semua perusahaan pertambakan terutama udang dan produk-produk turunannya, harus tersertifikasi MS?
Ya. Idealnya begitu.

Apabila konsep MS benar-benar dijalankan dan disepakati bersama, maka semua perusahaan pertambakan terutama udang dan produk-produk turunannya, harus tersertifikasi MS.

Namun demikian, beberapa pihak yang tidak mau menyertifikasikan perusahaan pertambakan terutama udang dan produk-produk turunannya, juga tidak bisa dipaksa. Sebuah Institusi Independen Pembuat Sertifikat MS (I2PS-MS) yang diinisiasi oleh pemerintah dan atau swasta (LSM) akan mengatur masalah ini.

Pertanyaan #8
Apakah yang dimaksud dengan I2PS-MS?
Dalam konsep MS, wajib ada sebuah I2PS-MS. I2PS-MS adalah sebuah lembaga independen yang bertugas untuk mengatur dan menjalankan konsep MS agar berjalan sesuai prosedur yang telah disepakati bersama oleh perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia. I2PS-MS sebaiknya diinisiasi dan didirikan atas prakarsa pemerintah dan atau swasta (LSM).

Pertanyaan #9
Bagaimana tata cara pembentukan dan sistem kerja I2PS-MS?
I2PS-MS bisa didirikan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Pusat dan atau departemen lainnya yang di Indonesia memiliki kuasa sebagai pengatur kebijakan tentang ekosistem mangrove. I2PS-MS bisa juga didirikan oleh sebuah LSM/Yayasan independen yang telah dipercaya, ditunjuk dan disepakati bersama pendiriannya oleh para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan.

Pertanyaan #10
Bagaimana pula dengan tahapan dan sistem kerja I2PS-MS?
I2PS-MS akan bertugas mendata semua perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya, tahap pembangunan pusat data MS dilakukan. Tahap ini merupakan tahap pembangunan Jaringan MS. Jaringan MS akan berfungsi untuk mempermudah pendataan, pengkoordinasian dan pemberian sanksi terhadap para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia.

Setelah itu, I2PS-MS akan mulai membuat kebijakan dan SOP MS yang representatif dan komprehensif yang bisa diterima oleh semua perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia.

Berikutnya, pemberian sertifikat MS akan mulai dilakukan dengan cara melakukan monitoring ke setiap perusahaan pertambakan terutama u dang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia yang terdaftar di Jaringan MS.

Setiap kali I2PS-MS menemukan pelanggaran SOP MS, maka I2PS-MS berhak memberikan sanksi kepada perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia tersebut, berupa pemberitahuan kepada Jaringan I2PS-MS untuk memblokir perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia tersebut, karena telah melanggar SOP MS.

Pelanggaran atas SOP MS ini, mengakibatkan tak diberikannya sertifikat MS oleh I2PS-MS. Seperti telah diinformasikan di dalam Poin 2, tak adanya sertifikasi MS di setiap produk perusahaan pertambakan terutama udang, akan mengakibatkan ditolaknya produk-produk pertambakan tersebut oleh masyarakat sehingga akan berakibat pada penurunan produksi dan penutupan perusahaan pertambakan tersebut, dengan sendirinya.

Sanksi akan dicabut, setelah ada pemberitahun dan keterangan resmi dari perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia tersebut, bahwa mereka telah mengikuti SOP MS, kembali.

Pertanyaan #11
Bagaimana teknis pemantauan I2PS-MS dan berapa lama Sertifikat MS berlaku?
Dalam waktu tiga bulan sekali selama satu tahun, I2PS-MS akan mengirimkan sebuah formulir MS yang berisi pertanyaan tentang kondisi mangrove akibat aktivitas pertambakan kepada para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia yang terdaftar di dalam Jaringan MS.

Formulir MS wajib diisi dan dikirimkan kembali kepada I2PS-MS. Masa berlaku sertifikat MS adalah satu tahun dan sesudahnya, wajib diperbaharui kembali.

Pertanyaan #12
Apakah dengan diberlakukannya MS ini, pada nantinya semua perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia berikut produk-produknya, diwajibkan untuk tersertifikasi dan terlabeli dengan sertifikat dan label MS?
Tidak. Hanya perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia yang terdaftar di dalam Jaringan MS saja, yang akan diwajibkan untuk menyertakan sertifikat dan label MS di dalam setiap kemasan produk-produk mereka.

Pertanyaan #13
Apakah ada biaya apabila para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ada di Indonesia berniat mengajukan permintaan sertifikat dan label produk-produknya kepada I2PS-MS?
Tidak.

Pertanyaan #14
Apakah yang diharapkan apabila konsep MS bisa disepakati dan dilaksanakan?
Tujuan inti dan mendasar dari MS sebenarnya adalah sebuah kampanye gerakan moral, untuk meminta kompensasi kepada para perusahaan pertambakan terutama udang agar membayarkan kompensasinya kepada mangrove berupa penanaman mangrove di sekitar pertambakannya untuk mengganti setiap lahan mangrove yang telah dibuka mereka menjadi area pertambakan terutama udang.

Sikap kepedulian manusia terhadap mangrove inilah, yang akan dicoba untuk dikampanyekan kepada para produsen pertambakan terutama udang dan kepada para masyarakat selaku konsumen pertambakan terutama udang, melalui konsep MS.

Sejatinya, saat ini, masyarakat Indonesia bahkan dunia selaku konsumen udang adalah manusia yang sadar dan peduli dengan mangrovenya, dan memiliki prinsip sama untuk tidak akan mengkonsumsi produk-produk pertambakan terutama udang apabila di setiap kemasannya tidak terdapat sertifikasi MS-nya.

Pertanyaan #15
Bukankah sudah ada peraturan-peraturan dan kebijakan tentang mangrove di tingkat nasional dan daerah di Indonesia. Lalu bagaimanakah posisi dan peranan MS diantara peraturan dan kebijakan ini. Apakah tidak akan terjadi tumpang tindih kepentingan?
Ya. Memang sudah banyak peraturan-peraturan dan kebijakan tentang mangrove di tingkat nasional dan daerah di Indonesia dan dunia. Namun, pelaksanaan peraturan dan kebijakan mangrove tersebut terkesan hanya sepihak dengan sanksi hukum yang lemah.

Konsep MS tidak akan merubah peraturan dan kebijakan mangrove yang telah ada, justru sifatnya akan melengkapi bahkan semakin memperkuat dan mempertegas aturan dan kebijakan mangrove yang telah ada, tersebut.

Kelebihan konsep MS adalah, apabila disepakati bersama, para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang tergabung dalam Jaringan MS akan sangat terikat dengan sanksi yang sangat berat yaitu berupa penurunan produksi dan penutupan perusahaan pertambakannya, dengan sendirinya.

Konsep MS, juga akan menyatukan semua peraturan dan kebijakan mangrove nasional dan daerah, karena konsep MS telah didukung, disetujui dan disepakati bersama oleh semua stakeholder mangrove yang tergabung dalam Jaringan MS.

Dengan demikian, peraturan mangrove yang bersifat “kedaerahan,” yang terkadang hanya berlaku di satu daerah dan tidak untuk daerah lainnya, bisa lebih dipersatukan.

Pertanyaan #16
Apakah keuntungan yang didapatkan oleh para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan setelah menerima konsep MS dan tergabung dalam Jaringan MS?
Tidak akan ada keuntungan apapun, kecuali predikat para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan akan semakin baik karena terbukti telah mau bertanggung jawab dan mampu bertindak adil kepada mangrove demi pelestarian alam dan manusia di masa mendatang.

Selain itu, masyarakat akan menilai sendiri, manakah para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan yang ramah mangrove dan mana yang tidak ramah kepada mangrove.

Pertanyaan #17
Bagaimanakah cara I2PS-MS dalam menyosialisasikan konsep MS kepada para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan. Apakah ada pemaksaan?
Pertama kali, I2PS-MS akan melakukan sosialisasi berupa pemberitahuan melalui internet dan surat edaran langsung dan atau kunjungan langsung ke para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan.

Selanjutnya, para perusahaan pertambakan terutama udang dan turunannya seperti pabrik makanan kaleng, asosiasi-asosiasi eksportir dan importir, toko-toko dan rumah makan-rumah makan dibebaskan untuk menerima dan atau menolak konsep MS, dengan cara ikut bergabung atau tidak, dalam Jaringan MS.

Tidak akan ada pemaksaan dalam proses penerimaan konsep MS ini, mengingat konsep MS lahir dan beranjak dari gerakan moral, belaka.

Pertanyaan #18
Apakah MS memiliki Jargon untuk dikampanyekan kepada masyarakat?
Ya. Di setiap kampanye MS, selalu diakhiri dengan kalimat berikut ini, “Ingatlah, setiap satu ekor udang yang kita makan, bisa jadi satu batang pohon mangrove telah dikorbankan!”

Penutup
Demikian, sebuah pemikiran bagi lahirnya sertifikasi MS dari KeSEMaT. Semoga bisa menjadi sebuah wacana dan pemahaman baru bagi kita. Namun demikian, masih banyak tantangan dan hambatan untuk merealisasikan MS, ini.

Sebuah pemahaman dari beberapa pihak yang berpendapat bahwa kehadiran mangrove tidaklah diperlukan untuk meningkatkan produksi udang di area pertambakan, kiranya patut menjadi catatan tersendiri.

Pemikiran dan sumbangsih saran, masih sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan konsep MS, terutama pengalaman di lapangan berupa data-data mangrove berwujud angka yang mendukung.

Data-data berupa angka ini, tentunya akan memperkuat konsep MS yang telah ada, yang ke depannya apabila disepakati bersama, bisa dipergunakan sebagai data penunjang bagi lahirnya draft SOP MS yang representatif dan komprehensif, yang bisa diterima oleh semua pihak.

KeSEMaT mendedikasikan diri bekerja secara swadaya menyelamatkan mangrove di bumi. Kami memulainya dari Jepara dan Semarang, Jawa Tengah, Indonesia dan berniat menjangkau ke berbagai negara di seluruh belahan dunia.

Kami memfokuskan diri bekerja merehabilitasi ekosistem mangrove di Jawa Tengah. Namun demikian, area kerja kami meluas ke seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara, sehubungan dengan kerja sama kami dengan berbagai macam afiliasi mangrove dan mitra kerja kami.

Area kerja kami meliputi seluruh kawasan pesisir di Indonesia dan beberapa negara di asia yang mengalami kerusakan mangrove.

Bersama dengan IKAMaT, KeMANGTEER, CV. KeMANGI dan berbagai jaringan KeSEMaT lainnya, kami telah bekerja sama dan bersinergi, mengerjakan berbagai program dan proyek mangrove di seluruh pesisir Indonesia dan mancanegara.

KeSEMaT berbasis di Semarang. Namun demikian, area kerja kami meluas hampir di semua pesisir Indonesia. Sejak 2001 memulai pekerjaan merehabilitasi mangrove, kami telah membantu penyelamatan mangrove di pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan daerah lainnya.

Program konservasi mangrove kami juga menjangkau daerah perbatasan lintas negara, diantaranya di pulau-pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia.

Bekerja sama dengan jaringan mangrove internasional United Nations Development Programme (UNDP), Mangroves For The Future (MFF) dan International Union For Conservation and Nature (IUCN) yang berpusat di Amerika, Thailand dan Swiss, konsep pengembangan mangrove yang juga diinisiasi oleh yayasan kami, yaitu Yayasan IKAMaT, juga mulai diundangkan ke beberapa negara di Asia Pasifik.

Selain di Teluk Awur Jepara, yang di tahun 2013 ini sudah menjadi sebuah Mangrove Education Center (MECoK) – Pusat Pendidikan Mangrove, yang lebat dengan berbagai macam spesies mangrovenya, kami juga memiliki area konservasi mangrove lainnya, yang bisa ditempuh selama kurang lebih sepuluh menit dari MECoK dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Area konservasi mangrove kami, yang lahannya dimiliki oleh desa setempat itu, terletak di sebuah desa bernama Tanggul Tlare, Jepara, yang awalnya merupakan lahan pertambakan yang kurang produktif. Area konservasi mangrove kami ini, juga tepat berada di depan desa Bulak Lama, yang saat ini sudah tenggelam akibat penebangan mangrove untuk dijadikan pertambakan dengan konsep yang kurang tepat.

Saat tambak sudah tidak produktif lagi, dan warga meninggalkan lahannya, saat itulah mulai terjadi abrasi dan kerusakan lahan, yang mengakibatkan daratan terus tergerus sehingga menenggelamkan pemukiman.

Bersama dengan mitra kerja kami, mulai dari dari tingkat daerah di Jepara hingga nasional, kami telah bekerja sama untuk mencoba mengembalikan kondisi mangrove, dengan harapan bisa kembali ke kondisi semula.

Kami telah membentuk kelompok masyarakat dan menjembatani mereka untuk bekerja secara bersama dengan CSR perusahaan, pemerintah daerah setempat dan beberapa lembaga pendanaan tingkat nasional, lainnya.

Program pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove, hingga puluhan ribu bibit, telah kami lakukan bersama dengan kelompok masyarakat dan perangkat desa setempat, yang juga mendapatkan dukungan dan sambutan yang sangat baik dari pemerintah daerah Kabupaten Jepara.

Kami berharap, ke depan, area konservasi mangrove kami di Tanggul Tlare ini, bisa menjadi MECoK kedua, sehingga di masa depan, pesisir di Jepara akan lebih banyak lagi memiliki sabuk hijau mangrove, sebagai upaya untuk menanggulangi bahaya abrasi pantai dan kerusakan pesisir lainya, yang semakin hari semakin mengancam kehidupan masyarakat pesisir di Jepara.

Di Semarang, kami memfokuskan diri bekerja merehabilitasi mangrove di daerah pesisir yang kondisinya sudah sangat parah, dimana data terbaru tahun 2012, menyebutkan bahwa 90% hutan mangrove di Pantai Utara Jawa, termasuk Semarang telah mengalami kerusakan.

Bersama dengan mitra kerja kami dari Kelompok Kerja Mangrove Kota Semarang (KKMKS) dan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Jawa Tengah, kami terus bekerja membenahi ekosistem mangrove, berikut masyarakat pesisirnya, diantaranya di kawasan Tambaklorok, Trimulyo, Tapak, Mangunharjo dan Mangkang Wetan yang memang mengalami degradasi lahan dan abrasi yang sangat tinggi.

Kami menjembatani para mitra kerja kami di tingkat nasional dan internasional, untuk mengimplementasikan proyek dan program rehabilitasi lahan mangrovenya di beberapa titik, di kawasan pesisir Semarang di atas sekaligus mempertemukan dengan masyarakatnya, untuk membantu warga Semarang, mengatasi dua permasalahan utama pesisirnya, yaitu turunnya permukaan tanah dan naiknya permukaan air laut.

Banjir rob, sampah, buruknya kualitas air tanah, sanitasi, tambak terlantar, masih simpang siurnya kepemilikan lahan mangrove dan berbagai permasalahan pesisir lainnya, coba kami kampanyekan dan undangkan ke berbagai lembaga mitra kami di tingkat nasional dan internasional, sebagai bentuk tanggung jawab kami, dalam rangka turut andil menanggulangi kerusakan di wilayah pesisir Semarang.

Ratusan ribu bibit mangrove, sudah kami tanam bersinergi dengan kelompok tani, LSM, CSR, pemerintah, individu, swasta dan lain-lain sejak tahun 2005 sampai dengan sekarang.

Mengadopsi keberhasilan kami di MECoK, Jepara, maka program pemeliharaan mangrove, berupa program monitoring dan evaluasi (MONEV) kami, rutin kami laksanakan, yang tak hanya melibatkan Anggota KeSEMaT saja, tetapi juga masyarakat setempat yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan mangrove.

Seperti di area konservasi kami di Jepara, semoga saja, di beberapa titik yang kami jadikan lahan percontohan, berupa demplot mangrove di Semarang, sedikit banyak akan bisa bermanfaat bagi pembangunan-kembali pesisir Semarang, sekaligus bisa menyejahterakan warganya, karena tak hanya melakukan rehabilitasi mangrove saja, di Semarang kami juga menginisiasi program pemberdayaan masyarakat pesisir melalui program KBMS dan SJMS yang berkelanjutan.

Selain di Teluk Awur Jepara, yang di tahun 2013 ini sudah menjadi sebuah Mangrove Education Center (MECoK) – Pusat Pendidikan Mangrove, yang lebat dengan berbagai macam spesies mangrovenya, kami juga memiliki area konservasi mangrove lainnya, yang bisa ditempuh selama kurang lebih sepuluh menit dari MECoK dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Area konservasi mangrove kami, yang lahannya dimiliki oleh desa setempat itu, terletak di sebuah desa bernama Tanggul Tlare, Jepara, yang awalnya merupakan lahan pertambakan yang kurang produktif. Area konservasi mangrove kami ini, juga tepat berada di depan desa Bulak Lama, yang saat ini sudah tenggelam akibat penebangan mangrove untuk dijadikan pertambakan dengan konsep yang kurang tepat.

Saat tambak sudah tidak produktif lagi, dan warga meninggalkan lahannya, saat itulah mulai terjadi abrasi dan kerusakan lahan, yang mengakibatkan daratan terus tergerus sehingga menenggelamkan pemukiman.

Bersama dengan mitra kerja kami, mulai dari dari tingkat daerah di Jepara hingga nasional, kami telah bekerja sama untuk mencoba mengembalikan kondisi mangrove, dengan harapan bisa kembali ke kondisi semula.

Kami telah membentuk kelompok masyarakat dan menjembatani mereka untuk bekerja secara bersama dengan CSR perusahaan, pemerintah daerah setempat dan beberapa lembaga pendanaan tingkat nasional, lainnya.

Program pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove, hingga puluhan ribu bibit, telah kami lakukan bersama dengan kelompok masyarakat dan perangkat desa setempat, yang juga mendapatkan dukungan dan sambutan yang sangat baik dari pemerintah daerah Kabupaten Jepara.

Kami berharap, ke depan, area konservasi mangrove kami di Tanggul Tlare ini, bisa menjadi MECoK kedua, sehingga di masa depan, pesisir di Jepara akan lebih banyak lagi memiliki sabuk hijau mangrove, sebagai upaya untuk menanggulangi bahaya abrasi pantai dan kerusakan pesisir lainya, yang semakin hari semakin mengancam kehidupan masyarakat pesisir di Jepara.

Mangrove Is Lifestyle (MIL) adalah sebuah program kampanye mangrove KeSEMaT, dimana kami menjadikan mangrove sebagai sebuah lifestyle atau gaya hidup. Kampanye MIL dilatarbelakangi dari semakin rusaknya ekosistem mangrove di Indonesia dan dunia, yang berjalan sangat cepat.

Parahnya, antisipasi terhadap kondisi ini terasa masih sangat lambat, dimana hanya dilakukan dengan cara memperbanyak program rehabilitasi mangrove tanpa dibarengi dengan perubahan pola pikir masyarakat sekitar tapak terhadap fungsi dan manfaat mangrove bagi kehidupan manusia di masa mendatang.

Diperlukan sebuah tindakan nyata untuk mengantisipasi kondisi ini, dimana aksi penyuluhan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove saja, tidak cukup. Dibutuhkan perubahan pola pikir yang sangat radikal, yaitu dengan cara menjadikan mangrove sebagai sebuah gaya hidup. Dengan demikian, maka mangrove akan terus melekat dalam pikiran di setiap aktivitas kita sehar-hari.

Mulai dari bangun tidur, hingga kembali terlelap, aktivitas keseharian kita dapat diselaraskan dengan mangrove, dan kami sudah memulainya.

Untuk itulah, kami mengkampanyekan mangrove melalui banyak cara dan media, diantaranya melalui batik, kuliner, musik, pemetaan, komik, majalah, pageant, distro, film, web series, anak-anak, buku, natprodcrowdfunding, komunitas, e-commerce, dan lain-lain.

Bangganya, berkat program MIL ini, maka KeSEMaT berhasil mendapatkan banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri, salah satunya penghargaan dari Yayasan KEHATI untuk kategori Tunas Lestari Kehati di KEHATI Award yang dianugerahkan di awal tahun 2015.

Kami mengimplementasikan MIL sesuai dengan motto kami, juga brand mangrove kami, dimana di setiap lini kehidupan kami, selalu terkait dengan mangrove.

Kami mengkampanyekan mangrove melalui banyak media, seperti komunitas, crowdfundingwebseries, film, majalah, distro, komik, pemetaan, tagging dan e-commerce. Bersama dengan alumni kami, kami membuat dan mendirikan:

  1. Komunitas bernama KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER) dibawah manajemen Yayasan IKAMaT.
  2. Crowdfunding bernama Mangrover Unite dibawah manajemen Yayasan IKAMaT.
  3. Webseries MIL The Series dibawah manajemen MANGROVEMAGZ .
  4. Film dokumenter khusus mangrove dibawah manajemen Kuslar Kreatif.
  5. Majalah Mangrover Indonesia bernama MANGROVEMAGZ dibawah manajemen Yayasan IKAMaT.
  6. Distro khusus mangrove bernama Mangrover ID yang menjual konveksi kampanye mangrove dibawah manajemen Departemen Wira Usaha KeSEMaT.
  7. Komik Mat Kesem: Sang Petualang Mangrove Cilik dibawah manajemen MANGROVEMAGZ.
  8. Pemetaan mangrove bernama Mangrove Map.
  9. Aplikasi tagging mangrove online dibawah manajeman Mangrove Map.
  10. E-commerce Jual Beli Produk Mangrove Online dibawah manajemen CV. KeMANGI.

Kami mengkampanyekan penyelamatan hutan mangrove secara mandiri melalui natprod, buku, anak-anak, pageant, musik, jajanan, batik dan suvenir dengan cara menciptakan brand-nya, yaitu:

  1. Manprod ID yang merupakan singkatan dari Mangrove Natural Products, khusus meneliti ekstraksi bahan alamai yang terdapat di flora mangrove.
  2. E-Book dan Buku Mangrove bertema Resep Makanan dan Minuman Mangrove dan Teknik Rehabilitasi Mangrove yang sudah diedarkan se-Asia Pasifik di jaringan Mangroves For The Future.
  3. Mangrover Cilik (MANGCIL) kami ciptakan untuk mengkampanyekan mangrove di kalangan anak-anak dengan cara memberikan pengajaran mangrove kepada para pelajar SD.
  4. Duta Mangrove KeSEMaT Putra (DUMATRA) dan Duta Mangrove KeSEMaT Putri (DUMATRI) kami bentuk dengan tujuan mengkampanyekan mangrove di bidang pageant.
  5. KeSEMaTUSTUSTIK band mangrove yang kami bentuk untuk mengkampanyekan mangrove dalam bidang musik.
  6. Mbak Jamat singkatan dari Jajanan Mangrove KeSEMaT, sebuah brand yang kami ciptakan untuk mengkampanyekan hutan mangrove dalam bidang kuliner.
  7. Mas Bamat singkatan dari Batik Mangrove KeSEMaT, sebuah brand yang kami ciptakan untuk mengkampanyekan hutan mangrove dalam bidang batik.
  8. Mbah Sumat singkatan dari Suvenir Mangrove KeSEMaT, sebuah brand yang kami ciptakan untuk mengkampanyekan hutan mangrove dalam bidang suvenir.

Dalam jangka waktu satu periode kepengurusan, KeSEMaT memiliki berbagai program pelatihan mangrove yang dapat diikuti oleh masyarakat umum yang dikemas dalam beragam program kegiatan yang menarik.

Pelatihan mangrove kami terbagi menjadi dua bagian, yaitu yang terintegrasi dengan dan program-program mangrove kami selama satu tahun dan yang terpisah. Anda dapat memilih diantara kedua pilihan tersebut.

Bekerja sama dengan alumni, afiliasi dan warga binaan kami, beberapa pelatihan mangrove yang dapat diikuti terangkum dalam poin-poin di bawah ini:

1. Paket Pelatihan Teknik Rehabilitasi Mangrove: Identifikasi, Pembibitan, Penanaman dan Pemeliharaan Mangrove.
2. Paket Pelatihan Hemispherical Photography dan Pemetaan Mangrove.
3. Paket Pelatihan Ekstraksi Mangrove.
4. Paket Pelatihan Jajanan Mangrove.
5. Paket Pelatihan Batik Mangrove.
6. Paket Pelatihan Lainnya: Jurnalisme Mangrove, Fundraising Mangrove, dan beragam bidang kajian mangrove lainnya.

Cara Ikut Pelatihan
Untuk mengikuti dan mengetahui harga terbaru Paket Pelatihan mangrove KeSEMaT, di atas, bisa dilakukan via email kesemat@gmail.com dengan subjek: Ikut Pelatihan Mangrove.

Beberapa penghargaan bergengsi yang berhasil diraih KeSEMaT dan KeSEMaTER, diantaranya sebagai berikut:

1. Juara II Adibakti Mina Bahari tahun 2007 tingkat Provinsi Jawa Tengah sebagai Insan Peduli Lingkungan Pesisir kategori Lembaga Swadaya Masyarakat.
2. Juara III Adibakti Mina Bahari tahun 2011 tingkat Nasional bidang Pesisir kategori Kelompok Masyarakat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
3. Penghargaan Rektor Universitas Diponegoro tahun 2011 sebagai Unit Kegiatan Kemahasiswaan Berprestasi Nasional.
4. Juara I tingkat Nasional KOMPAS KAMPUS tahun 2012 Green Living and Youth Creativity judul program MANGROVEST 2012: Green Coastal, Clean Environment.
5. Peraih Penghargaan Coastal Award 2012 Kategori Akademisi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
6. Penghargaan Finalis Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) tahun 2003, 2008, 2009 dari PT. Bayer Indonesia atas nama Nurul Afidati, Muhammad Ikhsan S. H. dan Sapto Pamungkas.
7. Penghargaan Finalis Climate Smart Leader (CSL) tahun 2010 dari Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Jakarta dan The Earth Charter Initiative (Costa Rica) atas nama Cahyadi Adhe Kurniawan.
8. Penghargaan Finalis Eagle Awards tahun 2012 untuk film Kampung Rob di Jantung Kota dari Metro TV atas nama Fuad Ashari dan Sapto Pamungkas.
9. Penghargaan Youth Educators Award tahun 2012 kategori Nature dari Youth ESN (Youth Educators Sharing Network) Indonesia atas nama Annisa Pertiwi.
10. Penghargaan Juara 1 Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) 2013 se-Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP atas nama Vera Chandra Puspitasari.
11. Penghargaan IPK Tertinggi se-Ilmu Kelautan UNDIP 2013 atas nama Rina S. S.
12. Penghargaan Stand UKK Terbaik se-Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP.
13. Penulis dua buah buku mangrove yang diedarkan se-Asia Pasifik.
14. Salah satu Komunitas Terbaik dan Terinspiratif di Indonesia versi Jawa Pos.
15. Penghargaan KEHATI Award VIII Kategori Tunas Lestari Kehati.
16. Peserta Calon Penerima KALPATARU 2015, diajukan oleh BLH Kota Semarang, Jawa Tengah.
17. UPK Terbaik FPIK UNDIP 2015.
18. Runner Up HiLo Green Leader 2015 atas nama Cahyadi Adhe Kurniawan.
19. Peserta terpilih Ekspedisi Pelayaran Arung Samudera 2015 oleh Kemenko Maritim dan SD Republik Indonesia atas nama Imam Mishbach.
20. Penghargaan Soegondo Djojopoespito Award 2015 sebagai Juara 1 Organisasi Kepemudaan Berprestasi Nasional Kategori Organisasi Kemahasiswaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
21. Penghargaan FIMA Award 2015 Kategori UPK Kemahasiswaan Berprestasi di Bidang Keilmiahan dan Konservasi dari BEM FPIK UNDIP.
22. Penghargaan FIMA Award 2015 Kategori Mahasiswa Berprestasi di Bidang Delegasi dari BEM FPIK UNDIP atas nama Amrullah Rosadi.
23. Penghargaan TAYO ASEAN Award 2016 sebagai Organisasi Terbaik di ASEAN.
24. Terbaik 1 Nasional Penghargaan Wana Lestari 2017 kategori Kelompok Pecinta Alam dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
25. Penghargaan FIMA Award 2017 kategori UKMF Terproduktif FPIK Undip 2017.
26. Juara 1 Kelompok Pecinta Alam se-Jawa Tengah tahun 2017.
27. MAWAPRES Terbaik 1 tahun 2018 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP atas nama Aulia Putri Aji.

Penghargaan dan prestasi terbaru KeSEMaT dan KeSEMaTER dapat dicermati di menu BLOG pada website ini.

Kami mengerjakan program penyelamatan mangrove secara swadaya di Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara, bekerja sama dengan mitra kerja kami di lingkup ASEAN.

Kami berhasil menghijaukan kembali kurang lebih 1 ha lahan mangrove gundul di pesisir pantai Desa Teluk Awur, Jepara melalui program penanaman dan pemeliharaan mangrove secara kontinyu dengan kelulushidupan mencapai 90%, di setiap tahunnya, mulai dari tahun 2003 sampai dengan sekarang.

Selama kurun waktu 2003 sampai dengan saat ini, maka kami telah menanam kurang lebih 100.000 bibit mangrove di berbagai pesisir di Jawa, dengan tingkat kelulushidupan cukup tinggi, yaitu rata-rata 80%.

Untuk penyelamatan ekosistem mangrove melalui pembuatan Pusat Pendidikan Keanekaragaman Hayati Jenis Mangrove, kami memusatkannya di Teluk Awur, Jepara dan sudah kami lakukan sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang.

Untuk program rehabilitasi mangrove di luar Jepara, seperti di Brebes, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Demak, Pati, Semarang, Rembang, dan lain-lain, mulai dilakukan dari tahun 2012 sampai dengan sekarang, kami bekerja sama dengan berbagai CSR perusahaan, LSM dan pemerintah.

Untuk penyelamatan ekosistem mangrove, kami membuat Pusat Pendidikan Keanekaragaman Hayati Jenis Mangrove yang dipusatkan di Teluk Awur, Jepara dengan total area kurang lebih 1 ha.

Untuk program pendampingan penanaman mangrove yang kami lakukan bekerja sama dengan BUMN di Indonesia, maka luas total area yang sudah ditanami mangrove kurang lebih 38 ha, ini belum ditambah dengan kerja sama CSR KeSEMaT dan area kerja delapan komunitas relawan mangrove mereka di berbagai kota di Indonesia.

Untuk pengembangan konsep dan implementasi industri mangrove kreatif di Indonesia dipusatkan di Mangkang Wetan dan, kawasan Bandara Ahmad Yani, Semarang, dengan membentuk tiga warga binaan dan satu warga dampingan, yaitu satu warga binaan Mas Bamat (kelompok batik mangrove), dua warga binaan Mbak Jamat (kelompok jajanan mangrove, di Mangkang Wetan) dan satu warga dampingan bersama yayasan mangrove KeSEMaT, yaitu Yayasan IKAMaT (kelompok pembibit mangrove, di kawasan Bandara Ahmad Yani).

Kami yakin bahwa konsep swadaya adalah konsep pembangunan mangrove yang tepat, mengingat kerusakan mangrove sudah hampir merata tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

Pendekatan dari atas ke bawah, dimana sangat menggantungkan pihak atas sebagai konseptor tanpa banyak melibatkan masyarakat selaku pihak eksekutor kegiatan, telah terbukti gagal dalam merangsang akar rumput meneruskan berbagai program yang telah diimplementasikan.

Peran tokoh masyarakat, kalangan pemuda yang dibantu oleh pemerintah, swasta, LSM dan pihak lain yang bergerak dari bawah secara swadaya, terbukti lebih baik dalam melakukan pengelolaan mangrove di beberapa pesisir Jawa dan Indonesia.

Hal inilah yang coba kami lakukan, dimana kami menjembatani konsep-konsep pemberdayaan masyarakat dari tingkat bawah, untuk kemudian kami undangkan ke nasional, regional bahkan internasional di ASEAN.

Konsep kampanye mangrove kami mencoba menyematkan mangrove dalam kehidupan sehari-hari, sebagai sebuah gaya hidup hijau yang menyentuh semua lapisan masyarakat.

Kami yakin, dengan demikian, maka masyarakat akan merasa memiliki dan terus berusaha menyelamatkan mangrove sesuai dengan konsep yang dinisiasi oleh dari dan untuk mereka sendiri. (GRE).

KeSEMaT memiliki program pengembangan Cerita Mangrove (Cermang). Bekerja sama dengan afiliasi mangrove kami, kami mencoba mengkampanyekan mangrove melalui tulisan, seperti penerbitan cerpen, dongeng, cerbung, dan lain-lain.

Selain berhasil menulis dua buah buku rehabilitasi dan resep mangrove, kami juga berhasil menulis dongeng mangrove.

Buku dongeng ini berisi dua puluh kisah menarik, yang bakal jadi dongeng pengantar tidur anak-anak Indonesia dan dunia. Dua puluh dongeng khas mangrove itu adalah:

1. Bakau yang Cemburu – 10
2. Penyesalan Buta-buta – 14
3. Api-api Tak Murung Lagi – 18
4. Kisah Padi dan Lindur – 23
5. Balas Budi Bogem – 28
6. Gedangan Juga Terkenal – 33
7. Brayo Jangan Sedih – 38
8. Tancang Meradang – 43
9. Kebahagiaan Cemara Laut – 49
10. Doa Kepiting Ungu Pemanjat – 54
11. Komang dan Kelomang Raksasa – 59
12. Asal Usul Ikan Gelodok – 66
13. Kisah Cinta Ceriops dan Episesarma – 89
14. Kisah Udang Pistol – 102
15. Rhizophora yang Hebat – 116
16. Asal Usul Akar Bakau – 124
17. Bakau dan Kepiting Ungu – 132
18. Kepiting Mangrove Tak Sombong Lagi – 138
19. Sate Kerang dan Pecel Bu Lastri – 144
20. Jangan Marah Pada Bangau – 151

Segmentasi 20 DM untuk umum, dengan tujuan dibacakan oleh orang tua, atau kakak ke adik-adiknya. Namun demikian, bahkan siswa-siswi SD (kecuali TK) dapat mencernanya dengan baik. Buku Cermang 20 DM ini sangat recommended dan bisa dijadikan hadiah untuk orang-orang spesial kita!

Wajib dimiliki oleh Keluarga Indonesia bahkan dunia, yang ingin memperkenalkan mangrove dengan cara mendongengkannya ke alam bawah sadar generasi penerus kita, sehingga mangrove tak akan hilang dan terus terngiang di ingatan manusia.

Buku ini memiliki ISBN 978-602-70630-0-6, setebal 156 halaman dengan lebar 13 cm x 19 cm, dicetak dengan kualitas kertas yang sangat baik, sehingga sayang sekali apabila dilewatkan.

Tunggu apalagi, mari dongengkan indahnya mangrove ke Indonesia dan dunia! Berikut ini adalah Sinopsis 20 Dongeng Mangrove, Seri Flora dan Fauna Mangrove yang Kaya Flora, Semarak Fauna!

Ditulis langsung oleh Sdr. Aris Priyono yang dijuluki sebagai Bapak Mangrover Indonesia, 20 Dongeng Mangrove (20 DM) yang di edisi perdananya menceritakan tentang flora dan fauna mangrove terasa sangat istimewa.

Pengetahuan mangrove sangat kental, mengalir deras di setiap dongeng yang menampilkan karakter-karakter unik, tumbuhan dan binatang khas mangrove. Di buku ini, yang oleh penulisnya disebut sebagai bagian dari Cermang (Cerita Mangrove), terdapat 20 kisah berlatar belakang mangrove yang belum pernah ditulis.

Jika selama ini kita akrab dengan dongeng fabel Kancil dan Buaya, maka setelah membaca Cermang ini, pikiran kita akan dirombak 180 derajat dengan suguhan fabel Kepiting Semaphore, Ikan Gelodok, Udang Pistol dan fauna lain, yang sama sekali belum akrab dengan kita.

Penulis mampu menceritakan dengan bahasa yang mudah, tanpa meninggalkan kesan keilmiahan data dan fakta mangrove yang sengaja diselipkan di setiap dongeng. Di Jangan Marah Pada Bangau, misalnya. Keberadaan Bangau dengan fauna lainnya yang berinteraksi di hutan mangrove, tersaji apik dengan polesan pengetahuan dasar tentang humus, biogeografi Bangau, masa berpijah dan informasi lain yang ditulis dengan bahasa sederhana, namun cukup mengena dan cepat tercerna.

Pihak penerbit, yaitu CV. KeMANGI, agaknya sengaja mengonsep terbitan pertama 20 DM ini tanpa banyak gambar, melainkan satu ilustrasi gambar menarik di setiap judul dongeng, yang dibuat dengan aplikasi gambar iPad dari iOS milik Apple dan satu foto hutan mangrove di Pulau Sikambing. Sangat unik!

Namun, kita tak perlu khawatir, karena walaupun tak banyak foto, namun nama-nama mangrove yang masih asing di telinga, dijelaskan dengan sangat gamblang di footnote. Selebihnya, penerbit ingin membuat imajinasi pembacanya menjadi sangat liar, seperti niche cerpen dan dongeng, pada umumnya. Dan, berhasil!

Tertarik? Anda dapat membelinya di sini.

Dalam satu tahun kepengurusan, KeSEMaT memiliki kurang lebih 30 program kerja yang terbagi menjadi Program Kerja Tahunan dan Program Kerja Khusus (cermati menu Program di website ini) yang diselenggarakan secara mandiri dan swakelola oleh kabinetnya.

Untuk itu, KeSEMaT membuka kesempatan khusus kepada para Alumni KeSEMaT (AMaT) yang berkenan mendukung program-program rehabilitasi mangrove KeSEMaT.

Jaringan Alumni KeSEMaT saat ini masih berupa wadah komunitas AMaT yang terpusat di Semarang, Jawa Tengah dimana AMaT sendiri tersebar di seluruh Indonesia bahkan di manca negara.

AMaT yang saat ini telah berkarir di beragam profesi terus aktif dalam menyokong keberadaan KeSEMaT, hal ini terbukti dari aktifnya mereka dalam memberikan donasinya terhadap kegiatan-kegiatan mangrove yang diselenggarakan oleh KeSEMaT di setiap tahunnya.

Bagi para AMaT yang ingin berdonasi dapat dikirimkan melalui transfer ke:

No. Rek. 2-055-02751-2 Bank Jateng a.n. KeSEMaT.

Jangan lupa, setelah transfer, AMAT dapat mengirimkan bukti scan transfernya kepada kami melalui email: kesemat@gmail.com, agar dapat kami catat sebagai salah satu donatur kami.

Sebagai bentuk apresiasi, KeSEMaT akan memberitakan secara berkala di website ini, untuk setiap donasi yang sudah dikirimkan para AMaT kepada kami.

Selanjutnya, untuk beberapa event yang memproduksi suvenir, kaos dan pernak-pernik mangrove lainnya, kami juga akan mengirimkannnya kepada para AMaT, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati oleh panitia dari masing-masing event tersebut. Terima kasih atas partisipasi dan dukungan Anda.

Anda dapat mendukung kami dengan berbagai cara, diantaranya ikut terlibat dalam berbagai program kampanye mangrove kami, baik di dunia maya maupun langsung aksi mangroving ke lapangan.

1. Follow, Add dan Subscribe Media Sosial @KeSEMaT (Facebook, Twitter, Instagram, Google+ dan YouTube)
Ikuti kampanye penyelamatan mangrove kami dengan mengikuti media sosial @KeSEMaT dan langsung kampanye dengan hastag #SAVEMANGROVE.

Selain itu, Anda juga dapat berkampanye dengan cara menuliskan #SAVEMANGROVE di bio media sosial Anda dan membuat status/posting mangrove minimal satu minggu sekalii, agar follower Anda turut mengetahui tentang mangrove sehingga diharapkan dapat turut serta mengikuti aksi kampanye #SAVEMANGROVE Anda.

Media sosial KeSEMaT menjadi ajang kampanye sekaligus forum diskusi penyelamatan mangrove Indonesia bahkan dunia. Dengan bergabung di jaringan media sosial KeSEMaT (Facebook, Twitter, Instagram, Google+ dan YouTube), maka Anda sudah mendukung dan menyumbangkan pemikiran Anda dalam rangka turut peduli akan kerusakan hutan mangrove di Indonesia yang sudah mencapai 75%.

2. Ikut terlibat di Aksi Gerakan Koin Mangrove (KUMANG)
Dengan mengikuti program KUMANG, maka Anda sudah mendukung kami menyelamatkan ekosistem mangrove Indonesia bahkan dunia. Koin-koin mangrove Anda akan kami pergunakan untuk aksi penyelamatan mangrove di berbagai pesisir di Indonesia dan negara-negara se-Asia.

3. Bergabung menjadi Relawan Mangrove KeMANGTEER
KeMANGTEER adalah perintis dan pelopor hadirnya sukarelawan mangrove di Indonesia. Ribuan orang sudah pernah menjadi KeMANGTEER, dimana pernah ikut dalam aksi mangroving kami.

Di Indonesia, saat ini, sudah terbentuk 11 kepengurusan KeMANGTEER yang akan terus bertambah, seiring dengan semakin tingginya tingkat kesadaran para generasi muda Indonesia akan pentingnya fungsi dan manfaat mangrove bagi kehidupan manusia di masa mendatang.

4. Berbelanja dan menggunakan produk dan jasa mangrove CV. KeMANGI dan KeSEMaTOKO
CV. KeMANGI adalah perusahaan mangrove kami, yang menyediakan jasa dan produk mangrove, untuk membantu program rehabilitasi mangrove di Indonesia dan dunia.

Sebagian hasil keuntungan dari perusahaan mangrove ini akan disumbangkan secara langsung kepada kami dan masyarakat pesisir yang membutuhkan, sehingga permasalahan kerusakan mangrove bisa diatasi.

Dengan menggunakan produk dan jasa CV. KeMANGI (kemangi.co.id), seperti mangrover, Jajanan Mangrove, Batik Mangrove dan lain sebagainya, selain turut mengkampanyekan penyelamatan mangrove, Anda sekaligus mendonasikan uang Anda untuk program penyelamatan mangrove dan peningkatan penghidupan masyarakat, tak hanya di pesisir Indonesia tapi juga dunia.

Selain itu, Anda juga dapat membeli produk-produk mangrove khas KeSEMaT di KeSEMaTOKO via website ini. Klik Shop/Toko dan ikuti langkah-langkah selanjutnya.

5. Gunakan dan pasang Simbol MANGROVER di media sosial
Dukung kami, dengan cara mengikuti program kampanye KeSEMaT di media sosial menggunakan fasilitas Twibbon, dengan hastag #LOGOMANGROVER #SIMBOLMANGROVER #AKARHIJAU atau #GREENROOT. Kami tunggu partisipasi Anda.

Kami bermitra dengan organisasi mahasiswa, kelompok masyarakat, LSM, instansi pemerintahan, swasta, BUMN, lembaga donor dari dalam dan luar negeri.

Kontak KeSEMaT

KeSEMaT OFFICE
Jl. Ngesrep Barat V/35, Semarang, Indonesia
Phone: +62813 92 7117 80
Fax: +6224 7474 698
Email: kesemat@gmail.com
Website: kesemat.or.id

Kami membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dengan tujuan agar dapat membangun kembali ekosistem mangrove di Indonesia dan dunia menjadi lebih baik.

Dengan bersama, kami mengharapkan terjadinya sebuah sinergi yang harmonis, demi perwujudan cita-cita bersama, yaitu melihat ekosistem mangrove dan warga pesisirnya lebih mendapatkan perlakuan yang layak di masa mendatang.

Sudah berpuluh tahun, pesisir, mangrove dan warganya, selalu tidak mendapatkan kompensasi yang layak atas diambilnya tanah-tanah dan hak mereka sebagai “sang Empunya” pesisir, akibat dari ketamakan oknum yang lebih mementingkan nilai ekonomi tanpa memikirkan kelestarian dan keberlanjutannya di masa depan.

Kami akan menyeleksi proposal dan dokumen penawaran kerja sama dan pendampingan yang sesuai dengan visi dan misi kami, dan berhak menolak apabila terdapat beberapa tawaran yang tidak sesuai dengan konsep kami.

Kami memilih kerja sama dengan konsep program penyelamatan mangrove yang sesuai dengan visi dan misi kami yang tertuang dalam motto konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove.

Silahkan kirimkan undangan, proposal, TOR dan dokumen kerja sama Anda ke email kami di kesemat@gmail.com.

Kami akan melakukan review terlebih dahulu terhadap permintaan kerja sama yang Anda kirimkan, sesuai dengan SOP kami.

Mari bersama kami, membangun kembali mangrove di Indonesia bahkan dunia, demi masa depan yang lebih baik. Kami tunggu, ya.